Chapter O2

5.8K 523 8
                                    




"Itu kau, hyung ?"

"iya, ini Seojoon hyung. Hyung mu yang paling tampan" Seojoon berujar dengan nada bergetar. Bahkan sekarang matanya berkaca-kaca.

"Ayo kita pulang, Tae-ah" Seojoon menarik tangan Tae untuk berdiri. Tapi anak itu malah menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Tapi mereka akan memukulku. Mereka sangat jahat hyung" anak itu menolak untuk berdiri. Raut ketakutan terlihat begitu jelas di wajahnya. Bahkan matanya juga ikut berkaca-kaca. 

"Jangan takut. Hyung tidak akan membiarkan adik hyung terluka lagi.  Kau percaya kan?" Cukup lama Taehyung terdiam, bergeming di tempatnya. Melupakan fakta bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk berpikir panjang.

" Kau tidak merindukan Hyunie hyung, appa dan eomma? Mereka merindukanmu. Sangat." Sepertinya ucapan Seojoon kali ini mampu menggerakkan hati Taehyung. Bocah itu mulai berdiri hati-hati.Bisa Seojoon lihat adiknya tidak memakai alas kaki sama sekali. Dan terdapat beberapa luka juga di bagian kakinya. Hal itu membuat Seojoon geram bukan kepalang dan ingin sekali membalaskan dendamnya pada dalang penculikan ini. Tapi hal pertama yang harus mereka lakukan adalah keluar dengan selamat dari tempat neraka ini.

Mereka bergegas keluar dari ruangan itu. "Mana sepatumu?" tanya Seojoon. Taehyung hanya menggelengkan kepalanya. "Ayo naik" Seojoon menunduk di depan Taehyung, isyarat untuk menggendong adiknya di punggungnya. Lama terdiam, akhirnya Tae mulai menyamankan diri di pungggung Seojoon. Mereka segera turun ke lantai dasar, menjelajahi anak-anak tangga dengan cepat. Rupanya Seojoon begitu kuat untuk menggendong Taehyung dengan jarak yang cukup jauh atau memang berat badan Taehyung yang tidak seberapa untuk Seojoon.

Sesampainya di sana mereka melihat beberapa penjaga terkapar dengan darah di mana-mana. Hyun Bin tampak kewalahan setelah menghadapi banyaknya penjaga meskipun ia dibantu oleh pengawal ahli bela diri. Pada akhirnya mereka berhasil menghabisi semua penjaga itu. Tapi lelahnya tidak seberapa dibandingkan ia yang melihat Seojoon menggendong pemuda kurus di belakangnya.

"Tae-ah?"

Seojoon mencoba menurunkan Taehyung di depan Hyun Bin, tapi pemuda itu malah mengeratkan pegangannya di pundak Seojoon. Apakah bocah itu sudah melupakan wajah dingin kakak pertamanya.   " Tae- ah itu Hyunie Hyung. Kau tidak ingat?". Taehyung hanya diam. Dan bisa dilihat gestur dingin dan kaku dari Hyun Bin berubah menjadi sedih dan lesu, melihat adik kesayangannya takut padanya. Memang pada saat kecil dulu Taehyung lebih akrab dan sering bermain dengan Seojoon tapi bukan berarti hubungan mereka tidak dekat atau saat ini adiknya masih trauma pada orang-orang yang sudah lama tidak ia temui. Hyun Bin berusaha berpikir positif.

"Sebaiknya kita segera pergi dari sini Hyung" Seojoon berujar dan dijawab anggukan oleh Hyun Bin. Mereka segera menuju lapangan luas di mana beberapa mobil mereka terpakir. Seojoon menurunkan Taehyung di depan sedan hitam mewah dan membukakan pintu untuk adik kecilnya. Taehyung segera masuk ke bangku pengemudi bagian belakang disusul oleh Seojoon. Di depan, di samping supir, Hyun Bin sudah duduk dengan nyaman. "Kita mau ke mana Hyung?" cicit Taehyung.

"Kita akan pulang ke rumah Tae-ah"

The Lost BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang