—
Aku sedang berada dirumah Taeri saat ini. Tentu bukan tanpa alasan, sebab wanita Shin itu yang mengajak guna mengembalikan ponsel milik Aerra yang selalu Taeri lupakan jika hendak pergi ke kampus—berniat untuk langsung memberikan.
Namun, tanpa diduga, bertepatan dengan itu pula dua pria tampan datang berkunjung kerumah Taeri—Park Jimin dan Jeon Jungkook.
Aku hanya bisa melempar senyum simpul menanggapi sapaan kedua pria itu begitu mereka ikut bergabung duduk di sofa ruang tengah. Tetapi, aku merasa ada yang tidak beres dengan tatapan Jungkook padaku disaat aku mengarahkan pandangan pada pria itu.
Entahlah, ini terkesan aneh, sebab tatapan yang diberikan oleh Jungkook tidak bisa dikatakan biasa saja. Ada sorot penuh intimidasi dari manik jelaganya, membuatku hanya bisa mengernyit kecil, memutuskan untuk mengabaikan pria Jeon tersebut.
"Bagaimana kabarmu?"
Aku lantas mengarahkan tatapan pada Jimin yang baru saja menyerukan pertanyaan yang aku yakini bahwa pertanyaan itu ditujukan untukku.
"Seperti yang kau lihat."ujarku apa adanya.
Jimin tertawa kecil mendengar jawaban yang keluar dari mulutku.
"Sungguh, aku sama sekali tidak mengerti. Padahal kita ini satu kampus, tetapi sulit sekali untuk bisa bertemu denganmu."Aku tanpa sadar menaikkan sebelah alis, tidak mengerti maksud dari ucapan Jimin barusan.
"Maksud Jimin dia ingin melihat keadaanmu secara langsung mengingat kau berhasil kabur dari penculikan itu."sambung Taeri berusaha menjelaskan.
Aku hendak kembali berbicara sebelum dengan tiba-tiba Jungkook terlebih dahulu menyela.
"Terlalu sibuk menghabiskan waktu dengan Taehyung, ya?!"ada nada sarkastik dalam kalimatnya, yang mana membuatku lagi-lagi mengernyit tidak mengerti.
Taeri dan Jimin sontak melemparkan tawa kecil serta merta senyum menggoda yang mengarah padaku setelah mendengar penuturan Jungkook tersebut.
Sial, mendengar nama Taehyung disebut seketika membuatku kembali mengingat aktivitas panas kami kemarin.
Aku lekas menggeleng kecil.
"Itu tidak benar. Aku hanya meminimalisir kegiatan diluar, karena bagaimanapun juga penculikan itu membuatku takut.""Ah, pemikiranmu ada benarnya juga."imbuh Jimin seraya melemparkan senyum kecilnya.
Aku hanya bisa mengangguk menanggapi ucapan Jimin. Ini terlalu asing untukku. Berkumpul dengan orang-orang yang bisa dikatakan dekat dengan Aerra membuatku merasa canggung. Tidak tahu harus bersikap seperti apa.
"Aku ingin ketoilet sebentar!"
Tanpa menunggu tanggapan dari mereka, aku lekas beranjak dari duduk, membawa diriku melangkah menuju bagian belakang rumah Taeri. Berharap bahwa aku tidak salah melangkah, karena tidak mungkin jika aku bertanya dimana letak toiletnya, akan dipastikan Taeri menaruh curiga padaku.
Aku kontan menghela nafas lega, karena di lorong menuju dapur terdapat pintu yang aku yakini bahwa itu adalah toilet. Tanpa berpikir lebih lama lagi, aku lekas membawa diriku masuk dan langsung menutup serta mengunci pintu.
Aku tidak benar-benar ingin ketoilet. Alasanku yang sebenarnya hanya ingin lepas dari kecanggungan yang melingkupi diriku. Aku sungguh tidak terbiasa, sebab aku sendiri bahkan tidak memiliki seorang temanpun di kehidupan nyataku. Well, sepertinya aku harus mencari alasan yang tepat agar bisa segera pergi dari tempat ini.
Setelah cukup lama berpikir hingga berhasil mendapatkannya, aku langsung memutar kunci dan ingin membuka pintu.
Namun, tubuhku lantas tersentak begitu pintu terdorong dari luar untuk kemudian manik ku berhasil menangkap presensi Jeon Jungkook yang menerobos masuk sebelum berakhir kembali mengunci pintu.
"Apa-apaan—"
"Jangan seperti ini."
Aku tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
"Jangan mengabaikan keberadaanku, Aerra. Kau tahu bahwa aku sangat mengkhawatirkanmu. Aku nyaris gila mendapati kabar dari Taehyung bahwa kau menghilang."
Apa yang harus aku lakukan jika sudah seperti ini. Ingin berbicara tetapi tidak tahu harus mengeluarkan perkataan seperti apa, karena tentu aku tidak ingin salah bicara.
Hal yang bisa aku simpulkan dari tindakan Jungkook adalah bahwa pria itu memiliki hubungan dengan Aerra. Bukan hubungan pertemanan, ini bisa dikatakan lebih dari itu.
Aku ingin merutuki Aerra saja rasanya. Wanita itu ternyata diam-diam menjalin hubungan khusus dengan Jungkook dibelakang Taehyung.
Sialan sekali kau, Aerra. Taehyungku yang malang ternyata diselingkuhi oleh kekasihnya sendiri.
"Jungkook—"
Aku hanya bisa terdiam begitu Jungkook membawaku kedalam rengkuhannya.
"Aku merindukanmu."
Aku kontan tertawa didalam hati, menganggap bahwa ini teramat lucu menurutku. Sulit sekali mengerti dengan jalan pikiran Aerra.
"Jungkook, aku ingin kau menjauh dari kehidupanku. Aku benar-benar mencintai Taehyung dan tidak ingin menyakitinya."
[]
....
KAMU SEDANG MEMBACA
DIMNESS [M]✓
Mystery / ThrillerMature Content!!! 🔞 'Sebuah Jiwa yang terkurung dalam kegelapan.' Fanfiction Short Story Start : 20 Maret 2020 Fin : 25 April 2020 ©YuiCha12