—
Kemarin aku memutuskan untuk segera kembali kerumah orang tua Aerra setelah berhasil melayangkan satu tamparan keras di pipi wanita itu. Itu keputusan yang lebih baik daripada aku yang berakhir menyiksanya lebih kejam lagi.
Sementara saat ini aku tengah berada di apartemen Taehyung. Pria itu memang yang membawaku setelah kami menyelesaikan mata kuliah hari ini.
Aku dan Taehyung tengah berada diruang tengah sembari menonton televisi. Salah satu tanganku lantas tergerak menyusuri rambut ikalnya dari sela-sela jemariku karena memang aku sendiri sedang duduk disofa sementara Taehyung tengah berbaring meletakkan kepalanya di pahaku.
"Kau yakin hanya ingin menikmati waktu di apartemen saja?"
Itu adalah pertanyaan kedua yang Taehyung ulangi saat tadi kami berada di mobil dalam perjalanan menuju apartemennya.
Aku hanya bisa menuai senyum simpul, sedikit menundukkan kepala agar bisa menatap priaku yang tampan ini."Tentu."hanya itu yang bisa aku katakan.
Karena pada dasarnya, aku lebih menikmati waktu berduaan seperti ini daripada harus berjalan-jalan keluar. Lagipula itu sama sekali bukan hobiku.
"Memangnya tidak merasa bosan?"
Aku tertawa kecil menanggapi pertanyaannya barusan."Apakah pertanyaan itu untukku? Kupikir kau lah yang merasa bosan."
"Ehm .. sedikit."ujar Taehyung tanpa mengalihkan tatapan dari televisi yang sedang menyala didepan sana.
Aku lantas kembali menuai tawa kecil mendengarnya."Sudah aku duga."
Aku seketika menaikkan sebelah alis begitu Taehyung meraih tanganku yang berada di kepalanya untuk dimasukkan kedalam genggaman tangan hangat pria itu.
Tatapannya kini beralih sepenuhnya ke arahku yang juga masih setia menatapnya.
"Kenapa menatapku seperti itu?"aku kontan bertanya disaat Taehyung hanya terdiam menatapku selama hampir tiga menit.
"Tidak ada—Hanya rindu saja."
"Sedang mencoba merayuku, ya?"
Aku bisa mendapati Taehyung yang menampilkan senyum lucunya sebelum berakhir menenggelamkan wajahnya di perutku sementara salah satu tangannya melingkar indah di pinggangku.
Ketahuilah, bahwa perlakuannya barusan terlihat begitu manis dimataku."Taehyung, geli!"aku sontak menyentuh rambut Taehyung yang kini tengah menggesekkan ujung hidung mancungnya dipermukaan perutku yang tertutup kaos putih berbahan lembut milik Aerra.
"Kenapa wangi parfum-mu berubah?"
"Uh .. ? Berubah?"aku lantas mengernyitkan keningku.
"Ya. Kau menggantinya? Tetapi, aku lebih suka wangi yang sebelumnya."ujar Taehyung setelah kembali mengarahkan tatapannya padaku.
Baiklah, aku mengerti dari kalimatnya barusan bahwa ternyata Taehyung lebih menyukai aroma parfum yang dipakai oleh Aerra daripada aroma parfum pilihanku.
"Aku hanya sedang mencoba wangi yang baru."alibiku seraya mendengus kesal dalam hati.
"Tidak masalah juga sih. Aku juga suka dengan aroma yang ini. Wanginya terkesan menggodaku untuk memakanmu saat ini juga."
Tunggu? Apakah barusan aku tidak salah dengar? Jantungku tiba-tiba saja berdegup kencang sekali sampai membuatku agak kesulitan untuk bernapas. Ini pertama kalinya untukku mendengar Taehyung melempar perkataan penuh makna seperti itu, belum lagi ditambah dengan tatapan yang entah sudah sejak kapan berubah menjadi seduktif seraya memainkan lidah didalam mulut.
Sedikit informasi saja, bahwa melihat Taehyung begitu membuatku melemah seketika. Aku suka sekali dengan ekspresinya disaat tengah mencoba menggoda seperti itu.
Aku sedikit tersentak dengan pergerakan Taehyung yang tiba-tiba bangkit dari posisi berbaringnya untuk kemudian membawa tubuhku berakhir terduduk dipangkuannya.
"Cium aku!"
Well, ini sangat mengejutkan kendati tetap saja terasa menarik untukku. Aku tidak tahu bagaimana perlakuan Aerra terhadap sisi Taehyung yang seperti ini, hanya saja, aku sama sekali tidak berniat memikirkan hal itu. Karena akan lebih baik jika aku menampilkan sisi liarku tersendiri.
"Dimana? Maksudku ingin cium dimana?"
Aku hanya bisa menahan nafas sesaat mendengar tawa kecil Taehyung dengan Deep Voice-nya. Percayalah, itu terdengar sangat seksi ditelingaku.
"Kenapa malah bertanya? Biasanya juga kau lah yang memegang kendali."
Nafasku sontak tercekat karena awalnya berpikir bahwa Aerra tipikal wanita yang malu-malu. Tetapi, kenyataan yang baru aku dapati barusan sungguh berbanding terbalik.
Taehyung bergerak mendekatkan wajahnya pada ceruk leherku, mengecup sekilas sebelum berakhir membawa bibirnya mendekati telingaku guna membisikan sesuatu yang membuat darahku berdesir begitu hebatnya.
"Ingin aku yang mendominasi, hm? Kita sudah hampir satu bulan tidak melakukannya. Kuharap kau tidak menolak karena aku sungguh sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi."
Seketika aku hanya bisa memaki didalam hati, sebab merasa tergoyahkan.
[]
....
KAMU SEDANG MEMBACA
DIMNESS [M]✓
Mistério / SuspenseMature Content!!! 🔞 'Sebuah Jiwa yang terkurung dalam kegelapan.' Fanfiction Short Story Start : 20 Maret 2020 Fin : 25 April 2020 ©YuiCha12