Wulan dan putri berjalan dari gerbang dan memasuki sekolah mereka dengan senyum riang yang menghiasi wajah keduanya"Astaga put, gak nyangka ya kita udah SMA perasaan baru kemarin lo ngompol dikursi rumah gue" kata wulan lengkap dengan ekspresi wajahnya yang dibuat buat terharu
"Gak usah lebay deh lan, lagian kapan juga gue ngompol dirumah lo?" kata putri sambil berjalan menyusuri halaman sekolahnya yang luas
"Dulu waktu lo masih paud, kalo gak percaya nyata aja nenek gue, dia yang nyuci kursinya" kata wulan yang mengundang tawa putri
"Nanya ke nenek lo? Lo nyuruh gue mati lan?" kata putri sambil menatap wulan dengan senyum lebarnya, seperti senyum senyum psikopat. Masalahnya, nenek wulan sudah lama meninggal
"Jangan dong, nanti siapa yang bantuin gue ngerjain tugas" kata wulan membuat putri menatapkanya jengkel
Wulan dan putri terus bercengkama hingga mereka sampai di depan kelas mereka, kelas X-ips A. Sebenarnya putri dan wulan ingin masuk ipa, tapi karena nilai wulan kurang mencakupi jadi mereka masuk ips saja, dari pada putri masuk ipa sendiri dia lebih memilih di ips dengan wulan, sangat beruntung mereka berada dalam kelas yang sama.
"Duduk dimana put?" tanya wulan sambil melihat lihat bangku bangku yang belum berpenghuni, kelasnya masih sangat sepi dan hanya ada mereka berdua.
"Paling depan aja lan, biar paham" kata putri sambil duduk dibangku tengah paling depan
"Lo serius? biasanya orang orang rebutan dibelakang, enak loh put dibelakang" kata wulan membujuk
"Yaudah lo dibelakang aja, gue mau disini" kata putri membuat wulan mendengus dan duduk disampingnya
Wulan dan putri kemudian menunggu bel masuk dengan membaca novel dibangku mereka, semua siswa pun mulai memasuki kelas
"PUTRI! WULAN!" pekik nadien histeris membuat seisi kelas menatapnya, kemudian dengan sedikit berlari nadine menghampiri kedua orang yang Sedang menatapnya dengan ekspresi kaget
"Kok bisa disini?" tanya nadine dihadapan putri dan wulan
"Kelas kita disini, lo masuk sini juga?" tanya putri, nadien langsung tersenyum lebar dan memeluk putri dari samping
"Iya! kelas gue juga disini. OH MY GOSH, GUE SENENG BANGET KITA SEKELAS" pekik nadien membuat putri menutup telinga
"Nadine jangan teriak, malu diliatin orang" kata putri sambil memperhatikan seisi kelas yang sedang menatap kearah mereka
"Dine, lo duduk dibelakang gue aja" kata wulan
"Oke siap" kata nadien sambil duduk dibelakang wulan
"Lo duduk sendiri dine?" Tanya wulan
"Gak, sama naya. Dia lagi ketemu sama dani" jelas nadine membuat putri dan wulan saling melirik, mereka memang tidak terlalu suka dengan naya karena naya terlihat terlalu sombong, juga dandananya yang terlalu menor selalu menjadi bahan gibahan bagi wulan, apalagi kabar yang menyebar bahwa naya cewek gampangan cukup membuat mereka tak terlalu suka.
"Naya orangnya baik kok" kata nadien saat menyadari perubahan raut dari putri dan wulan, putri dan wulan pun tersenyum sebagai jawaban
***
Hari ini dan beberapa hari kedepan kelas 10 belum akan mendapat pelajaran, mereka akan difokuskan terlebih dahulu untuk memilih ekstrakulikuler dan mendalaminya. Seperti sekarang, para anggora PMR senior sedang mempromosikan organisasi mereka untuk menarik minat anggota baru dari kelas x-ips A
"Ada yang berminat gabung?" tanya ketua pmr teesebut. Beberapa murid pun mengangkat tangan mereka termasuk putri dan wulan, namun tidak dengan nadien
![](https://img.wattpad.com/cover/218749103-288-k184195.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Between us
Teen FictionTentang cinta, persahabatan, keluarga, dan penghianatan Putri, gadis lugu dan polos yang tidak ingin mendapat sorotan dalam hidupnya justru bertemu dan berteman dengan nadien, gadis yang sempurna dan selalu menjadi pusat perhatian Semua berjalan den...