Putri berjalan sendiri keruang dewan, meninggalkan wulan dan nadien yang sudah masuk kedalam ruang osis. Putri perlahan membuka pintu ruang dewan yang sudah terdapat beberapa orang didalam, putri kemudian duduk dibangku paling pojok dan menunggu acara untuk dimulai"Putri ya?" sapa sinta sambil duduk disamping putri
"Iya, kak" jawab putri sambil tersenyum seadanya
"Gue sinta" kata sinta dengan senyum manisnya putri pun mengangguk sebagai jawaban. Putri hanya diam sembari menunggu acara dimulai, sebenarnya sinta merupakan orang yang enjoy dan asik tapi putri sama sekali tak pandai mencari topik pembicaraan jadi dia hanya diam dan sinta mengobrol dengan orang dibelakang mereka. Hingga akhirnya ricky, alvan dan beberapa senior lainnya memasuki ruang dewan tersebut
Ricky kemudian membuka acara dan memberitahukan bahwa mereka tidak perlu melakukan tes karena minimnya anggota yang daftar. Hanya 20 anak dari siswa kelas sepuluh, sedangkan kelas sebelas ada sekitar 32 siswa, padahal siswa di SMA ini hampir mencapai seribu perangkatan. Kelas tiga pun tetap menjadi dewan padahal biasanya kelas tiga tidak boleh lagi mengikuti ekstra, tapi karena anggota dewan sangat kurang mereka harus tetap menjadi dewan jika tak ingin organisasi tersebut dibubarkan, namun mereka tak keberatan toh ujian masih jauh dan mereka akan lengser saat mendekati ujian nasional.
"Jadi diklatnya satu minggu lagi ya, diklatnya dua hari satu malam" kata ricky menerangkan
"Diklat ini gak nyiksa, dibawa enjoy aja, disana Kita bakal seneng seneng. Kita juga selalu pake pembina dari luar, gak pernah pake guru sekolah" kata alvan saat menyadari raut ketakutan dari adik kelasnya
"Jujur ya, gue gak terlalu percaya sama guru disini makanya kita pake pembina dari luar, seru kok pembinanya. Ubah mindset kalian kalo diklat itu nyiksa, kita ngelatih disiplin bukan nyiksa. Lagian banyak juga games nya, kalo kalian gak percaya tanya aja ke kakak kelas sebelas, mereka udah pernah ikut diklat" kata alvan membuat semua orang di ruang itu menatapnya kagum, dia begitu berwibawa dan tegas juga berjiwa pemimpin
"Iya, diklat seru kok gak ada nyiksa nyiksanya, yang ada itu cuma ngelatih disiplin dan ketegasan" kata sinta kepada putri
"Ohhh gitu ya" kata putri seadanya
"Jadi ini anggotanya berapa?" tanya ricky
"Kelas sepuluh ada 20 orang, kelas sebelas 32 orang, kelas dua belas ada 18 orang jadi total 70 orang" kata sekertaris dewan
"Dikit sih itu kalo buat bimbing 2000 anak waktu pramuka. Gak kayak osis, satu angkatan aja bisa seratus lebih anggota" kata alvan pada senior yang lain
"Untuk yang kelas sebelas mungkin udah tau ya, tapi kelas sepuluh kan belum. Nanti waktu diklat itu kalian sekalian dilantik jadi anggota dewan pramuka, nah kalo kalian udah jadi anggota dewan otomatis kalian harus ngajar pramuka dong. Kita ngajarnya kelas sepuluh sama sebelas aja, latihanya itu setiap jumat. Nanti kita dibagi jadi dua tim, gantian ngajarnya biar gak terlalu capek" terang ricky
"Lo bayangin aja, anak 35 pembinanya satu, ngelatih anak yang jumlahnya hampir seribu di tengah lapangan. Kurang keren apalagi sih kita?" kata alvan yang mengundang sorak dan tepukan semua orang yang ada diruangan itu, putri pun ikut bertepuk dan tersenyum, ia merasakan rasa kekeluargaan yang begitu besar antar anggota dewan pramuka
Pertemuan tersebut pun diakhiri setelah pengumaman barang barang yang harus dibawa saat diklat, para senior juga membagikan pin Dewan pramuka kepada anggota baru, putri pun memasangnya di atas bed osis yang wajid dikenakan di seragam putih abu abunya
Putri duduk di depan ruang osis sambil menunggu wulan selesai interview, kebanyakan anak sudah keluar tapi putri yakin wulan belum keluar karena nama wulan berawalan huruf W, pasti dia urutan belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between us
Roman pour AdolescentsTentang cinta, persahabatan, keluarga, dan penghianatan Putri, gadis lugu dan polos yang tidak ingin mendapat sorotan dalam hidupnya justru bertemu dan berteman dengan nadien, gadis yang sempurna dan selalu menjadi pusat perhatian Semua berjalan den...