✎ Chapter 3

13 3 0
                                    

Putri, wulan, dan nadien sedang berada ditenda mereka sementara siswa yang lain sibuk mandi karena ini sudah sore, mereka sangat rajin dan mandi paling awal

"Gue benci sama si alvan" kata nadien menggebu

"Iya gue juga, pake sok sokan tegas sok sokan garang, biar apa coba? biar keliatan keren gitu? cih gak banget!" kata wulan yang juga menyalurkan emosinya

"Namanya juga pbb, harus tegas lan" kata putri sambil memijat kakinya yang sedikit pegal. Jujur, ia sangat tidak suka jika alvan dijelek jelekan seperti ini

"Iya put emang harus tegas, tapi kenapa coba dia pake ngehina gue lemah? dikira gue ini robot apa gak bisa capek? sakit hati banget gue sama alvan! untung aja tadi ada kak ricky, jadi gue gak sampek pingsan" kata Nadien yang diangguki antusian oleh wulan sedangkan putri hanya bergumam sebagai jawaban

"Kok gue pengen boker ya? put anterin dong" kata wulan sambil memasang puppy eyes tapi tentu tak mempan untuk putri

"Sendiri aja lah lan, gak bakal ada yang nyulik juga" tolak putri membuat wulan memdengus sebal, bukan apa apa putri menolak karena wulan memang sangat lama jika sedang melakukan panggilan alam

"Sama gue aja lan, sekalian gue mau beli minum" kata nadine kemudian beranjak bersama wulan

Setelah wulan dan nadine pergi, putri membaringkan tubuhnya sambil menatap langit tenda, kejadian tadi terbayang lagi di kepalanya, saat alvan memakaikan topi dikepalanya. Coba bayangkan, putri sedang hormat tak bergerak sama sekali dan menatap alvan dihadapanya yang juga balas menatapnya, kemudian alvan melepas topinya dan memakaikanya pada putri, sangat baguskan untuk scene film?
Putri terkekeh pelan karena pikiranya tersebut. Untung saja tak ada yang tahu kejadian itu karena putri berada dibarisan paling belakang dan juga tak mungkin ada yang berani menoleh, mungkin hanya samping kanan dan kirinya saja yang tau. Tapi putri yakin kejadian tadi tidak akan menyebar karena samping kanan dan kirinya tadi laki laki, bisa gawat jika kejadian tadi menyebar, ia tak ingin jadi gosip

Putri baru ingat bahwa topi alvan masih dibawa olehnya dan juga topinya dibawa oleh alvan, putri pun mengambil topi milik alvan dan keluar tenda untuk ditukar dengan topinya

Putri berjalan santai hingga ia sampai di depan ruang dewan

Tok tok

"Permisi" kata putri sambil mengetuk pintu

"Masuk aja" kata seseorang dari dalam, dari suaranya putri bisa menebak bahwa itu adalah ricky, suaranya sangat khas. Putri pun membuka pintu perlahan dan masuk kedalam

"Eh kamu, ada apa?" tanya ricky sambil berdiri dari duduknya dan menghampiri putri

"Nyari kak alvan, mau balikin topi" kata putri sambil melirik alvan yang sedang tidur terlentang disofa dengan sebelah tangan menutupi wajahnya, juga kedua kaki yang dinaikkan kesandaran sofa, sopan sekali bukan?

"Bentar ya, gue bangunin" kata ricky sambil berjalan mendekat ke alvan

"Eh gak usah kak, aku nitip topinya ke kakak aja" kata putri sambil memberikan topi alvan kepada ricky

"Sama nanti bilangin ke alvan suruh balikin topi aku ya kak" kata putri sambil tersenyum tipis

"Oh, jadi topi kalian ketuker?" tanya ricky yang dijawab putri dengan anggukan

"Yaudah aku balik dulu ya kak" kata putri sambil berjalan keluar, namun baru dua langkah dia berjalan ia kembali berbalik

"Kak, sama sampek in ucapan terima kasih aku ke kak alvan ya?" kata putri

"Iya" kata ricky sambil tersenyum singkat, putri pun kembali beranjak

"Eh tunggu" kata ricky membuat langkah putri terhenti dan berbalik, lagi

Between us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang