Tentang cinta, persahabatan, keluarga, dan penghianatan
Putri, gadis lugu dan polos yang tidak ingin mendapat sorotan dalam hidupnya justru bertemu dan berteman dengan nadien, gadis yang sempurna dan selalu menjadi pusat perhatian
Semua berjalan den...
Putri mengoleskan betadine perlahan ke ujung bibir alvan yang berdarah, bibir berdarah juga pipi yang sedikit memar membuat alvan terlihat semakin sangar namun juga keren. Tapi tetap ada sesuatu yang mengganjal di hati putri, ia ingin mengungkapkannya namun ragu, atau mungkin takut.
"Aaahs.." Desis alvan saat putri menekan lukanya terlalu keras
"Eh aduh, maaf kak" kata putri gelagapan, entah kenapa dia melamun tadi, putri pun mengupas perlahan ujung bibir alvan dengan tanganya untuk meredakan perih, gerakan putri terhenti saat matanya bersitatap dengan bola mata hitam legam milik alvan. Dalam hening, kedua lensa itu saling menatap dengan pikiran yang berkelut
"Put"
"Kak"
Kata putri dan alvan berbarengan membuat keduanya kembali terdiam
"Gue dulu" kata alvan membuat putri mengangguk pasrah dan sedikit memundurkan tubuhnya, biasanya kan ladies first ya? dasar alvan, gak ada baik baik nya
"Gue minta maaf" kata alvan
"Buat?"
"Gue gak bermaksud ngehina rumah lo-"
"Aku udah paham kok kak al, kalo kakak minta maaf terus malah kesannya gak enak. Aku tau kak al orang kaya, banget malah. Jadi mungkin kakak rada heran, orang sederhana kayak aku bisa sekolah di sekolah kakak. Sering kok di pandang kayak gitu" kata putri dengan senyum di bibirnya, namun raut terluka terlihat jelas diwajahnya
Alvan kemudian mendekatkan tubuhnya pada Memegang kedua pundak putri, alvan rasa ia harus melakukan ini, dan putri membutuhkan ini
"Gak usah peduliin omongan orang lain, emang kadang orang punya mulut tapi gak ngotak. Lebih dari yang lo tau, lo istimewa put. Tetep jadi diri lo sendiri" kata alvan dengan senyum tipis dibibirnya
Tubuh putri menegang atas perlakuan mendadak alvan, namun alvan justru semakin menguatkan genggamannya membuat jantung putri berdetak tak karuan. Alvan kemudian mengurai genggamanya saat merasa putri tak nyaman karenanya
"Aku heran sama kakak, tadi katanya dont get too close. Tapi sekarang? kakak aneh banget tau gak" kata putri sambil terkekeh walaupun kenyataanya detak jantungnya masih berdegup bagai drum marcing band
Alvan hanya tersenyum miring menanggapi ucapan putri
"Cepat ganti baju, gue anter" kata alvan membuat putri menoleh cepat padanya, berbeda dengan putri yang amat terkejut alvan justru terlihat santai sambil memainkan ponselnya,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
putri pun akhirnya masuk kedalam rumahnya dengan jantung yang semakin berdisko
Alvan memang sengaja ingin menghahiskan waktunya, ia tidak ingin pulang untuk saat ini, mungkin ia akan pulang nanti malam. Kenapa? karena ayahnya eh ralat, suami mamanya akan pulang sore ini, alvan terlalu malas untuk melihat wajah itu