|| HUKUMAN

86 10 5
                                    

#happy reading
Jan lupa vote & komen hehe

"Eh Mil pulangnya Masi lama gasih? Udah ngantuk gw pengen cepet-cepet pulang dah" tanya via kepada Mila seraya mendengarkan apa yang di terangkan pak Bambang guru Ekonominya.

" Setengah jam lagi mungkin" jawab Mila Tanpa menoreh kearah Via yang duduk di sampingnya karena takut di tegor guru, padahal biasanya mereka berdua sering cabut dari kelas tetapi karena Zena ,Via dan Mila jadi jarang melakukannya karena ancaman kekasih Via.

--------------------------------------------------------

Ttetttt tetttt

" Baik anak anak kita akhiri pelajaran hari ini dan jangan lupa di pelajari lagi ingat itu" pesan pak Bambang kepada seluruh siswa kelas X IPS 2 .
"Eh nanti sore ikut gw ke toko buku ya" ajak via seraya merapika buku dan alat tulisnya. " Oke gw ikut,btw jamber?" "Hmm..jam 4 deh"

mereka pun berjalan keluar kelas sambil bercanda dan tertawa karena via yang menjahili Mila hingga gadis itu mencebikkan bibir nya. Tanpa mereka sadari ada seorang pria yang sedang duduk sambil bersedekap dada menunggu mereka ah..ralat menunggu via. Siapa lagi kalau bukan Zena?

'mampus ada Zena lagi dia pasti inget kalo mau ngehukum gw bersih bersih perpus' rutuk via dalam hati.

" Eh Zen mau pulang bareng kan? Ayokk!!" Ajak Via sambil menarik tangan Zena berharap pria itu melupakan hukuman yang akan ia berikan kepadanya, tapi sepertinya via salah besar!

"Ngapain pulang? Kamu kan belum bersihin perpustakaan?" Jawab Zena dingin. Via yang mendengar nada dingin dari kekasihnya pun gugup "E..Ehh iya anu" ucap via sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Aaa zenaaa aku gamau dihukum aku capek dari pagi ngerjain soal soal terus." Rengek Via kepada Zena yang sudah menatapnya jengah.

"Gaada tapi-tapian Vi biar kamu jera dan ga ngulangin lagi." Ucap Zena sambil menyilangkan tangan.

"Ihh jangan dong Zen,Hmm...sebagai gantinya Minggu kita full time deh yah yah." Ucap Via sambil mengeluarkan puppy eyes nya. Zena pun terlihat berpikir dan "Oke minggu full time dirumah aku" Via yang mendengar nya pun melotot "Tapi- "Gaada tapi2an Alvia Anastasia,kalo gamau yaudah perpus masih berantakan kalo kamu lupa." Ucap Zena sambil menyeringai.

' Ckk kalo bukan pacar gw udsh gw jontorin tu muka ke aspal, eh jangan deh sayang mukanya ganteng ntr klo jelek gimana?? Ihh gamau gamau dong punya pacar buriqq ' gerutu via dalam hati mana berani via ngomong langsung auto di cium di tempat ehh.. ngomong apasi rutuk via dalam hati sambil geleng-geleng kepala.

Saat sampai di parkiran,Zena mengernyit heran menatap pacar absurdnya itu yang tiba tiba melamun dan geleng-geleng kepala. "Mikirin apasi sayang" Via yang mendengar panggilan "sayang" dari Zena langsung tersentak dan salah tingkah ' aduh dipanggil sayang lagi apa kabar sama jantung gw '

"Hehehe ngga mikirin apa-apa kok" ucap via. "Yaudah yuk pulang nih pake helm nya" Via menerima nya dengan senang hati pasal nya ia tidak jadi dihukum.

"Vi pegangan dong,kamu mau jatuh?" Via yang mendengar ucapan Zena langsung memegang pundak pria itu. "Kamu pikir aku tukang ojek?" Ucap Zena dengan nada sedikit kesal. " Lha terus aku pegangan dimana?" Ucap Via polos. Dengan sedikit gemas Zena pun menarik tangan Via untuk melingkar di perut nya "Gini biar kamu ga jatuh" ucap Zena senyum2 gajelas dibalik helm nya. "Modus!" Cibir Via. "Aku denger Vi!!"

"Yaudah yuk!" Belum sempat sepeda motor itu berjalan Via menepuk pundak Zena "Eh Zen bentar" ucap Via seakan teringat sesuatu. " Kenapa? Ada yang ketinggalan?" Tanya Zena melirik Via melalui spion nya.
Via pun mengangguk lalu ia menoleh kearah belakang lalu berteriak dengan suara cemprengnya.

"MILA SAYANG GW PULANG DULUAN SAMA BEBEB ZENA YA. ATI2 NIH SEKOLAH ANGKER LHO..DI CULIK POCONG PEDO MAMPUS LU" teriak Via sambil terkekeh geli melihat sahabat nya yang masih melongo itu. Yang dengan tidak berdosanya meninggal kan Mila.

Seakan tersadar dari lamunannya Mila pun berteriak "Woi anjeng main tinggal2 aja lu!! Sahabat kampret emang!!" Teriaknya kesal. Bagaimana tidak kesal? Ia yang sedari tadi menunggu Via yang katanya akan pulang bersama malah ia yang ditinggal ' bangsat si Via untung lu sahabat gw ' umpat Mila dalam hati.

"JANGAN LUPA JAM 4 NANTI YA,,BYEE" Ucap Via sebagai balasan untuk umpatan tadi.

Motor Zena pun melaju meninggalkan pekarangan sekolah. Perjalanan pulang kali ini terasa menyenangkan bagi Zena yahh.. walaupun udara di kota Surabaya sedikit panas namun entah mengapa terasa lebih menyenangkan saat ia bisa pulang bersama Via. Sambil melirik Via dari spion nya ia memandangi wajah pacarnya itu yang tetap cantik walaupun sedikit tertutupi oleh anak rambutnya. 'Vi aku tau kamu belum sepenuhnya sayang sama aku tapi aku janji bakal bikin kamu bisa jatuh cinta sama aku,aku bakal berusaha untuk buktiin itu semua sama kamuVi ' ucap Zena dalam hati sambil tersenyum.

Tak berbeda dari Zena, via pun merasa perjalanan pulang sekolah nya kali ini berbeda. Menaiki motor dengan memeluk Zena yang notabenenya adalah kekasihnya nya seakan terasa begitu nyaman bagi Via.

"Vi tadi kamu manggil aku bebeb didepan Mila?" Ucap Zena sambil terkekeh saat berada di lampu merah. 'blush' Via yang mendengar itu pun seketika merona ia merutuki mulut nya sendiri yang kadang kadang tidak bisa di rem. "Ishh apasi kamu salah denger kali" ucap Via sambil menutupi wajahnya dibalik punggung Zena.

Via beruntung Zena tidak memperpanjang itu dan melanjutkan perjalanan karena lampu yang sudah menunjukkan warna hijau. Dalam hati Via bergumam 'Zen aku akan berusaha buat cinta sama kamu, dan semoga kamu ga pernah ngecewain aku."

"Vi mau makan dulu?" Ucap Zena sedikit berteriak. "Ga usah deh langsung pulang aja mama pasti udah masak dirumah." Zena pun hanya mengangguk kan kepalanya.

"Oiya rumah kamu dimana?" Pasalnya ini adalah hari pertama mereka pulang bersama. "Blok Duwari no.10 yang pagernya warna item." Zena kembali mengangguk.

Setelah sampai Via pun turun dari motor Zena saat Via mencoba membuka helm ia seperti sangat kesusahan. Karena jujur ini yang tidak disukai Via saat memakai helm yaitu tidak bisa membukanya sendiri. 'duh malu2in banget si gabisa buka helm di depan pacar ' gerutu Via dalam hati.


Zena yang melihat Via kesusahan pun terkekeh "Ihh pacarnya lagi kesusahan malah diketawain" ucap Via sambil mengerucutkan bibirnya sebal. "Yaudah sini2 aku bukain." Ucap Zena mengalah daripada Via semakin kesal. " Udah dong jangan cemberut terus ntar cantik nya ilang lho" Goda Zena sambil mencubit pipi pacar nya itu dengan gemas. Via hanya diam sambil memalingkan wajahnya.

"Oh iya Zen mau dulu masuk ngga?" Tanya Via. "Hmm..ngga dulu deh aku masih ada urusan." Via yang mendengar itu mengangguk paham. Saat Via ingin masuk kerumahnya Zena menarik pergelangan tangan nya "Eh Vi tunggu aku mau nanya" ucap Zena kali ini dengan nada serius.

Via pun menyerngit mendengar nada serius dari Zena " mau nanya apa?" Zena menghela nafasnya "kamu mau kemana sama Mila jam 4 nanti?"

"Ohh aku mau ketoko buku sama Mila." Ucap Via. "Kenapa ga ijin sama aku?" Ucap Zena dengan nada dingin. "Apasi Zen alay harus ijin2 segala." Ucap Via dengan nada protes.
"Pokonya kamu harus ijin sama aku kalo mau kemana-mana dan nanti jam 4 aku jemput." Ucap Zena dengan penuh penekanan.

"Tapi- belum sempat Via protes Zena berkata," Aku jemput atau ngga pergi sama sekali." Ucap Zena dengan tatapan tajamnya.
Via yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas "iyaiya."

Saat Via berbalik Zena kembali menarik pergelangan tangannya "Apalagi sih zen!!" Ucap Via kesal. "Love you..aku pulang dulu ya, tunggu aku jam 4 nanti." Ucap Zena dengan senyuman manisnya dan mengacak rambut Via pelan.

'blush' "i-iya hati2." Ucap Via gugup sambil menutupi pipinya yang sudah memerah. Zena yang melihat itu hanya terkekeh kemudian melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Via.

Hehe gimana Ama ceritanya menarik ga?
Kalo suka nanti gw lanjutin thanks udh mampir ke lapak gw. 😂

AlviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang