*Ku yakin kita akan terbiasa.*
-hitam putih by Fourtwnty(*puter mulmednya ya qiqiqi)
Happy readingPagi ini seperti biasa gadis cantik itu berjalan melewati koridor menuju ke kelas nya. Namun ada yang berbeda dengan seorang Alvia Anastasya hari ini. Setiap kali ada siswa yang menyapa nya ia hanya membalas dengan gumaman tanpa senyum seperti biasa. Membuat semua orang yang dilewatinya menyerngit heran. Dengan muka datar dan kantung mata yang menggelap ia akhirnya sampai di kelas IPS.
"Astaghfirullah lu manusia apa mayat Vi serem amat tuh muka." Ucap Mila bergidik ngeri melihat penampilan Via hari ini.
"Berisik."
"Biasa kalo badmood emang gitu." Ucap seseorang.
"Kok lu tau si?" Ucap Mila mengernyit heran.
"Eh landak lu lupa kalo gue sama Via udah sahabatan dari SMP?!" Ucap seseorang yang tak lain adalah David.
"Ish ngeselin banget tuh cowo masih pacaran sama gue tapi ada cewe lain di belakang brengsek emang!" Ucap Via tiba-tiba dengan muka menahan marah nya.
"Dia beneran selingkuhin lu?" Ucap David menatap Via serius.
FLASHBACK ON
"Dia siapa?" Ucap Via dengan nada sangat pelan namun masih dapat didengar oleh Zena.
"Kenapa kamu peduli?" Ucap Zena dengan smirk nya.
"A-aku..." Ucap Via kembali menunduk. Sejujurnya perasaannya sangat campur aduk saat ini antara takut ditatap seperti itu oleh Zena dan ia sangat kesal karena pria yang berstatus pacar nya itu dekat dengan wanita lain, ia sangat penasaran siapa Sarah? Mengapa ia begitu dekat dengan Zena?
"Dia orang yang berarti buat aku"
FLASHBACK OFF
"APAA?!" teriak David geram. Yang membuat semua teman dikelas nya menoleh kearah mereka.
_________________________________________
Suasana kantin mendadak sangat ramai di karenakan _Most Wanted_ mereka yang datang bersama seorang gadis cantik yang bergelanyut di lengan nya. Yap mereka adalah Zena dan Sarah. Ada yang menatap mereka aneh, sekaligus senang karena sang _Most Wanted_ terlihat lebih cocok dengan Sarah.
"Mau makan apa?" Tanya Zena setelah melihat Sarah mendudukan bokong nya di kursi kantin yang biasa ia dan Bagas tempati.
"Hmm.. samain aja deh sama kamu." Ucap sarah tersenyum manis.
"Cih." Bagas yang sedang bermain game di ponsel nya tiba-tiba berdecih mendengar ucapan Sarah yang terdengar so' lembut itu.
"Hm." Ucap Zena dan bergegas memesan makanan untuk mereka. 15 menit berlalu dan Zena kembali dengan nampan berisi dua mangkok bakso dan es jeruk. Membuat bagas menatap Zena horor.
"Kenapa?" Ucap Zena yang menyadari tatapan Bagas kepada nya.
"Kok cuma dua sih jahat amat lu sama gue." Ucap Bagas memelas. Perut nya sudah demo minta diisi.
"Oh" Zena hanya beroh ria karena ia sangat malas.
"Temen kampret emang." Ucap Bagas menghentakkan kaki nya dan bergegas memesan makanan untuk dirinya sendiri.Saat tengah menikmati makanan nya Zena tak sengaja mendongak saat melihat tiga orang yang akan memasuki kantin dengan tawa yang cukup kencang. Mila, David dan Via _gadisnya_ . Namun kali ini ada yang berbeda dengan Via, Ia terlihat pucat dengan kantung mata yang menghiasi wajah cantik nya itu. _apa Via sakit?_ Cukup lama ia memandangi gadis yang beberapa hari ini memporak porandakan hatinya itu hingga Zena tak sadar Sarah tengah memanggil nya.
"Ihh kamu liatin apa sih Zen." Ucap sarah mengerucut sebal.
"Ha? Kenapa?"
"Dari tadi aku ngajakin kamu ngobrol tapi malah diem, aku panggil juga gak denger." Ucap Sarah kesal. Sebenarnya Ia tau Zena tengah memandangi adik kelas nya yang baru masuk ke kantin itu. _siapa sih dia sampe Zena ga kedip ngeliat nya?_ batin Sarah kesal.
"Ck kalo kangen samperin bukan diliatin doang." Ucap Bagas tiba-tiba.
"Sejak kapan lu nangkring disitu?" Ucap Zena terkejut pasal nya tadi Bagas tengah membeli makanan kan? Kenapa ia tiba-tiba sudah duduk di depan nya gitu?
"Tai lu emang gue dari tadi duduk sini segede lu gak liat?" Ucap bagas sewot.
"Hm."
"Zenn ini pedes banget sih bakso nya" Ucap sarah dengan muka memerah dan tangan yang dikibaskan di depan wajah nya yang berkeringat.
"Nih minum dulu." Ucap Zena lembut dan memberikan es jeruk nya kepada Sarah. Hal itu tidak luput dari pengeliatan Via yang sedang membawa nampan menuju meja nya. Tanpa menoleh atau menatap mereka dengan tatapan sedih seperti biasa. Zena pun tahu kalau Via baru saja melewati nya. Namun _kenapa Via keliatan biasa aja gue perhatian ke Sarah?_
_________________________________________
"Vi mau bareng gue gak?" Ucap Mila sambil memasukkan bukunya kedalam tas.
"Eh gak usah Mil gue pesen gojek aja."
Mila hanya mengangguk karena ia tahu sahabatnya nya itu tidak suka merepotkan orang lain."Itu keknya supir gue deh, gue duluan ya babaii", Ucap Mila berlari kecil. Hal itu membuat Via menggelengkan kepala _dasar kek bocil_ Via memutuskan menunggu gojek di halte karena menurut nya itu tempat paling teduh di cuaca yang sangat panas ini.
Tak lama seorang bapak-bapak berusia sekitar 40 tahunan dengan baju berwarna hijau menghampirinya.
"Dengan mbak Alvia ya?" Ucap bapak driver itu dengan tersenyum ramah."Eh iya pak." Ucap Via beranjak dari kursi halte. Namun saat akan menaiki motor Via tanpa sengaja melihat sepasang anak manusia tengah berbocengan. Dengan tangan sang wanita melingkar manis di perut sang pria. _keliatan nya kamu lebih bahagia sama dia Zen_ Gumam Via lirih dan langsung memakai helm dan menaiki motor ojol itu.
_Gue yakin pasti Via ngeliat gue boncengan sama Sarah kek gini, tapi kenapa dia keliatan ga peduli?_
-----------------------------------------------------------------
Tbc
Holla maaf ya baru bisa up hehe agak sibuk si sama ulangan.
Masi pada mantengin Via ama Zena ga? Komen dong biar tau tanggapan2 kalian kek apa ke cerita alvia ini.
Dan satu lagi aku mo bikin cerita baru tpi masi berhubungan ko ama cerita Alvia ini hehe,disini ntar ngejelasin hubungan Mila dan Bagas selama ini!! Semoga respon kalian baik yaaaaa <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvia
Teen FictionAlvia Anastasya siswi kelas XI IPS 2 SMA Pertiwi yang manis cantik nan cerita memiliki seorang kekasih waketos over terhadap via dan jangan lupakan sifat bar-bar via disekolah dan sifat penurutnya ketika dirumah. Zena alfero Siswa kelas XI IPA 2...