Sudah 2 hari Taeyong bekerja di rumah Jaehyun, ia merelakan waktu berkumpul bersama teman temannya akhir akhir ini.Beruntung nya, tidak ada kecurigaan di antara teman teman Taeyong. Mereka hanya menganggap pemuda Lee itu sibuk untuk mengurus pekerjaan orang tuanya. Padahal ia sekarang justru disibukkan dengan pekerjaan menjadi seorang maid pribadi disini.
Bahkan, Taeyong sudah berkali kali meminta pada Jaehyun untuk merahasiakan hal ini, Taeyong tidak mau teman temannya tau kalau Ia bekerja disini.
Dan Jaehyun setuju akan hal itu."Dimana aku harus membuang ini, Jae?" Jaehyun menengok, lalu menunjuk ke arah pintu yang berada di dapur.
Taeyong mengangguk, membawa seluruh sampah ke pintu yang ditunjuk Jaehyun.
Pada awalnya, Taeyong tidak mau membawa seluruh sampah ini, karna ini sangat sangat menjijikan, namun Jaehyun dengan ancamannya selalu membuat Taeyong pasrah.
"Ruangan apa ini?" Tanyanya ketika sampah itu sudah diletakan di tempatnya.
Hanya sepertiga bagian dari ruangan itu yang terlihat tidak terurus karna ditumpuki sampah yang nantinya akan dibuang, namun, bagian lainnya dari ruangan itu terlihat masih sangat rapih dan terawat.
Taeyong bertanya tanya, kenapa ada kasur dan lemari di ruangan seperti ini? Apa ini kamar untuk tamu?
"Apa yang kau lakukan?" Suara bass itu menyadarkan lamunan Taeyong, Jaehyun berdiri di pintu dengan alis yang menukik kebingungan.
"T-tidak, aku tidak melakukan apa-apa" lalu Taeyong pergi dari ruangan tersebut.
Sudah pukul 7 malam, Jam kerja Taeyong sudah berakhir. Pemuda bersurai biru itu mengganti pakaian santainya dengan seragam sekolah agar tidak menimbulkan kecurigaan orang tuanya.
Ia beranjak pulang ke rumah, "Mau kemana?" Tanya Jaehyun menginterupsi, Taeyong melongo kebingungan, "Aku ingin pulang" Jaehyun berdiri, membawa jaketnya.
"Aku akan mengantar mu pulang, dunia malam berbahaya," ucapnya, tadinya Taeyong sempat ingin menolak, hufft, Namun ia berpikir lagi, bagaimana kalau ternyata ia diculik?
"Baiklah" Keduanya jalan menuju mobil putih milik Jaehyun, setelah itu mobil membelah jalanan malam kota Seoul.
"Hei, kau tidak mengucapkan apa apa kepadaku?" Taeyong membalikan badannya.
Keduanya sudah sampai di depan rumah Taeyong, namun Jaehyun terlihat tidak ada niatan untuk pulang.
"Maksudmu?" Tanya Taeyong, Jaehyun tersenyum, "Aku sudah mengantarkan mu pulang, Tae"
"Lalu? Aku bahkan tak memintamu untuk mengantarkan ku pulang" Tangan Jaehyun bersi dekap di dada, "Kalau begitu aku tidak akan pulang" Taeyong memutar bola matanya malas, "Apa maumu?! Cepat aku lelah!"
Jaehyun tertawa, "Kau hanya harus berterimakasih, Tae. Itu saja," Taeyong membeku, seingatnya ia tak pernah berterimakasih kepada siapapun, apalagi dengan orang seperti Jaehyun.
"Kalau kau tak berterimakasih, aku akan disini sampai pagi" Jaehyun berbicara remeh, kakinya ia angkat ke setir mobil dengan wajah yang dingin.
"Baiklah, baiklah! Terimakasih sudah mengantarkan ku pulang! Pergi sana, kau merepotkan!" Lalu ia masuk kedalam rumahnya.
Jaehyun menengok kearah Taeyong, memastikan bahwa kakak kelasnya itu benar benar masuk ke rumah.
Saat ingin melajukan mobilnya, ponsel Jaehyun berbunyi
Selang beberapa menit, pembicaraan itu hampir selesai.Jaehyun terus mengangguk dan membalas perkataan lawan bicara yang ada di ponsel nya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
bossbitch-jaeyong[END]
Fanfictionb o s s b i t c h- Just read it (n.) dom!jae sub!yong -Nini2020