eighteeeeeeu

12.7K 1.4K 60
                                    

Mengenai Jaehyun, seharusnya Taeyong bersikap biasa saja, atau kalau bisa ia tidak peduli.

Tapi kali ini berbeda, ia merasa sebagian dari hidupnya terasa sangat kosong.

Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya, di hari harinya yang lampau, Taeyong selalu membully Jaehyun dan berharap pria Jung itu pergi dari dunia ini.

Namun, sekarang justru keadaan berbanding terbalik, Taeyong ingin Jaehyun berada di sisinya.

Apa ia sudah terlambat?

–♪–

Jaehyun memijit pelipisnya jenuh, ia telah merusak kepercayaan seseorang yang benar benar ia sayangi.

Ia sudah berjanji akan menjaga Taeyong dengan segala kelakuan buruknya kepadanya.

Namun semuanya sia sia, ia sudah tidak memiliki tali yang menyambungkan dirinya dengan Taeyong.

"Hei? Kenapa kau melamun?" Johnny menghampiri, lamunan Jaehyun seketika buyar, "Tidak apa apa, John," Pemuda Jung itu menyenderkan punggungnya ke kursi.

"Hanya ada beberapa urusan penting, ya... Kurasa kau mengetahuinya" lanjut Jaehyun.

"Taeyong?"

Jaehyun menatap Johnny bingung, "Huh?" Ia mengerinyit kan alisnya.

"Urusan penting mu.... Itu Taeyong kan?" Johnny menebak.

"U-uh ya, begitulah" Wajah Jaehyun seketika masam. "Kenapa lagi? Ia marah denganmu?" Tanya Johnny.

"Bukan tahap marah lagi, John. Kami benar benar harus berpisah..... Aku tak tahu kata apa yang tepat, tapi aku dengannya sudah tidak akan bertemu kembali" Jaehyun menerangkan.

"Really? Kenapa tiba tiba seperti ini?" Jaehyun mengangkat bahunya, "Aku tidak tahu pasti penyebabnya" Ujarnya.

"Tenang lah, Jae. Ku tau kau bukan orang yang mudah putus asa, kau pasti akan tetap menepati janjimu, bukan?" Tatapan Johnny mengintimidasi.

Pria dengan tinggi semampai itu sudah kenal baik dengan Jaehyun, ia tau seluk beluk kehidupan pemuda Jung tersebut.

Jaehyun lagi lagi mengangkat bahunya, "Jangan berharap lebih, John" Johnny tertawa remeh, "Kau harus membalas budinya, Jae. Dia sudah sangat mempercayai mu" Ujar Johnny.

"Semua akan ku usahakan demi mu, Hyung" Jaehyun menatap langit langit rumahnya.





Taeyong melewati Jaehyun tadi!

Ia benar benar berjalan melewati pria Jung itu, sayangnya.... Dibelakangnya ada Lucas yang selalu mengikutinya kemana pun dia pergi.

"Lucas.... Kau benar benar akan mengikuti ku seperti ini?" Tanya Taeyong ragu, jujur ia sedikit tidak nyaman karna tatapan Lucas yang terlalu menyeramkan baginya.

"Menurutmu aku akan membiarkan mu berjalan sendirian dan bertemu dengan rival brengsek mu itu?!" Raut wajah Lucas terlihat marah.

Taeyong lebih memilih untuk membungkam mulutnya.



Jaehyun Memakan habis makanan yang telah dibelinya, pikirannya sedang kacau balau sekarang.

Masalah Taeyong yang terus menganggu pikirannya menjadi puncak kontra yang bertengger di kepalanya.

Ia tidak tahu harus berbuat apa.

Duk!

Jaehyun menoleh ke arah sumber suara.

"Apa?" Balas Jaehyun datar setelah tau siapa oknum yang mengganggu makan siang nya.

Itu Lucas–seseorang yang sudah menghancurkan seluruh rencana Jaehyun untuk memenuhi janji 'Dia'

"Tidak mau menyerah?" Lucas bertanya.

"Nope, tak akan"Balas Jaehyun, pemuda wong itu tertawa renyah. "Kurasa kau terlalu lemah jika ini dilanjutkan" Ledek Lucas sinis.

"So? Apa urusannya denganmu?" Jaehyun menatap Lucas dengan tatapan tajamnya.

"Aku yang akan memiliki Taeyong nantinya!" Ujar Lucas menggebu gebu.

Jaehyun menyunggingkan smirknya, "Nobody ask, dude" Lucas melotot tak percaya.

"Kau tak banyak berubah, Jae" ucap Lucas setelah menetralkan emosinya.

"Ya, kau juga. Masih sama sama bodoh dan berperilaku setan" Balas Jaehyun.

"Bajingan,"

"Kurasa kau senang mengungkit masa lalu, Jae" Lanjut Lucas. Jaehyun mengangguk, "Tentu saja, masa lalu ku indah, sangat indah. Namun tiba tiba ada seseorang yang merusaknya, seorang manusia bodoh yang tidak berakal yang merusaknya" Jaehyun memainkan garpu yang ada ditangannya.

"Chill, Jae. Seseorang itu hanya balas dendam, you know that?" Jaehyun berdecih.

"Aku benci seorang pendendam. Aku bisa langsung membunuhnya, mengulitinya, mengoyak organ tubuhnya jika ku mau," Ujar Jaehyun santai.

"Kau bukan seseorang yang pendendam kan?" Tanya Jaehyun spontan, Lucas membeku.

"Sebaiknya aku pergi dari sini, Jae" Ucapnya lalu segera pergi dari sana.

Jaehyun akhirnya bisa menunjukkan smirk kebanggaan nya.

"Lucas, aku kira kau tak harus menemaniku setiap saat" ujar Taeyong ragu ragu.

"Kenapa? Kau membencinya?" Taeyong menggigit bibir bawahnya.

"Y-ya, aku merasa k-kurang nyaman" Jawaban tak terduga keluar dari bibir Taeyong.

"Jadi kau mau aku pergi meninggalkan mu?" Wajahnya ia buat sekelas mungkin agar Taeyong merasa kasihan kepadanya.

"U-uh, b-bukan begitu. Hanya saja aku kira kau tak harus mengikuti ku setiap saat, Lucas. Ada beberapa hal yang bisa aku lakukan sendiri" Lucas menyeringai, Gotcha.
Taeyong pasti merasa sangat bersalah kepadanya.

"Baiklah, tapi aku tetap akan menemanimu, oke?" Taeyong mengangguk.



Jaehyun berjalan pelan seraya menunduk menatapi bebatuan jalan yang entah kenapa terasa enak untuk dipandang.

Jalan jalan malam adalah salah satu jalan keluar terbaik jika Jaehyun merasa bosan.

Cukup dengan mengelilingi komplek rumahnya, ia sudah merasa sangat segar.

"Jangan menunduk seperti itu, kau tak akan melihatku" Jaehyun mengadahkan kepalanya.

"Oh? Hyung? Apa yang Hyung lakukan disini?" Tanya Jaehyun.

Seseorang didepannya hanya tersenyum dan mengajak Jaehyun untuk duduk di bahu jalan.

"Cuaca seperti ini adalah suatu hal yang sangat ku rindukan, kau tau?" Jaehyun hanya mengangguk.

"Insting ku berkata kalau kau sedang banyak masalah, benarkan?" Tebaknya, Jaehyun tertawa ragu.

"Kau bisa cerita kepadaku" Jaehyun menghela nafasnya.

"Taeyong, Hyung" ujar Jaehyun.

"Ada apa dengannya?"

"Uhm, kurasa aku tak bisa menjaganya, Hyung" Jaehyun menengok hati hati ke seseorang yang kini di sampingnya.

"Jadi kau mengingkari janjimu?" Jaehyun membeku.

"B-bukan seperti itu, aish! Aku tidak tahu, Hyung" Jaehyun mengerang frustasi.

Ia sudah terlihat seperi seseorang yang mabuk karna tingkahnya.

"Kuharap kau tidak putus asa, Jae. Hanya kamu yang bisa menjaganya, entah ia dekat dengan siapapun, ia harus bersamamu"
















—Tbc

Alur bakal aku cepetin🖖

Biar ga bosen hehe.

Keknya bakal double update, sekali sekali ye kan🤐

bossbitch-jaeyong[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang