4teen

9.3K 931 146
                                    


"Kau lapar, Tae?" Jaehyun bertanya, dengan niat untuk membuatkan Taeyong makanan.

"Huum" Angguk Taeyong.

"Baiklah,biarkan aku membuatkan makanannya dulu" Jaehyun beralih ke dapur.

Ting!

Ponsel baru Taeyong bunyi, ada pesan masuk dari nomor yang tidak dikenal.

+1267xx

Ayah harap kamu pulang....

Ayah dan ibu merindukanmu, tinggallah bersama kami.

Kenapa kamu lebih memilih Jaehyun? Apakah kamu Tidak merindukan kami?

Taeyong menggigit bibirnya ragu, ia rindu orang tuanya, tapi Taeyong takut kalau dia akan ikut disakiti seperti kakaknya, Baekhyun.

"Kenapa, Tae?" Jaehyun menghampiri, di tangannya ia membawa piring berisi makanan ringan.

Taeyong menggeleng, "Tidak ada apa apa, jangan khawatir"

"Bohong"

"Aku tidak bohong, Jae" Taeyong mengelak, menyembunyikan rasa gugupnya dengan makanan didepannya.

"Aku akan menyita handphone milikmu kalau kau berbohong"

Ups, Taeyong baru menyadari bahwa segala yang ia gunakan sekarang adalah pemberian Jaehyun.

"I-iya, jangan!"

"Kalau begitu, ceritakan" Jaehyun duduk dengan posisi ternyaman.

"Ayah mengirimi ku pesan, beliau menyuruhku pulang"

Jaehyun mengerinyit kan dahi, "Bagaimana bisa? Handphone milikmu baru satu Minggu dibeli, kenapa ayahmu sudah tau nomor teleponmu?" Tanya Jaehyun bingung, Taeyong menggeleng tidak tahu.

"Apa kau tidak ingat kalau kau memberikan nomor telepon mu kepada seseorang? Temanmu?" Lagi lagi, Taeyong menggeleng.

"Seingatku, aku tidak menyimpan nomor Siapapun, kecuali kau Jae"

"Berikan telepon genggamu kepada ku" Perintah Jaehyun.

Lalu Jaehyun membuka pesan tersebut.

+1267xx

Ayah harap kamu pulang....

Ayah dan ibu merindukanmu, tinggallah bersama kami.

Kenapa kamu lebih memilih Jaehyun? Apakah kamu Tidak merindukan kami?

Tidak akan, bajingan.

Taeyong sudah aman bersamaku,
Jangan harap kau bisa menyakitinya, sialan.

Jaehyun meletakkan kembali handphone milik Taeyong, "Sudahlah, kau akan tetap bersama ku kan?" Menatap Taeyong dalam.

"I-iya, Jae"

Jaehyun tersenyum, mengusak rambut Taeyong gemas, "Dimana Lee Taeyong yang membully ku dulu ya? Kemana perginya?" Lalu keduanya tertawa.

"M-maafkan aku" Taeyong berucap, "huh? Minta maaf soal apa?" Jaehyun memandang Taeyong bingung.

"Aku dulu membully mu, aku j-jahat" Jaehyun tersenyum mendengarnya.

"Itu dulu. Yaa, walaupun belum terlalu lama tapi aku memaafkannya, semua orang pasti mempunyai kesalahan, kan?"

Taeyong mengangguk, "Tapi kesalahan milikku sangat besar" ia memainkan bajunya bimbang.

bossbitch-jaeyong[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang