The Promise <GiyuShino>

2.8K 178 28
                                    

Warning!!
Chapter kali ini ooc pake banget!
Dan mengandung sedikit spoiler bgi yang ngga baca manganya, btw alur manga nya agak kuubah sedikit ya😌

Langsung aja baca ceritanya~
Happy reading!
.
.
.
.
"Hei, Kochou"

Gadis bersurai hitam dengan gradasi ungu itu menoleh saat mendengar namanya dipanggil, "ada apa, Tomioka-san?"

Tomioka terdiam beberapa saat, "jika dunia ini aman dan tidak ada iblis, apakah.." Sesaat Tomioka berhenti bicara.

"Hm? Ada apa?" Tanya Shinobu lagi.

Pemuda dengan surai hitam panjang itu menengadah ke atas, "apakah aku masih tetap bertemu denganmu?" Tanya nya dengan suara parau.

Gadis kupu-kupu itu terkejut mendengar pertanyaan yang tiba-tiba keluar dari mulut kekasihnya itu, "ara? Kenapa tiba-tiba sekali?"

Tomioka tersenyum getir, "yah.. Aku hanya bertanya saja.."

Shinobu tersenyum lembut, "entahlah, tapi kurasa sejauh apapun dirimu, seperti apa dunia yang akan kita tinggali, dimana pun tempatnya, dimana pun aku berada, dan dimana pun kamu berada, aku rasa kita akan tetap bertemu. Meskipun itu di dunia yang berbeda sekali pun" Shinobu menyelipkan rambutnya di telinga kanannya, menyeruput pelan teh ocha yang menemaninya menikmati indahnya malam bersama Tomioka.

Tomioka tersenyum tipis, entah mengapa ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi pada kekasihnya itu.

"Hei kochou, dimana pun aku berada, di dunia manapun yang akan kita tinggali, bahkan dibelahan bumi bagian terdalam sekalipun, aku akan tetap mencintaimu, sekarang, besok dan selamanya," Lirih pemuda dengan surai hitam panjang itu sembari memandangi bulan yang bersinar.

Lagi-lagi Shinobu tersenyum, "baiklah, kalau begitu, aku akan terus menunggumu, Tomioka-san. Dimanapun aku berada, bahkan di belahan dunia sekalipun, aku akan terus menunggumu"

Tomioka memandang lurus ke arah halaman butterfly estate dengan tatapan kosong, tempat ini terasa begitu sepi dan sunyi. Langit malam berbintang itu menemani dirinya dan sang kekasih. Menikmati waktu berdua sembari menyeruput teh pelan.

"Nee, Tomioka-san.. Maukah kau berjanji padaku?" Pandangan manik mata Shinobu berpaling ke arah pemuda dengan surai hitam legam itu.

"Janji?"

"Ya. Berjanjilah kepadaku, jika kita bereinkernasi, maukah kau kembali padaku dan menikahiku?" Pinta Shinobu secara tiba-tiba.

Tomioka terdiam. Tiba-tiba saja kekasihnya mengajukan permintaan seperti ini, tentu saja dirinya kaget.

"Baiklah, dan jika kita memenangkan pertarungan melawan Muzan, berjanjilah padaku bahwa kau akan menikah denganku"

Shinobu tertawa kecil, pemuda dengan minim ekspresi ini entah mengapa bisa menjadi semanis ini,"Baiklah, aku menerima lamaranmu, Tomioka-san"

"Aku belum melamarmu, Kochou" Tomioka menyentil jidat Shinobu pelan.

Shinobu meringis, lalu mencoba membalas menyentil jidat Tomioka, walaupun dia agak kesusahan karena badannya yang lebih pendek dari pemuda itu. //ups.

Tomioka tertawa kecil, ia menangkup pipi Shinobu dan mencium bibirnya lembut.

Shinobu tersentak, "T—Tomioka-san! Kau membuatku terkejut!" Ucap Shinobu dengan wajah memerah.

Lagi-lagi Tomioka hanya tertawa kecil.

"Hmph, sudah malam, kurasa kita butuh tidur, bukan?" Sahut Shinobu.

🌙- d'histoires | All Couples ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang