"dari sekian banyak orang yang singgah disini, kenapa hanya kau yang mampu mengambil hatiku, Sanemi-san...?"
..
.
.
.
"Huh?" Sanemi mengerjap pelan, "aku... Dimana?"
Pemuda itu bangkit dari duduknya, melihat lihat pemandangan yang ada disekitarnya ini.
Tempat ini tampak indah, sejauh mata memandang terdapat warna warni dari bunga bunga yang tumbuh, pohon pohon yang rindang membuat udaranya menjadi begitu sejuk, langit biru tanpa awan terlihat begitu luas bagaikan permukaan air.
Sanemi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung karena tiba tiba saja pemuda itu terbangun di tempat asing.
"Hei kamu!"
Seketika pemuda itu menoleh saat mendengar suara yang berasal dari arah yang bersebrangan dengannya.
Netra lavender Sanemi menangkap seorang gadis berjepit kupu kupu yang sedang memiringkan kepalanya bingung, "sedang apa kau disini?" Tanya gadis itu.
Sanemi menghela napas, "aku juga tidak tau mengapa aku bisa berada disini," Ujarnya sembari mendengus kecil.
Gadis itu tersenyum, "yah~ dengan adanya kamu disini, aku jadi tidak kesepian lagi~" Ia yang semula duduk di atas sebuah batu besar, kini melompat turun dan berjalan mendekat ke arah Sanemi.
"Perkenalkan, namaku Kanae Kochou!" Kanae tersenyum sembari mengulurkan tangannya yang tidak kunjung dijabat oleh Sanemi.
"Sanemi, Shinazugawa Sanemi," Ujar pemuda itu dengan cuek, mengabaikan tangan Kanae yang telah terulur.
"Jabat tangan dong biar perkenalannya resmi," Ujar Kanae sembari menggembungkan pipinya dengan sebal.
Sanemi menghela napas gusar, pemuda itu dengan malas menyanggupi jabatan tangan dari Kanae, "ya, ya, aku Shinazugawa Sanemi."
Kanae terkekeh kecil, "senangnya mendapatkan teman disini~"
"Ini tempat apa sih?" Tanya Sanemi.
Kanae mengangkat bahunya, "tidak tau juga, yang pasti aku tidak bisa menemukan jalan keluar dari tempat ini," Ujarnya lagi sembari memetik bunga yang ada disebelahnya.
"Itu berarti aku akan selamanya berada di tempat ini?!"
Lagi lagi Kanae mengangkat bahunya, "mungkin saja,"
Sanemi menghela napas kesal, pemuda itu menarik rambut depannya ke belakang, yah walaupun itu tidak berguna karena sudah pasti rambut depannya--atau bisa dibilang poni--itu kembali lagi ke posisi awal.
"Hei gimana kalo jalan jalan?" Gadis itu tertawa kecil sembari menyelipkan bunga camelia ke telinga kanan Sanemi.
"Aku bukan perempuan loh sehingga aku harus memakai bunga ini," Ujar Sanemi sembari berdecak sebal.
"Gapapa, manis kok!"
Sanemi mengalihkan pandangannya, rona merah yang muncul sedikit pada pipinya membuat penampilan garang pemuda itu mendadak menjadi hilang.
"Ayo jalan jalan!" Ujar Kanae memimpin arah.
"Ya, ya, ya, aku juga perlu melihat lihat seperti apa tempat ini," Ujarnya sembari menghela napas lagi.
Kanae yang memimpin pun mengoceh sepanjang jalan, memperkenalkan seluruh isi 'dunia' itu, ia juga mengatakan bahwa dirinya sudah tiga tahun lamanya berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌙- d'histoires | All Couples ✅
RomanceBerisi kumpulan fanfic oneshoot yang mungkin terasa manis, asam dan pahit. ⚠warn!⚠ - Mungkin ada beberapa chapter yang berakhir tidak seperti apa yang kamu inginkan. - Mengandung bawang dan gula. - Typo bertebaran. - Update sesuka hati Author. - Boo...