short story <GiyuShino>

2.3K 143 11
                                    

Manik biru tua redup itu menatap kearah butir salju yang berjatuhan. Dirinya mengulas senyum kecil sembari menyesap teh pelan.

"Yo," Suara hangat menyapa pemuda yang sedang duduk menggalau disamping jendela.

Pemuda itu mendengus, "kau mengagetkanku, Kyoujuro"

Pemuda bernama Kyoujuro itu terkekeh pelan, "sudah lama?" Kyoujuro meletakkan tas nya dikursi dan memesan teh hangat.

"Mhm.." Yang ditanya hanya menggumam pelan.

Pemuda dengan surai emas kemerahan itu hanya tersenyum kecil, "ada apa memanggilku kesini, Giyuu?"

Giyuu mengalihkan pandangannya ke jendela, "aku hanya--"

"Kau merindukannya lagi?"

Giyuu terpaku sejenak, lalu mengangguk kecil, "ya, aku merindukan kupu-kupu kecil itu," Ia menyesap kembali teh miliknya.

Kyoujuro tertawa kecil, ia mengaduk cawan teh yang ada dihadapannya, "masih belum bisa merelakannya?"

Giyuu mengangguk lagi.

"Banyak yang menanti dirimu diluar sana, Giyuu. Mereka semua merindukan senyumanmu," Pemuda dengan alis aneh itu menyesap tehnya pelan, "Kurasa sudah waktunya kau merelakannya pergi" Lanjutnya.

Giyuu mengulas senyum tipis, "aku ingin, tapi aku tidak bisa,"

Kyoujuro menghela napas, "Tidak ada keajaiban seperti itu, Giyuu. Yang lalu biarlah berlalu, yang datang pasti akan pergi, benar bukan?"

Giyuu menatap lemah ke arah Kyoujuro, "aku ingin melupakannya, tapi aku tidak bisa,"

Lagi-lagi Kyoujuro menghela napas, pemuda berusia 20 tahun ini memang keras kepala jika telah menyangkut kupu-kupu kecilnya, "aku tidak tahu bagaimana tapi-- tolong lupakan dia. Jika kau begini terus, kau tidak akan bisa fokus dengan kuliahmu, Giyuu"

Giyuu merunduk, mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, "aku tahu itu, Kyoujuro"

"Aku sangat merindukannya," Giyuu menyeruput teh nya sedikit, "kau tahu? Saat melihatnya waktu itu--"

"Cukup Giyuu, jangan katakan hal memilukan itu lagi. Sebagai temannya, aku juga merasa sedih," Kyoujuro menyesap teh nya pelan.

"Aku tidak bisa Kyoujuro, aku bahkan tidak menepati janjiku padanya,"

Kyoujuro terdiam sesaat, "Kau merindukannya kan? Temuilah dia sekarang, kurasa itu akan sedikit mengobati rasa rindumu,"

Manik mata Giyuu membola, "Ah kau benar, aku belum mengunjunginya hari ini," Giyuu merapikan tas nya, menenggak tegukan terakhir teh miliknya, "terimakasih, Kyoujuro"

Kyoujuro tersenyum, "sama-sama. Jika kau butuh mencurahkan isi hatimu, panggilah aku kapan saja kau mau,"

Giyuu tersenyum kecil, "kalau begitu, aku duluan, mata ne"

Pemuda dengan surai emas kemerahan itu melambaikan tangannya, "mata ne, Giyuu,"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ah hampir saja aku lupa mengunjungimu hari ini," Giyuu mengelus makam yang mulai sedikit tertutup oleh salju.

"Maaf aku lupa mengunjungimu," Lirihnya pelan.

Giyuu menatap kearah kupu-kupu kecil yang sedaritadi hinggap di makam itu, "ah, terimakasih telah menjaganya untukku," Pemuda bersurai panjang itu tersenyum manis.

Sang kupu-kupu langsung melesat pergi menjauh.

Giyuu menatap nanar pada batu nisan kekasihnya itu. Bayangan satu tahun yang lalu terputar kembali dibenaknya.

Menyedihkan sekali rasanya. Melihat kekasihmu kecelakaan dan melihatnya meregang nyawa di depan wajahmu sendiri.

Giyuu bahkan ingat sekali kata-kata terakhirnya.




























"Jangan menangis, tetaplah tersenyum, Giyuu"

"Aku tidak bisa"

"Berjanjilah padaku untuk tetap tersenyum"

Giyuu menatap nanar pada gadis itu, "baiklah," Ia menganggukkan kepalanya pelan, "aku berjanji,"













































Pemuda bermanik biru redup itu tertawa kecil. Menertawakan kebodohannya.

"Maaf aku tidak bisa menepati janjiku, maaf aku telah mengecewakanmu," Giyuu bergetar menahan tangisnya, "maafkan aku,"








































"aku merindukanmu, Shinobu"
















Selesai~

Sesuai judul, ini cuman short story tentang Giyuu dan Shinobu, semoga kalian suka ya :)

Iya tau ini pendek, tapi ntar aku up cerita yang bisa dibilang lumayan panjang? Tapi gatau kapan. Jadi tungguin aja ya! :D

🌙- d'histoires | All Couples ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang