05. Bitter

1.4K 182 22
                                    

Malam itu, Sehun melirik So Eun sesekali. Baekhyun yang menyadarinya segera menyikut Sehun.

"Yahk! Kau suka MABA itu?" Sehun terkekeh geli kemudian kembali meneguk segelas beer digenggamannya. "Wuah! Kau punya istri. Kau harus ingat." Ucap Baekhyun geleng-geleng kepala.

"So Eun, bisa bisacara sebentar?" Do Hwan menghampiri So Eun kemudian So Eun membalas dengan tersenyum simpul sembari beranjak dari mejanya.

Sehun yang melihat, tidak bisa melakukan apa-apa. Pasalnya baru saja ia berdiri, lengannya ditahan Baekhyun. "Lebih baik kau duduk. Itu urusan percintaan mereka." Ucap Baekhyun bergumam kasar ditelinga Sehun.

"Maafkan aku..." ucapan Do Hwan itu membuat So Eun tersedak nafasnya sendiri. "...kita terlalu muda saat itu. Aku ketakutan pada awalnya, tapi percayalah aku mencoba bertanggung jawab. Orangtua ku tahu lebih dulu dari yang kuperkirakan. Mereka segera mengirim paksa aku untuk melanjutkan studi diluar negri. Aku berkata jujur So Eun-na..."

"Do Hwan..." So Eun menatap mata Do Hwan begitu pekat. "Kau tahu aku bersama siapa sekarang. Dia yang ada disisiku ketika aku tidak punya siapapun. Ini tidak mudah. Kumohon... jangan memperburuk segalanya." So Eun kemudian melangkah meninggalkan Do Hwan.

"Aku tahu ini berat untukmu." Langkah So Eun terhenti. "Tapi apa kau yakin? Apa hatimu memang memilih dia?" Do Hwan terdengar menghela nafas panjang. "Aku akan ada disini, aku akan disini sampai kau benar-benar yakin ingin bersama siapa."

So Eun melanjutkan langkahnya setelah meyakinkan dirinya seutuhnya. So Eun kemudian disenggol pelan seorang pria dari belakangnya. "Mantan pacarmu?"

So Eun mendongah, mendapati pria tinggi yang baru saja menyenggolnya itu tersenyum kearahnya. "Sepertinya..."

Pria itu terkekeh geli. Kemudian menghadap So Eun dan menjulurkan tangannya mencoba berjabat tangan dengan So Eun. "Aku Chanyeol, Park Chanyeol."

So Eun kemudian menjabat tangan itu dan memperkenalkan dirinya pada pria tegap dengan senyum ramahnya itu. "So Eun, Kim So Eun."

Keduanya kemudian memutuskan untuk turun dari rooftop. Sepanjang pesta penyambutan MABA, Sehun memperhatikan bagaimana Chanyeol tak lepas pandang dari So Eun.

"Cha cha cha! MABA tolong perhatiannya." Ucap Jhope memukul gelas beer dengan sendok. "Kami punya tradisi pasangan terbaik. Kami ingin kalian para MABA memilih siapa saja untuk dijadikan pasangan malam ini. Stelahnya kami para senior, akan memilih siapa yang layak jadi pasangan terbaik tahun ini."

"Wuaaaah!" Teriak para MABA antusias.

"Dengar! Waktu kalian lima menit untuk memilih." Timpal Baekhyun sebelum akhirnya para MABA riuh.

"Haruskah melakukan hal membosankan ini?" Gerutu Sehun meneguk kasar segelas beer ditangannya.

"Ada apa denganmu hari ini, hah? Biasanya kau antusias pada acara seperti ini. Apa jangan-jangan karena..." Baekhyun melirik kearah So Eun dan Sehun melirik kearah yang sama. "Yahk!" Baekhyun menyikut Sehun lagi. "Satu universitas tahu kau punya istri dan anak. Kau tidak bisa main-main seperti ini Sehun."

Permainan kemudian dimulai, So Eun dipasangkan dengan Park Chanyeol MABA fakultas hukum. Pertandingan berjalan riuh, pemenang ditentukan oleh suara terbanyak dari senior yang menyaksikan. Sementara Sehun memilih duduk dimejanya, memandang keriuhan dari tempatnya berada.

"Yahk! Kajja!" Teriak Baekhyun yang mabuk berat itu sambil menarik lengan Sehun. Keduanya kini berdiri melihat jalannya pertandingan yang sudah menjadi adat dalam malam sapa MABA di Universitas mereka. "Lihat Kim So Eun anak fakultas seni dan Park Chanyeol anak fakultas hukum itu. Yaaaah... tidak dapat dipercaya mereka sangat serasi."

Sorakan kuat terdengar kala tim So Eun akhirnya memenangkan acara itu. Anak-anak fakultas seni dan hukum bersorak riuh menyuarakan kemenangan mereka.

"Kisseujuseyooo!" Teriak Baehyuk menggelegar dan segera mengundang tepuk tangan serentak penjuru bar memaksa keduanya untuk mengakhiri lomba dengan ciuman singkat.

"Lihatlah... kau tidak seharusnya melirik MABA itu." Gerutu Baekhyun dalam mabuk beratnya. Dimata Sehun, dilihatnya bagaimana Chanyeol mencuri ciuman dari So Eun dan sorakan itu semakin menggelegar untuk keduanya.

"Bagimana kalau MABA itu istriku?"

"Mwo? Ucap Baekhyun sebelum akhirnya ia memuntahkan semua isi perutnya kesepatu Sehun. Sementara Sehun masih menatap So Eun tanpa berkedip barang sejenak.

.
.
.

"Kuantar pulang?" Ucap Chanyeol yang menghampiri So Eun kala itu.

"Wohoo... kami pulang duluan ya. Semoga berhasil dengan tuan Park." Canda teman-teman So Eun sebelum meninggalkan So Eun dengan Chanyeol hanya berdua.

So Eun tersenyum kaku, dilihatnya Sehun baru saja keluar dari Bar dan tatapan mereka bertemu. Namun Sehun melangkah pergi begitu saja, meninggalkan So Eun.

"Maafkan aku Chanyeol, tapi aku harus kesuatu tempat lagi." So Eun segera melangkah cepat menghindari Chanyeol dan berjalan mengejar Sehun.

"Oh Sehun!"

Mendengar namanya diteriakkan, Sehun membalik tubuhnya dan menadapati So Eun melangkah cepat kearahnya.

"Mengapa tak menungguku?" So Eun sengaja bertanya seakan-akan tidak ada sesuatu yang salah. Ia tak ingin bertengkar dengan Sehun, tidak.

Sehun hanya membalas dengan tersenyum kecut dan mengangkat kedua bahunya. Sementara So Eun masih menggandeng lengan pria itu.

So Eun seketika menunduk dan mencoba merapikan haknya yang sudah amat menyiksa pergelangan kakinya.

Sehun segera menggendong So Eun dan membuat wanita itu duduk ditangga rumah seseorang ketika matanya mendapati luka diatas tumit So Eun.

Sehun kemudian jongkok melihat luka lebam itu. Kulit kaki So Eun terkelupas disana, dan dengan segera Sehun melepas sepatu itu dari So Eun. "Ini pasti perih." Ucap Sehun mengeluarkan air minum kemasan dari ranselnya dan mengguyur luka diatas tumit So Eun dengan air. "Kenapa tak naik mobil dengan anak fakuktas hukum itu. Kalau naik mobil kakimu tak akan terluka."

So Eun tersenyum, melihat bagimana suaminya begitu perhatian sampai mengenyampingkan perasaannya demi kebaikan So Eun sendiri.

Sehun kemudian melihat sepatu So Eun dan menempel telapak sepatu itu ditelapak kaki So Eun. "Ini sudah terlalu kekecilan. Kenapa tidak bilang?" Sehun mendongah sejenak. "Aku bisa membeli yang baru nanti."

"Kita harus hemat untuk Hyunho." Ucap So Eun tersenyum begitu tenang memperhatikan Sehun yang begitu lembut padanya.

"Hah..." Sehun menghembus nafas berat. "Mianhaeyo... aku tidak bisa memberi hidup yang layak untuk kalian."

So Eun segera menangkup wajah Sehun kemudian memaksanya mendongak. "Kau suami yang baik Oh Sehun, kau juga appa yang baik untuk Hyunho."

"Tapi-" Baru saja Sehun ingin menyangkal, So Eun mendaratkan bibirnya kebibir Sehun. Mengecup pria itu lembut, seakan mengatakan bahwa apa yang akan ia sanggah, tidak benar.

Malam itu, Sehun menggendong So Eun dipunggungnya. Mereka berjalan melintasi gang sempit yang satu kegang sempit lainnya sambil tertawa kecil.

"Terimakasih ajhumma!" Ucap Sehun antusias pada pemilik toko ayam goreng dekat rumah mereka yang mau menjaga Hyunho hingga keduanya pulang kuliah.

Hyunho terlelap digendongan Sehun sementara So Eun tersenyum mendapati bagaimana wajah putranya begitu nyaman tertidur dipundak ayahnya.

"Apa kakimu tak apa?"

"Guenchana. " ucap So Eun sembari terus tak lepas pandang dari wajah Hyunho.

So Eun berjalan sembari memegangi kedua sepatu hak tinnginya menuju rumah mereka dipenghujung jalan kecil itu.

Sehun kemudian melepas satu tangannya dari tubuh Hyunho dan mencuri sekat disela-sela jari So Eun dengan jari-jari besarnya.

So Eun yang menyadari itu tersenyum hangat kearah Sehun kemudian mengenggem erat tangan namja itu.

Aku mencintaimu Oh Sehun -So Eun membatin.

 

Become a Father ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang