11. Its for us

1.2K 157 56
                                    

"Kenapa lagi?" Naera yang baru saja menggandeng lengan So Eun tidak mendapat respon apapun dari wanita itu. "Ada apa dengan raut wajahmu itu?"

"Menurutmu apa yang ada dipikirannya?" Naera memandang serong kedepan, sembari melangkah memandangi punggung Sehun yang sedari tadi ternyata ditatapi So Eun cukup lama.

"Maksudmu Sehun sunbae?" So Eun mengangguk pelan sebagai tanggapannya. "Bagaimana aku tahu..." Naera menghembuskan nafas berat. "... menjadi seorang ayah diusia segitu, kau pikir bagaimana?"

"Itu pasti berat kan?" Gumamman So Eun dibalas Naera dengan mengangguk cepat. So Eun menghela nafas berat tanpa memalingkan pandangannya dari punggung Sehun. "Apa yang harus kulakukan?"

"Mwo?" Naera kebingungan. "Memangnya apa yang harus kau lakukan, hah?! Kau terdengar aneh. Kau tidak demam kan?"

"Naera-ya..."

"Hum?"

"Apa aku salah?"

"Apa yang sedang kau bicarakan?" Naera sungguh kebingungan, ia tak bisa menangkap inti pembicaraan mereka sejak beberapa menit lalu.

"Soal perasaan. Apa mungkin aku meragu?"

"Maksudmu Chanyeol?"

So Eun menghela nafas berat, ia tak menjawab atau melanjutkan pertanyaan-pertanyaan abstraknya.

"Ommona!" So Eun dan Naera segera berhenti melangkah ketika ibu Chanyeol turun dari mobil untuk segera menghampiri So Eun. "Apa kalian sudah pulang?"

"Anyeonghasseo." So Eun dan Naera menunduk pelan, menyapa ibu Chanyeol. "Iya kami baru pulang." Ucap So Eun penuh senyum.

"Apakah kalian melihat Chanyeol?"

"Eomma!" Chanyeol berlari pelan, menghampiri ketiganya.

"Sudah pulang?" Tanya Eomma Chanyeol mengelus lengan atas putranya dengan lembut. "Ommo! Ada apa dengan wajahmu?"

"Itu tadi-" So Eun baru saja ingin menjelaskan, tapi ia segera terdiam kala Chanyeol mengenggam tangannya.

"Berkelahi." Ucap Chanyeol tersenyum menampakkan jajaran giginya.

"Sepertinya eomma sudah paham." Ibu Chanyeol kemudian melirik tangan Chanyeol, memahami bahwa putra semata wayangnya berkelahi karena So Eun.

So Eun menarik tangannya, kemudian menyembunyikannya kebelakang tubuhnya sembari tersenyum kaku dan sesekali melirik Sehun yang semakin jauh dari mereka.

"Bagaimana kalau kita makan malam?" Pertanyaan itu membuat So Eun kebingungan. "Eomma sengaja jemput Chanyeol sekaligus mau mengundang So Eun makan malam. Teman So Eun juga boleh ikut."

"Saya ikut lain kali saja bi, ada janji ngedate."

So Eun menoleh cepat kearah Naera yang kelihatannya lagi dan lagi meninggalkannya pada situasi seperti ini. Padahal sudah jelas, Naera tak punya janji apa-apa dengan siapapun. Boro-boro ngedate, temen cowo saja ia tak punya.

"Kalau begitu saya permisi." Naera menyikut So Eun kemudian mengkah pergi dengan mulut yang terus saja bergerak mengatakan untuk menceritakan segala sesuatu yang terjadi hari ini padanya, besok.

"So Eun?" Chanyeol tersenyum lebar. Menunggu jawaban So Eun. Yang benar saja! Ia tipe orang yang enggan bilang tidak dan sekarang ia tidak yakin bisa menolak untuk pertama kali dalam hidupnya.

"Maaf... bukannya tidak mau tapi..."

"Sayang sekali, padahal eomma sudah masak banyak." Ucapan ibu Chanyeol membuat So Eun berat hati.

Become a Father ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang