So Eun mengemasi barang-barangnya sebelum keluar dari kelas profesor Jung. Ia sudah merasakan bahwa tiap manik mata memandangnya sejak ia duduk, ia juga bisa memahami mengapa mereka berbisik dibelakangnya. So Eun tidak terbiasa dengan semua ini. Menjadi pusat perhatian orang lain dengan gosip besar yang sudah pasti hampir seluruhnya negatif. Ia sudah memperkirakan kalau hari seperti ini akan datang, dan tidak membuatnya terlalu terkejut, jadi ia bisa terus melanjutkan jenjang pendidikannya untuk seorang pria kecil yang sudah menunggu kepulangannya.
So Eun mendapati Naera tengah berbincang dipintu keluar gedung kesenian dengan beberapa temannya, yang juga teman So Eun. Tawa mereka pudar saat manik mata mereka melihat kehadiran So Eun. So Eun menunduk kemudian mengeratkan genggamannya pada tali tas selempangnya sebelum melanjutkan langkahnya.
"Kim So Eun!" Suara familiar itu berhasil membuat So Eun menoleh. Ia melihat tubuh Naera yang sudah berdiri tak jauh darinya. "Kenapa menghindariku sejak tadi pagi? Apa karena sekarang kau istri pria tampan idaman itu?" Naera terkekeh sebelum akhirnya merentangkan tangan untuk memeluk So Eun.
So Eun memang tidak bicara pada Naera sejak tadi pagi, ia kira wanita itu akan menjauhinya sama seperti orang lain. Tapi sepertinya tidak, ia yang salah paham.
"Aiguu... kau pasti kesal padaku bukan?" Naera melepas pelukannya dan mengenggam tangan So Eun. "Harus kuakui, suamimu memang tipeku."
So Eun terkekeh menanggapinya kemudian memilih berjalan bersama Naera hingga gapura utama universitas.
"Jadi gimana?" Pertanyaan Naera membuat So Eun mengerutkan dahi. "Apa dia sempurna ketika itu?"
"Itu rahasia!" Bisik So Eun ditelinga Naera.
"Beritahu aku!" Naera merengek, sembari bergelayut dibahu So Eun dan memeluk lengannya. "Pantas saja kau terlihat tak tertarik, soalnya sudah puas begitu?"
"Yahk! Ngomong apa!"
Kedua berhenti tertawa, ketika memandangi mobil mewah milik ibu Chanyeol bertengger didekat mereka. Chanyeol yang baru selesai dengan segala kegiatannya segera menghampiri mobil. Tak sengaja Chanyeol mendapati So Eun dan Naera, tapi pria itu hanya tersenyum tipis dengan sangat terpaksa sebelum masuk kedalam mobil ibunya.
"Sepertinya Chanyeol sudah tahu beritanya."
"Aku merasa sedikit bersalah."
"Tentu saja! Kau bermain tarik ulur dengannya, dia pikir kau juga menyukainya. Pantas saja kau menolak setiap kali aku berusaha menyatukanmu dengannya. Apa mungkin Sehun sunbae sehebat itu?" Naera kembali tertawa jahil membuat pipi So Eun kian memerah. "Eoh? Bukankah itu Sehun sunbae? Sedang apa dia dengan Dohwan?"
.
.
."Bicara apa tadi?" So Eun mendongah memandangi wajah Sehun yang sejak tadi kelihatan begitu pendiam tidak seperti biasanya.
"Hm? Apa?"
"Itu, dengan Dohwan."
"Tidak bicara apa-apa. Dia hanya bertanya beberapa hal."
"Dohwan? Bertanya?" So Eun paham betul hubungan Sehun dengan Dohwan tak baik, kini mendengar penjelasan Sehun ia yakin ada sesuatu yang mereka bicaran. "Bohong..."
Sehun menoleh segera dan mendengus ditengah senyumnya.
"Aku pahan Oh Sehun." So Eun mengayun tangan Sehun yang ia genggam. "Tidak perlu menjelaskan sekarang. Aku bisa menunggu."
"Beasiswaku diputus." Ucapan Sehun itu berhasil membuat So Eun membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Father ✔
FanfictionIn the end, love is only about time. Oh Sehun harus siap-siap cemburu, melihat bagaimana Kim So Eun menjadi rebutan pria-pria kampus. Meski berstatus sebagai suami sah, Oh Sehun harus bisa menahan diri setiap kali So Eun dikelilingi pria-pria tampa...