chapter 18.

17 4 0
                                    

Now playing | HIVI - tersenyum untuk siapa.

---

Happy reading 🙌🙌

Jatuh cinta itu lucu dan rumit. Lucu karena ketika kita mencintai seseorang namun orang itu tidak mencintai kita. Lucu juga karena kita membayangkan hal-hal manis bersamanya namun itu hanyalah khayalan. Dan rumit karena di saat kita mencintai seseorang namun orang itu tidak mencintai kita namun ada seseorang yang rela menunggu kita sampai kapanpun itu dan kita tidak memyadarinya, ternyata jatuh cinta serumit dan selucu itu.
Laura.

Laura kini tengah merapikan penampilannya di meja rias.

"Non,di luar ada yg nyari non" ucap seseorang di ambang pintu.

"Iya suruh tunggu aja bi" ucap laura sambil merapikan rambut panjangnya.

Laura menggambil kamera kesayanggannya dan juga tasnya ia segera turun menuruni tangga.

"Hai" sapa laura kepada ervan yang sekarang tengah memperbaiki sabuk penggamannya laura segera masuk ke dalam mobil ervan.

Ervan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sikap ervan sekarang dingin seperti pertama kali laura bertemu dengannya. Laura melihat ke luar jendela mobil kejadian tadi malam masih ada di dalam kepalanya.

"Tapi gimana bisa kan laura ga suka sama rangga" protes laura.

"Gw juga ga suka sama lo la tapi mau gimana lagi" ucap rangga dengan ekspresi sedih yang di buat-buat.

"Bohong!" Bentak laura. Jika menurut kalian laura terlalu percaya diri namun itulah kenyataannya rangga terlalu terobsesi dengan laura jadi,rangga rela menggorbankan apa saja demi mendapatkan laura.

"Pokoknya laura ga mau kalo sampai itu terjadi laura akan keluar dari rumah ini" ucap laura lalu beranjak menuju kamarnya.

"Rangga tolong telepon ayah kamu perjodohannya di tunda selama 2 bulan ke depan mungkin setelah laura menerima ini semua" ucap ayah laura rangga hanya mengganguk.

"La,kita udah sampe" ucap ervan sambil mengguncangkan lenggan laura.

Laura segera keluar dari mobil ervan. Laura tidak tau ervan membawanya ke tempat seperti apa. Ervan menggengam tangan laura lalu membawa laura berjalan.

Laura dan ervan tiba di rumah pohon udara di dekat rumah pohon itu tampak begitu sejuk laura kira ervan akan menunjukkan rumah pohon itu nyatanya tidak ervan membawa laura ke danau yang sangat indah.

Ervan melepaskan tangan laura lalu duduk di rumput laura ikut duduk di rumput tersebut.

"Aku denger kamu suka fotograpy" ucap ervan.

"Iya emang kenapa?" Tanya laura heran.

"Ini tempatnya bagus lo kamu ga mau motret? Atau motret aku gitu?" Tanya ervan sambil tertawa.

"Hmmm... boleh juga van" ucap laura.

Ervan segera menarik tangan laura menuju suatu tempat.

"Coba deh foto aku di sini" ucap ervan tanpa banyaak bicara laura segera memotret.

Setelah selesai memotret ervan mengajak laura ke rumah pohon. Ervan segera menaiki tangga untuk menuju rumah pohon,ervan mambantu laura agar bisa naik ke rumah pohon.

Ervan mengambil pecahan kaca lalu menulis sesuatu di dahan pohon. Tulisannya E&L laura menggerutkan keningnya heran.

"E dan l?" Tanya laura heran.

Ervan mengganguk " ervan dan laura" ucap ervan sambil tersenyum.

Hujan datang tiba-tiba laura senang akan hujan. Pipinya menggembang saat hujan turun membasahi bumi ervan memperhatikan wajah laura. Laura yang sadar sedang di perhatikan langsung buru-buru memotret suasana di dekat rumah pohon.hujan turun begitu deras membuat udara menjadi dingin.

"La,kamu mau kan jadi sahabat seorang ervan dirgantara?" Tanya ervan sambil menjulurkan jari kelingkingnya.

Laura mengganguk lalu menerima juluran jari kelingking ervan "sahabat" ucap laura.

"Aku denger kamu sahabat reyfan?" Tanya ervan.

"Iya" jawab laura

"Dari kecil?" Tanya ervan lagi laura mengganguk.

"Apa kamu pernah ada perasaan sama reyfan?" Tanya ervan penasaran.

"Hmm..."




Terimakasih telah membaca laura🙌🙌 jangan lupa vote and komen kak☺ jangan lupa jaga kesehatan yaww!!🙌

Salam hangat @depi1321

laura [Sedang direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang