chapter 5

43 11 0
                                    

Happy reading🙌🙌

----

"Apa?!  Kamu ga sengaja nyiram ervan?!" Ucap shafa "lagi?" Lanjut shafa.

"Shafa ga usah lebay gitu juga kali lagian apa gantengnya sih si ervan biasa aja B-I-A-S-A aja" ujar aqilla.

"Selera kamu sama aku kan beda" ujar shafa cemberut sambil melipatkan kedua tanganya di depan dada.

"Yaudah ga usah berantem" ujar laura sambil meminum es teh manisnya. Segerrr!.

"Kalian tau ga tempat yang bagus buat difoto?" Tanya laura.

"Aku ga tau emang kenapa?"tanya aqilla.

"Shafa" panggil laura.

"Ga tau tuh" jawab shafa sambil menggedikkan bahu.

Di ujung pintu kantin seorang laki-laki sedang berdiri menatap tajam ke arah laura. Laura segera berpura-pura tidak melihat kedatanggan laki-laki itu.

Ervan berjalan menuju meja laura. Ervan semakin dekat dengan meja laura. Tapi belum sempat ervan ke meja laura tasya datang menghampiri ervan dan bergelayut manja.

"Selamat,selamat" ucap laura pelan tapi bisa di dengar oleh aqilla dan shafa.

Laura segera beranjak berdiri dan pergi meninggalkan aqilla dan shafa yang sedang menatapnya heran.

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Laura kini tenggah berdiri di depan gerbang sekolahnya menunggu jemputannya datang.

"Mau bareng?" Tanya seorang laki-laki yang tengah duduk di atas motor laki-laki itu.

"Ga usah aku kan ga kenal sama kamu" jawab laura ketus.

"Ouhk" ervan segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Tak lama setelah itu sopir laura sudah datang. Laura segera masuk ke dalam mobilnya malas jika berlama-lama diluar panasss.

"Pak kita ke toko buku dulu" ucap laura yang hanya di angguki oleh sopir itu.


Terimakasih telah membaca laura😊 jangan lupa vote and komen kak🙌.

Salam hangat@depi1321

laura [Sedang direvisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang