Bab V

19 1 0
                                    

'miss aeleasha anda terlambat 15 menit' Serena menghampiri mejaku dengan secangkir kopi di tanganya.

'aku juga gamau terlambat ser, sialnya mobilku mogok sepagi ini' aku menghidupkan komputer di depanku,  ada beberapa laporan yang harus kuserahkan kepada Barsha dan juga beberapa pekerjaan yang kutinggalkan selama aku cuti.

'mbak sha, kau memang sudah tidak bersama Agam lagi?' kevin memunculkan kepalanya dari batas kubikel kami. Dia adalah juniorku, sekaligus rekan kerja yang paling dekat denganku kecuali serena.

'berhenti menanyakan itu vin, nnti dia akan mencolok matamu' serena berteriak dari meja kerjanya.

'aku hanya penasaran, kalian kan pasangan fenomenal' aku menatapnya tajam. Sementara yang kutatap hanya cengengesan.

'sepertinya kau harus meluruskan beberapa gosip yang beredar di kantor mbak. Bnyak sekali yang menduga kau telah dicampakkan oleh Agam'

'aku tidak punya waktu untuk membereskan itu vin, bagaimana jika kau saja yang melakukan. Katakan pada mereka bahwa aku lah yang telah mencampakkan pengkhianat itu'

'wah wah kau tidak boleh menjelekkannya begitu mbak. Bagaimanapun dia pernah ada dihidupmu dan membuatmu bahagia'

'vin, apa kau ingin lembur malam ini?' aku mengeluarkan jurua andalanku.

'eh tidak mbak, aku hanya memberitahu'

'baiklah, terimakasih sudah memberitahuku. Selanjutnya tidak perlu dan jangan menyebarkan gosip apapun tentang senior mu ini' aku mengatakannya penuh penekanan. Kevin kembali ke tempat duduknya. Aku kembali berkutat dengan laporanku.

***

'sha, kau blum makan siang?' serena mendatangi kubikelku. Aku melirik arlojiku, ahhh sudah jam 12 saja.

'sebentar lagi mungkin. Laporanku bnyak sekali revisi. Sepertinya otakku tertinggal di bali ser' aku merenggangkan otot tangan dan leherku setelah setengah harian berkutat dengan laporanku.

'kau akan makan siang dimana?'

'di kantin kantor saja, mobilku masih dibengkel. Aku tidak bisa kmana mana'

'yasudah aku menunggumu'

'kalau ingin duluan, duluan saja ser, aku tidak apa apa. Lagian sejak kapan kau jadi semanis ini' aku tertawa geli menatap serena.

'mbak ser, aku ikut makan siang denganmu dong' kevin menoleh ke arah kami. Tentu saja dihadiahi anggukan oleh serena.

'yasudah kami duluan ya sha' serena melbaikan tangan kepadaku, disusul oleh kevin

'bye mbak' aku hanya melambaikan tangan sekedar saja, lalu melanjutkan mengoreksi laporanku.

Sepuluh menit berlalu, hanya tersisa aku diruangan ini. Pintu ruangan terbuka lagi. Membuatku menoleh dan mendapati Barsha disana.

'kau tak istirahat?' dia bertanya. Entah pada siapa. Aku hanya diam melanjutkan tugasku.

'aeleasha' panggilnya memperjelas.

'bapak bertanya pada saya?' tanyaku menatapnya bodoh.

'tentu saja, hanya ada kita berdua diruangan ini'

'masih sebentar lagi pak, laporan saya banyak yang harus selesai hari ini'

'tidak perlu bekerja sekeras itu sha, aku tidak mau kau sakit' aku terdiam. Aku tidak salah dsngar kan?

'maksudnya gmana pak?'

'kalau kau sakit maka aku harus mengizinkanmu cuti lagi, butuh waktu semakin lama untukmu menyiapkan laporan' jelasnya menatapku.

ACASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang