27. Jebakan!

84.2K 5.1K 321
                                    

Komen 200++ nanti malam update!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komen 200++ nanti malam update!!

Malam ini adalah malam keenam camp Alexander. Pak Yogi membagi kelompok ke dalam empat tim berdasarkan undian. Sialnya, Luvee satu kelompok dengan Thalia, Linda, Della, dan Vivian. Mereka adalah the most wanted girl di sekolah, dengan dianugerahi kecantikan, kepintaran, dan kekayaan.

Vivian melihat penampilan Luvee dari bawah hingga ke atas. Dia merasa ingin mual, lalu muntah. Dari teman satu kelompoknya, hanya Luvee yang ia anggap tidak memenuhi syarat penampilan.

"Baiklah, anak-anak. Saya sudah membagi kalian ke dalam empat kelompok. Nanti kalian harus mengelilingi hutan di sekitar villa ini. Di mana ada tiga pos. Agar tidak ada yang tersesat, kalian harus tetap bersama. Mengerti?" imbau Pak Yogi.

"Mengerti, Pak," sahut sebagian siswa penuh semangat.

"Kelompok pertama, silakan pergi terlebih dahulu."

Luvee, Thalia, Linda, Della, dan Vivian mulai melangkah menuju hutan, mencari pos pertama untuk mendapatkan petunjuk. Jalanan menanjak. Walau masih beraspal, tetap saja membuat kaki para gadis cantik itu terasa pegal.

Thalia, Linda, Della, dan Vivian berjalan mendahului Luvee. Mereka lantas berbisik-bisik satu sama lain.

"Iiih kenapa sih, gue bisa satu tim sama si udik itu? Merusak pemandangan hutan aja," keluh Della.

"Iya nih. Gue juga enek lihat muka dia," tambah Linda.

"Dari sepuluh cowok yang ada di kelas malam, kenapa sih nggak ada satupun yang sekelompok sama kita. Kan kita jadi nggak ada yang melindungi." Vivian mendengus kesal. Merasa hari ini dia sungguh sial karena satu tim dengan Luvee.

"Eh gimana kalau kita tinggalin Luvee di pos kedua? Itung-itung buat pelajaran ke dia biar nggak sok keganjenan sama para cogan di kelas Fisika," saran Thalia.

"Waaah ide bagus tuh!" timpal Vivian antusias yang diikuti Linda dan Della dengan anggukan setuju.

Sesampainya di pos pertama, mereka mendapatkan sebuah petunjuk dari secarik kertas. Di sana tertulis, memasuki hutan pinus lalu menyebrangi sungai. Hati-hati! Jalan begitu terjal.

Luvee, Thalia, Linda, Della, dan Vivian memasuki hutan sesuai arahan panita di pos pertama. Jalanan sudah tak beraspal. Hanya ada bebatuan yang menukik ke bawah.

"Hati-hati, guys!" imbau Thalia seraya membantu Linda, Della, dan Vivian untuk menuruni bebatuan itu.

Tiba saatnya Luvee ingin turun, Thalia melengos, melanjutkan perjalanan bersama Linda, Della, dan Vivian. Luvee berusaha sendiri, menyusuri hutan, melangkah perlahan tepat di belakang empat teman satu kelompoknya.

"Eh hutannya bagus nih! Indah banget. Kita selfie dulu yuk!" ajak Linda. Dia mengeluarkan ponselnya, mengajak Thalia, Della, dan Vivian untuk berselfie ria di dalam hutan yang begitu indah. Mengabaikan keberadaan Luvee.

Setelah puas berselfie, mereka melanjutkan perjalanan yang semakin jauh menembus hutan, melewati sungai, dan mendaki bebatuan terjal. Hingga akhirnya, mereka sampai ke pos kedua. Di sana, mereka diberi secarik kertas petunjuk oleh panitia.

"Eh Luvee! Gantian dong! Elo yang memimpin perjalanan. Ini nih petunjuknya." Della memberikan secarik kertas petunjuk yang sudah ia rubah instruksinya.

"Ya sudah." Luvee mengangguk. Sama sekali tak memiliki pikiran buruk tentang mereka.

Luvee mulai berjalan sesuai instruksi dari secarik kertas itu. Diam-diam, Thalia dan tiga orang lainnya meninggalkan Luvee yang memimpin jalan.

Semakin lama Luvee masuk ke dalam hutan, Luvee memiliki firasat buruk. Dia berbalik. Tidak ada siapapun di belakangnya.

"Thalia?"

"Linda?"

"Della?"

"Vivian?"

"Kalian di mana?"

Teriak Luvee mencari-cari. Dia mencoba berjalan kembali ke arah pos kedua. Namun rerimbun pohon-pohon dan jalanan yang bercabang membuatnya bingung bukan main. Ini adalah kali pertama bagi Luvee mencari jalan sendirian di hutan.

"Teman-teman, kalian di mana?" teriak Luvee lagi.

Embusan angin yang cukup kencang, dan suara dedaunan yang saling bergesekan membuat suasana hutan semakin terasa mencekam. Luvee tidak menyerah. Ia masih berjalan mencari jalan keluar.

"Mereka di mana sih?" Luvee memutuskan untuk beristirahat sejenak. Duduk di bawah pohon sambil meminum sebotol air mineral yang ia bawa.

Saat Luvee menyebilkan nafasnya yang sudah ngos-ngosan, dia terlonjak takut saat melihat seekor kalajengking kecil berada di dekatnya. Kalajengking itu menghampiri Luvee, membuat Luvee melangkah mundur.

❤❤❤❤❤
Zaeem
Zaimatul Hurriyyah
Jumat, 10 April 2020

❤❤❤❤❤ZaeemZaimatul HurriyyahJumat, 10 April 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komen 200++ nanti malam update!!

Komen 200++ nanti malam update!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Trapped in the nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang