Maaf kalau nanti hati kamu terluka karena sayaHANA tidak ingin ambil pusing dengan perkataan Harris yang sama sekali tidak dimengertinya. Baginya sebelum menikah dirinya sudah sering sakit hati dengan sikap lelaki itu yang begitu menyebalkan.
Sudah terlalu malam mereka memutuskan untuk menginap dirumah bunda, bahkan Hana meninggalkan suaminya tidur sendiri. Bukannya tega, rasa rindu pada bunda mengalahkan status Harris sebagai suami.
"Kamu ya Na istri teraneh di dunia, bisa-bisanya ninggalin suami sendiri demi tidur sama bunda."
"Nana kangen sama bunda," ucap Hana kemudian mencium pipi bunda bertubi-tubi hingga bunda jengah. Tertawa puas adalah hal yang dilakukan Hana setelahnya.
"Kamu lagi ada masalah sama Harris?" tanya bunda memasang ekspresi serius, Hana menggeleng cepat.
"Enggak, nda. Rumah tangga Nana enggak ada masalah sama sekali," jelasnya.
"Alhamdulillah kalau gitu, bunda selalu berdoa yang terbaik untuk anak-anak bunda."
"Makasi, nda. Hana sayang bunda."
"Kalau Nana sayang sama bunda tidur di kamar sendiri, bunda enggak mau berdosa sama suamimu," balas bunda.
"Nana udah izin kok, nda. Pak Harris juga izinin," kekeh Hana membela diri.
"Beneran?"
"Bener, lillahi ta'ala."
Di tempat yang lain Harris sama sekali tidak bisa tidur, matanya masih melihat keatas dengan tangan yang diletakkan diatas dahi. Sesekali melihat ke samping, kosong pikirnya. Biasanya suara Hana mengoceh yang begitu mengganggu pendengaran menjadi hiburan tersendiri baginya.
Mendadak merasa sepi tanpa istrinya disamping, seharusnya Harris tidak boleh begini apalagi ia harus mulai terbiasa tanpa Hana disampingnya.
Harris mencoba menutup matanya, cuplikan percakapan dirinya dengan sang Mama–Fauza–terlintas kembali dipikirannya.
"Ris, kamu tau kan mama menyayangimu sama seperti mama menyayangi Hanif?" Harris mengangguk.
"Kamu sayang mama dan Hanif kan?" tanya Fauza. Harris kembali mengangguk.
"Saya menyayangi mama lebih dari apapun," ujarnya serius.
Fauza meneteskan air mata dan menarik Harris ke dalam pelukannya. "Mama kenapa, Ma? Jangan buat saya takut."
"Selama ini mama sudah menganggap Ris seperti anak kandung mama sendiri.
"Mama tidak pernah membedakan kalian, apa yang mama kasih untuk Hanif pasti mama kasih juga untuk Ris. Sampai Hana pun... Mama nikahkan Ris dengan dia."
Harris mulai merasa tidak enak, ia merasa tidak beres. Tidak bisa dipungkiri jika ia hanya anak angkat keluarga Sayed, tapi ia sudah bersama mereka dari kecil. Bahkan kehadiran Hanif pun tidak mengubah kasih sayang yang mereka curahkan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally Imam
RomanceSayed Harris, dosen tampan namun mendapat julukan 'singa' dari mahasiswanya terutama Raihana Aisha. Bukannya menjuluki sembarangan, itu karena Hana kerap mendapatkan sikap menyebalkan dari sang dosen yang seolah memiliki dendam kesumat terhadap diri...