Part 14. Malam Spesial

1 0 0
                                    

Happy Reading. Klik vote sebelum baca. Semoga suka

♥♥♥♥♥

Hari terakhir perayaan HUT SMA PANCASILA di isi dengan berbagai macam pentas seni. Kali ini Zafran dan Darel memilih untuk mengikuti Vino ke rooftop daripada harus kembali mengambil peran di dalamnya. Untung saja wali kelas mereka tidak masuk ke kelas, jadi Zafran dan Darel bisa tenang.

Kini, mereka sedang duduk bersama di rooftop. Udaranya sangat sejuk, membuat Zafran dan Darel memejamkan matanya menikmati semilir angin yang berhembus. Prisil duduk di samping Vino. Gadis itu memang memutuskan untuk bergabung dengan mereka karena tidak terlalu tertarik menonton pensi.

"Mama bilang dia kangen sama lo. Tadi malam nanyain lo mulu." Ujar Vino yang membuat Prisil terkekeh.

"Gw juga kangen sama tante Ranti. Padahal kan kemaren baru aja ketemu ya?" Prisil tertawa, membuat Vino mengulum senyum.

"Oh ya, gw baru inget! Soal rencana gw, gw mau minta bantuan kalian." Ucap Zafran.

Prisil, Vino dan Darel langsung memusatkan perhatian mereka kearah Zafran.

"Sesuai yang gw omongin tadi malem, gw nanti mau nembak Vita. Disini, di rooftop. Sil, jangan sampe gagal bawa Vita kesini ya? Vino sama Darel bantuin gw dekor ni rooftop."

Mereka bertiga pun mengangguk mendengar rencana Zafran.

"Gw berharap nanti malem kagak ada halangan. Jadi, acara spesial gw buat Vita bisa berjalan lancar." Kata Zafran dengan nada serius.

"Tega bener lo, Zaf. Gw masih jomblo lo udah mau taken aje."

Zafran menoyor kepala Darel dengan gemas.

"Makanya cari gebetan!"

"Nah, bener tuh!" Timpal Prisil.

Darel menatap datar keduanya dengan tampang datar. Mereka pikir gampang apa cari gebetan?

"Pacaran mulu sama Zafran si, jadinya ngga ada waktu buat nyari cewek kan."

Darel dan Zafran langsung mendelik mendengar ucapan Vino. Sedangkan Prisil tertawa ringan.

"Amit-amit gw pacaran ama ni anak!" Seru Zafran dengan ekspresi wajah jijik.

"Lo pikir gw juga mau gitu sama lo? Maho dong gw?"

"Ya lo kan emang suka nempelin gw mulu! Jangan-jangan lo beneran naksir ama gw ya?"

"Najis!"

Vino dan Prisil hanya menatap keduanya secara bergantian. Bagi Vino, hal ini sudah biasa. Sedangkan bagi Prisil, melihat keduanya adu bacot ternyata sedikit menghibur juga.

"Sil, ke bawah aja yuk? Biarin dua kunyuk ini bermesraan dulu."

♥♥♥♥♥

Atas paksaan Prisil, kini Vita berdiri dengan malas dihadapan Prisil yang sedang menggenggam dua gaun untuk pesta. Beberapa kali Prisil mencoba mencocokkan gaunnya. Sesekali ia juga meminta pendapat Vita dan gadis itu hanya merespond seadanya.

Vita menunggu Prisil yang sedeng membayar gaunnya. Tak lama kemudian, Prisil pun datang dengan dua paper bag ditangannya. Tangan kirinya menyerahkan satu paper bag kepada Vita.

"Kenapa? Mau minta bawain? Gw rasa tangan lo masih mampu bawa dua belanjaan lo ini!"

Prisil berdecak sebal lalu menyerahkan secara paksa satu paper bag itu kepada Vita. Dia kemudian merangkul Vita sambil keluar dari toko tersebut.

Cappucino LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang