Bab 1

220 25 29
                                    

“Membicarakan hal yang tidak penting, hanya akan membuang-buang suara dan waktu saja"


Panas terik matahari tak memudarkan semangat latihan tim Basket SMA Bintang untuk menghadapi pertandingan basket yang diadakan dua minggu lagi. Baik tim basket putra maupun putri mereka sama-sama latihan demi menghasilkan yang terbaik di pertandingan yang akan datang.

Dua jam sudah mereka habiskan untuk latihan dan kini waktunya mereka untuk kembali ke rumah
masing-masing.

“Nih, buat kamu. Pasti haus kan?” tiba-tiba seseorang dari belakang menempelkan minuman dingin ke pipi gadis manis berambut cokelat itu.

“Makasih,” balas gadis itu dengan wajah datar andalannya.

“Nanti pulang aku anterin, ya?”

“Gausah, gue dijemput”

Tiba-tiba bunyi notifikasi ponsel menghentikan percakapan antara kedua insan tersebut. Saat tahu isi pesan tersebut, buru-buru gadis itu bangkit.

“Gue duluan ya, Lang”

“Oh, oke hati-hati”

Setelahnya gadis itu pergi menjauh dari tempatnya tadi, dan gerakan itu tak lepas dari pandangan seseorang yang berbicara dengannya tadi.

“Kapan lo bisa balas perasaan gue, Ven?”

Setelah kepergian gadis tadi, cowok tersebut langsung berdiri dari tempatnya dan menuju ke tempat dimana ia menaruh tasnya selama latihan berlangsung.
***
Gadis cantik nan manis itu segera membuka pintu penumpang dan melemparkan tas nya ke belakang secara asal. Seseorang yang berada di sampingnya hanya geleng-geleng melihat kelakuan gadis itu.

“Gimana sekolah nya hari ini?”

“Biasa aja” jawab gadis itu sekenanya

“Kalo latihan basketnya, ada perkembangan nggak? Katanya mau ada tanding dua minggu lagi, bener?”

Hanya suara deheman yang ia gunakan untuk menjawab pertanyaan tadi.
Selanjutnya hanya kesunyian yang menemani mereka sepanjang perjalanan pulang.

Tapi sebelum pulang sang pengemudi menepikan mobilnya di depan kedai es krim, ia berniat untuk membelikan sang gadis es krim favourite nya,

“Mampir sini  bentar yuuk, kita lama nggak kesini.”
Setelah mereka mendorong pintu masuk, mata kedua insan itu melihat-lihat barangkali ada tempat duduk kosong.

“Disana aja yuk,” ucap gadis itu

Sekarang mereka telah duduk di tempat yang tadi di pilih oleh sang gadis, tempatnya sangat strategis karena dekat dengan jendela, sang gadis sengaja memilih tempat duduk samping jendela karena itu adalah tempat paling ia sukai jika berkunjung ke suatu caffe

“Ice krim vanilla satu sama cokelat satu”
Setelah memesan, pelayan kedai itu pergi untuk menyiapkan pesanan mereka.

“Kamu nggak kangen sama kakak, Ven?” ucap seseorang yang sedari tadi membuka obrolan yang hanya dijawab sekenanya oleh gadis itu

“Buat apa kangen sama seseorang yang sama sekali nggak peduli sama aku,” jawab gadis itu sinis

“Kalau kakak nggak peduli sama kamu, nggak mungkin kakak ada di depan kamu sekarang. Kamu tau, Ven, kakak sangat merindukan mu. Kakak rindu tawa mu, kakak rindu pelukan hangat mu, dan kakak rindu senyum manis adik kakak ini.”

Bullshit

Seseorang yang ada dihadapan gadis itu hanya menghela nafas, tanda ia harus ekstra sabar menghadapi adik satu-satunya yang ia punya kini.
“Kamu nggak mau jenguk mama, Ven? Kamu udah lama loh nggak ke rumah. Nggak tahu kenapa sekarang kakak ngerasa kamu jauh dari kakak, Ven. Setiap kali kakak datang ke apart kamu selalu kosong dan terakhir kali kakak kesana password  apart kamu ganti, jadinya kakak gabisa masuk kakak hubungi kamu, ponsel kamu nggak aktif. Kenapa, Ven? Kakak ngerasa kamu mulai menjauhi kakakmu sendiri.”

Pembicaraan pun terpotong karena pelayan mengantarkan pesanan mereka, “Silahkan menikmati”
Setelahnya pelayan itu pergi.

“Buat apa aku ke rumah kalau orang rumah nggak menginginkan aku untuk datang kesana,” ucap gadis itu datar, “dan kalaupun sekarang kakak ngerasa aku mulai menjauh dari kakak, kakak salah besar. Aku bukan berniat untuk menjauh, tapi aku hanya membiasakan diri hidup tanpa kalian. Tanpa orang-orang kejam seperti kalian.”

“Siapa yang nggak menginginkan kamu, Ven. Semua orang ingin kamu kembali ke rumah.”

“kecuali mama, Kak.”

Tidak ada pembicaraan setelah itu, karena gadis itu sudah sangat malas untuk berbicara hal yang tak penting, lebih baik ia pulang ke apart nya untuk mengistirahat kan tubuhnya yang seharian full beraktivitas.

****

haii haii......
Gimana sama ceritanya? Author harap pembaca suka ya sama ceritanya. Maaf cuma sedikit untuk bab pertamanya hehehe

Ini cerita pertama aku lohh.. Aku harap kalian suka yaa sama ceritanya😊

Jangan lupa tinggalkan jejak✨

Salam manis dari penyuka kue pukis :)





MARVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang