Bab 14

13 4 1
                                    

Happy reading gaiss💛💛💛
.
.
.
.

Malam ini Venus sudah bersiap-siap untuk marathon drama korea, ya siapa sangka seorang primadona sekolah yang sedikit bebal dan cuek terhadap laki-laki itu juga bisa suka terhadap drama korea yang juga digemari oleh teman-temannya. Segala macam snack dan minuman kaleng sudah ia tata sedemikian rupa di atas meja, kini tinggal menunggu film nya dimulai.

Saat tengah asyik-asyiknya menonton, tiba-tiba suara bel apartemennya berbunyi. Venus tak menanggapi suara bel ia malah semakin memperbesar volume nya agar ia tidak mendengar suara bel itu kembali. Namun, tetap saja bel itu masih terdengar, saking kesalnya Venus sampai membanting snack yang ia pegang dan berdiri dengan raut wajah kesal setengah mati. Siapa yang sebenarnya berani mengganggu acara nontonnya malam ini? Liat saja orang itu akan Venus maki-maki dan akan ia teriaki. Bodo amat jika tetangga Venus terganggu, ia sudah tidak peduli.

Saat Venus sudah membuka pintu, wajah yang tak ingin Venus lihat kini muncul dihadapannya. Venus sudah bersiap untuk memaki orang di depannya ini tapi dengan lancangnya orang ini masuk ke dalam apartemen Venus begitu saja.

“Ya ampun berantakan banget sih, Ven?” ucap orang itu dengan wajah terkejut melihat ruang tamu Venus yang sudah seperti kapal pecah. Tisu ada dimana-mana, kulit kacang berserakan dimana-mana dan bungkus snack yang sudah kosong tergeletak begitu saja di atas meja.

“Ini gimana kita mau belajar, kalau keadaan ruang tamu kamu kayak gini?”

Venus yang berada di belakang orang itu sudah berkacak pinggang sambil memasang wajah garang, “Emang siapa yang mau belajar malam-malam gini sedangkan besok sekolah libur!” bentak Venus.

“Ven, belajar itu nggak kenal waktu, nggak peduli besok sekolah libur apa nggak kita harus tetep belajar,” ucap cowok itu sambil membenarkan kacamatanya.

“Ck, gue nggak belajar pun udah pinter jadi mending sekarang lo pergi aja deh. Lo tau,” ucap Venus sambil menjeda perkataanya dan mendekati Mars, “lo udah ganggu gue, CUPUU!”

“Ganggu apa? Ganggu kamu nonton drama yang bikin kamu buang-buang tisu? Mending belajar, Ven, bisa dapat ilmu.”

Akhirnya tanpa persetujuan Venus, Mars mulai memunguti sampah-sampah yang ada dan mematikan drama itu. Dirasa ruangannya sudah bersih, Mars memanggil Venus untuk duduk lesehan di depannya.

Venus yang melihat ruangannya sudah bersih kembali dan televisinya sudah tidak menampilkan drama kesukaannya hanya bisa melongo tak percaya. Laki-laki di depannya ini memang hoby sekali membuat Venus marah.

Mau tak mau Venus menghampiri Mars dan duduk di depan cowok itu, Mars yang melihat Venus sudah duduk dengan wajah ditekuk itu pun hanya tersenyum tipis.

“Oke sekarang aku mau tanya, pelajaran apa dan materi apa yang kamu nggak bisa atau kurang paham?”

“Semuanya.”

“Semuanya?” tanya Mars tak percaya.

Venus hanya mengangguk, dan Mars menghela napas berat. Ternyata seorang primadona sekolah di depannya ini hanya pandai merawat diri tapi tidak pandai dalam hal pelajaran.

“Oke karena aku bingung sekarang mau ngajarin darimana dulu, mending kamu ngerjain pr dan aku yang bakal bantu. Kamu ada pr kan?”

Lagi-lagi Venus mengangguk dan berdiri untuk menuju kamarnya mengambil pr yang tadi di berikan oleh Bu. Mil. Tak butuh waktu lama Venus sudah kembali di tempatnya dan melempar bukunya di depan Mars.

MARVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang