Bab 16

16 4 3
                                    

Happy Reading

.

.

.

Pesta Ulang tahun mama Venus dan Angkasa malam ini sangat meriah dan berjalan lancar hingga tak terasa sudah di penghujung acara. Satu persatu tamu mulai meninggalkan rumah mewah itu termasuk juga Venus. Akan tetapi saat Venus sudah ingin mencapai pintu keluar Angkasa memanggil Venus dan buru-buru Angkasa menahan lengan Venus.

"Mau kemana, dear?" tanya Angkasa

"Pulang"

"Malam ini kamu nginep disini, nggak ada penolakan karena kamu tau kan abang mu ini sangat tidak suka dengan bantahan."

"Emang mama beri izin?"

Angkasa hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Bohong," ucap Venus sambil menghempaskan tangan Angkasa kasar.

"Ven, mommy sendiri yang bilang ke abang kalau kamu harus nginep disini. Kalau kamu nggak percaya kita temui mommy bareng-bareng sekarang. Gimana? "

"Kesambet setan apaan tuh nenek lampir sampe ngijinin gue nginep disini?" batin Venus

"Ven?" panggil Angkasa sambil menepuk pelan punggung adiknya.

"Eh. B-beneran, bang? "

"Iya sweety. Yaudah sekarang kita temuin mommy yuk! "

Kemudian kakak beradik itu masuk ke dalam rumah untuk menemui Stella sang nyonya besar sekaligus orang tua satu-satunya. Setelah cukup lama berkeliling rumah untuk mencari sang mama ternyata yang dicari  berada di ayunan pinggir kolam renang sambil meminum secangkir teh hijau kesukaannya.

"Mom,"

Mendengar ada yang memanggilnya Stella menoleh ke samping dan melihat Angkasa dengan Venus.

"Hai, my son,"

Angkasa langsung duduk di samping Stella tanpa mengajak Venus ikut duduk seakan-akan ia lupa bahwa ia juga membawa sang adik untuk bertemu mommy-nya. Merasa diabaikan Venus berdeham keras untuk menyadarkan dua manusia yang sedang terlibat obrolan santai itu. Angkasa yang lebih peka kemudian menepuk jidatnya pelan-pelan pertanda ia lupa jika saat menemui mommynya ia juga bersama Venus.

"Ya ampun, Ven, abang sampai lupa kalau kamu masih ada di situ. Sini duduk bareng, "ucap Angkasa sambil memberi ruang untuk Venus duduk.

"Udah biasa di lupain kok," balas datar Venus.

Saat Venus melangkah mendekati ayunan, tiba-tiba Stella berdiri dari duduknya dan berlalu begitu saja meninggalkan Venus dan Angkasa.

Reaksi Venus? Jangan ditanya dia sudah kebal dengan sikap mama-nya itu.

"Mama mungkin capek, Ven, mangkannya dia pergi,"

Venus hanya diam tak mau menanggapi ucapan Angkasa.

"Yaudah pasti kamu juga capek kan? Sekarang kamu istirahat ya, "

Venus hanya mengangguk.

"Aku antar ke kamar kamu mau?"

"Aku bukan anak kecil lagi!"

"Tapi dimata Abang mu ini, kamu masih anak kecil yang masih butuh perhatian abang."

"Aku nggak butuh di perhatikan bang. Cukup kalian nggak ngusik hidup aku lagi, aku udah seneng, "setelah ucapan itu Venus langsung masuk ke dalam dan menuju kamar nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MARVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang