Pertama🍫

1K 103 4
                                    

Mari gue perkenalkan ke lo semua tentang salah satu karakter yang paling gue suka. Namanya Regina Davira yang biasa dipanggil Egi. She is quite cute and 'galak' tapi gak segalak yang lo kira kok. Dia juga bisa bersosialisasi dengan baik sama banyak orang. Coba kalau dia lewat di depan lo, sapa aja deh. Jawaban dia paling cuma dua. Antara lo disenyumin atau disinisin.

Semoga aja lo disenyumin ya, biar tau kalau ada malaikat yang menjelma ke tubuh manusia bernama Egi itu. Kalau lo disinisin, gue gak ikutan deh. Mungkin lo di kehidupan sebelumnya adalah pengkhianat kerajaan majapahit.

Kalau lo disinisin berarti nasib lo sama kayak salah satu personel band yang lagi naik daun. Ah, terkenal banget sih ini bandnya. Kalau lagi sound check aja dari radius 10 meter udah ada yang teriak gak karuan. Perlu main tebak-tebakan gak? apa nama bandnya? atau sudah tau?

Dina Enam namanya.

Bukan Dina-nya yang ada enam. Dina bisa berarti hari dalam bahasa jawa. Tapi ada arti yang lebih filosofisnya, nama Dina diambil waktu semua anggota band ini lagi rapat untuk nentuin nama.

"Gimana? Kepikiran gak Wir?" leader band mereka-Surya-bertanya ke Wira yang sedang fokus menulis di hadapannya.

"Adeeeh, mikirin diri sendiri aja gue payah apalagi mikirin nama band. Lo ajalah, lo aja!" Wira berkelit dan melanjutkan kegiatannya yang sedang mengotak-atik not balok di music note-nya.

"Dewa, kepikiran gak lo?"

"nama Band tuh doa, jangan gue deh. Bang Julian aja!"

"eh, gue lagi... lo tau kan kapasitas otak gue cuma bisa dipakai mikir soal musik? Nama nama gitu sih yang jago..." pas banget sewaktu Julian ingin menyebut namanya, orang yang ia maskud membuka pintu studio sambil membawa buku tebal di tangan kanannya.

"apaan? kok pada ngeliatin gue?"

"cuma otak lo yang bisa muter di antara kita berlima." Surya menyilangkan lengannya di depan dada, menunggu jawaban dari Brian.

Laki-laki itu meletakkan buku yang dipegang dan mengalungkan bassnya dan mulai memetik beberapa senar. "nama band ini?" tanya Brian yang dibalas dengan anggukan kompak dari empat personel lainnya.

"Dina?"

"Dino kali?" Julian membenarkan.

"Enggak, enggak. Tulisannya tetap Dina tapi dibaca Dino yang artinya hari dalam bahasa jawa." Surya menambahkan. Indeed, bapak jawa kita.

"Bisa, lagian kita kalau latihan juga setiap hari gitu kan? kecuali sabtu minggu?" Dewa menambahkan.

"Gue dapat nama Dina dari buku itu, sih." Brian menunjukkan buku yang Ia letakkan di atas meja. The Red Tent karya Anita Diamant.

Di dalam buku itu berisi kisah Dina yang jatuh cinta pada  Shechem dan melakukan hubungan seksual di luar pernikahan karena cinta yang menggebu-gebu. Namun sayangnya Shechem dibantai oleh kakak Dina karena dianggap melakukan kekerasan seksual pada adiknya.

Dengan kejadian tersebut, Dina berkelana ke Mesir untuk melupakan rasa sedihnya. Brian terinspirasi dari Dina yang memperjuangkan kebahagian, cinta dan keluarganya.

"Gila lo bang! Keren amat, walaupun gue gak ngerti tapi itu keren" Wira mengacungkan jempolnya setelah mendengar sinopsis novel yang Brian baca.

"Terus Dina doang gitu?"

"Nih, karena kita latihan mulu kecuali hari sabtu minggu. Berarti kan kita istirahat di hari ke-enam. Gimana kalau Dina Enam?" Julian menambah ide yang tiba-tiba menghampiri otaknya.

"Bentar bang, gue nemu nih di Google. Arti enam menurut numerologi adalah angka yang paling harmonis di antara angka lainnya. Kata gue kan nama band adalah doa. Enam bisa jadi doa untuk band kita biar terus harmonis kayak rumah tangga. Aaamiiiin" Dewa menangkup tangannya mengaminkan, gemes banget sih Dew?

Chocolate🍫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang