Ungkapan Hati

63 15 19
                                    

Clara mengawali harinya dengan biasa biasa saja. Tak ada yang berubah. Saat ia sampai di Sekolah pun juga sama. Tak ada bedanya dengan hari hari sebelum nya.

Pada saat langkahnya melewati lapangan,ada sesuatu yang janggal. Semua orang yang tak asing lagi bergerombol menatapnya sambil tersenyum. Situasi ini membuat Clara canggung. Tak tahu harua bagaimana.

"Kenapa pada liatin gue kaya gitu sih! Serem tahu!" Clara membatin.

Matanya kembali menatap semua orang yang sedang tersenyum kepadanya. Namun secara tiba tiba ada seseorang dari arah belakang yang menutup matanya. Hal itu membuat Clara secara refleks berteriak.

Pandangan Clara kembali sempurna. Seseorang yang menutup matanya sudah pergi. Namun kini tangannya gemetar. Clara melihat Jefri yang sedang membawa bunga dan dan berlutut kepadanya.

"Would you be my lover?" Ungkap Jefri.

Clara hanya terlihat menutupi mulutnya yang masing terbuka seolah tak percaya bahwa Jefri senekat ini. Mengapa tak Arhan saja? Clara sama sekali tak menginginkan Jefri yang seperti ini.

Clara harus mengambil keputusan yang tepat. Ia memegang kedua tangan Jefri dan menyuruhnya untuk berdiri.

"Udah gue bilang berapa kali sih Jef? Gue nggak ada perasaan apapun sama lo!" Nada bicaranya mulai meninggi.

"Sedikit aja Clar! Gue sayang sama lo!"

"Jef! Bubarin ini semua atau lo nggak akan pernah lihat gue lagi!" Clara mengekang Jefri.

Jefri akhirnya menuruti perintah Clara. Dengan sedikit kesal ia membubarkan teman temannya yang sudah membantunya.

"Kasih gue alasan kenapa lo nggak mau nerima cinta gue?"

Clara hanya menarik satu bibirnya tanpa menjawab pertanyaan Jefri. Ia kini meninggalkan laki laki itu di tengah lapangan.

Clara menuju ke kelas nya. Terbesit dipikirannya mengapa pada saat itu tak ada Arhan atau Juno disana. Mereka kemana?

Clara mengambil ponselnya dan melihat jadwal acara yang sudah ia tulis di suatu aplikasi dalam ponselnya. Mereka berdua sedang mengikuti lomba basket rupanya.

"Tapi Jefri kenapa nggak ikut?" Clara bertanya tanya pada dirinya sendiri.

Clara kembali melangkah menuju kelasnya dan masa bodo dengan urusan Jefri,toh tak penting juga. Ia meletakan tasnya pada kursi tempat duduk miliknya. Clara mengambil ponselnya ada beberapa pesan dari Arhan.

Dari: Arhan
Untuk: Clara
Pesan: Selamat Pagi Cantik! Kalau disekolah tidak ada saya,maka saya sedang mengikuti lomba terima kasih!!!!!!!

Dari: Arhan
Untuk: Clara
Pesan: SMS gua kenapa belum di buka sih-_ Umm pasti lagi berduaan ama Jefri ya?!

Dari: Arhan
Untuk: Clara.
Pesan: Eh Clar gue beneran lomba nih,lo sih kesiangan! Gue belaiin berangkat sekolah jam 05.30 lo belum berangkat! Yaudah deh see you sayangku!

Dari: Clara
Untuk: Arhan.
Pesan: Y

Sangat singkat. Namun dibalik semua itu,ia sangat sangat bahagia disetiap kata yang dituliskan Arhan.

"Selamat Pagi anak anak! Bagaimana keadaan kalian? Sehat?" Bu Arsy tiba tiba datang saat Clara sedang tersenyum senyum menatap ponselnya.

"Clara kamu sehat? Nggak sakit kan?"

Clara menatap Bu Arsy. Ia kaget dengan kehadiran Bu Arsy.

"Iya nggak papa Buk!"

***

Kamu adalah angankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang