Kejutan

39 12 12
                                    

"Clara! Ada Arhan di bawah." Ucap Eva dari balik pintu.

Clara kaget. Sepertinya ia tak ada janji apa apa dengan Arhan. Tak ada acara kerja kelompok,makan ayam geprek,atau olahraga pagi bersama. Tapi kenapa Arhan menghampiri nya sepagi ini?

Clara bangun dari tempat tidurnya. Ia segera membersihkan dirinya. Setelah itu,ia langsung menghampiri Arhan di lantai bawah. Laki laki itu tengah duduk di ruang tamu seraya memainkan ponselnya.

"Ngapain kesini?" Tanyanya.

"Ngajak lo jalan."

"Kemana?"

"Ngikut aja Clara!"

"Yaudah,gue ganti baju dulu." Ucap Clara meninggalkan Arhan.

Ia dengan cepat mengganti bajunya. Hatinya sangat senang,jarang jarang Arhan mau mengajaknya pergi hanya mereka berdua tanpa Juno atau Jefri.

Kini ia bingung memilih baju yang mana. Ia sangat ingin terlihat menarik kali ini saja,tapi ia takut bagaimana jika nanti ia terlihat aneh di mata Arhan. Akhirnya ia memutuskan jumpsuit dan sneakrs putih. Menurutnya tampilan itu bisa membuatnya sedikit elegan daripada harus memakai celana jeans.

Ia kini menuruni anak tangga. Clara sangat berharap agar Arhan memuji tampilannya. Namun,harapannya tak ada hasilnya. Arhan malah masa bodo dan tak melirik nya sama sekali.

"Gue cantik nggak pakai kaya gini?"

"Sama aja, tapi masih cantikan Dania." Jelas Arhan.

Clara cukup tahu dengan semuanya. Sahabatnya benar benar sudah sangat menyukai Dania dan buta bahwa yanh selalu menemaninya adalah dirinya.

"Arhan,mama kamu udah pulang dari Amerika?" Tanya Eva pada Arhan.

"Belum tan,katanya mau jadi bule disana."

Clara tak mau basa basi lagi. Ia langsung berpamitan pada ibunya. Lalu Clara berjalan menuju mobil milik Arhan yang terparkir di depan rumahnya.

"Mobil gue baru lho Clar." Arhan menyombongkan dirinya.

"Bodo amat."

"Ye marah mulu lo!" Arhan mengobrak abrik rambut Clara.

"Berani lo sentuh rambut gue,gue nggak mau ikut lo jalan!"

"Yaudah pipinya aja sini di cubit."

Keduanya saling bercanda sepanjang perjalanan. Entah kenapa niatan Clara untuk memusuhi Arhan selalu kalah dengan rasa sayangnya.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama keduanya berhenti tepat di Mall yang cukup besar. Arhan mengajaknya untuk langsung ke lantai 2. Akhirnya mereka benar benar berhenti di toko yang menjual aneka balon.

"Gue nggak ulang tahun,ngapain lo ngajak gue kesini?" Tanya Clara dengan percaya diri yang sedikit berlebih.

"Ye! PD banget lo! Gue kesini mau beliin Dania balon,sekalian gue mau nembak dia!" Jelas Arhan membuat Clara mematung.

Ia tahu bahwa hatinya sedang terluka namun,ia harus tetap tertawa agar keadaan tetap seperti biasanya.

Clara berjalan maju meninggalkan Arhan yang masih bingung memilih warna balon yang mana. Ia melihat sekelilingnya mencoba mencari cari balon yang cocok untuk Dania.

"Arhan! Ini lebih bagus,dari pada yang berwarna!" Seru Clara membuat Arhan berjalan kearah nya.

"Yaudah yang ini aja."

Setelah membeli balon,keduanya bergegas untuk menuju toko bunga yang tak jauh dari toko sebelumnya.

"Clar kalau nembak tuh bagusnya bunga mawar ya?" Tanya Arhan.

Kamu adalah angankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang