Pesta

22 6 0
                                    


-Jangan diam lalu menghilang.

-Arhan Mahesa Widyaguna.

-----------------------------------------------------------


Clara keluar dari kelasnya setelah bel istirahat ke dua di bunyikan. Sebenarnya ia berniat untuk tak keluar Kelas sama sekali,tetapi perut nya tak berpihak padanya. Ia kini berjalan ke Kantin sendirian tanpa di temani Arhan. Selain karena kecewa dengan sikap Arhan kemarin,ia juga masih ingin menyendiri.

Ia memasan satu porsi nasi goreng. Kelihatannya,menu yang sangat jarang di pesan Clara di Kantin sekolah. Ia kini sedang bingung karena tak ada bangku yang tersisa untuk ia duduki. Semuanya sudah penuh.

Setelah menerima pesanan,ia berjalan ke arah satu bangku yang sudah kosong. Sangat tepat waktu!

Ia duduk sendirian disana. Sesekali ia melihat ke bangku yang biasa ia singgahi ketika bersama Arhan. Namun,kini bangku itu justru di tempati orang lain. Ia tahu Arhan sedang berada di mana sampai lupa untuk berkumpul di Kantin.

Clara memakan nasi goreng tersebut dengan nikmat tanpa gangguan sama sekali. Wajar,perutnya belum terisi sedari pagi.

"Makan bang?" Tanya seseorang yang tiba tiba duduk di sebelahnya.

Clara meliriknya dengan tatapan tajam. "Buta lo?"

"Santuy ae lah Clar. Nanti malem ikut gue ya?" Juno menawari Clara.

"Kemana? Jadi pacar pura pura lo? Lo gila? Semua udah tahu kalau lo sepupu gue!"

"PD bet lo! Mami gue ngadain pesta pernikahan nya dia. Yakali gue nyuruh lo buat jadi pacar boongan gue." Bantah Juno.

"Okey." Clara mengiyakan omongan Juno.

Ia kembali menikmati nasi goreng nya dengan lahap walau ada Juno sampingnyaa. Clara tak peduli Juno mengaggapnya rakus,yang terpenting bukan Arhan yang mengaggapnya.

"Rakus banget lo."

"Bodo!"

"Lo kemarin nggak jadi di anter Arhan pulang kan? Aa mampus lo!" Juno tiba tiba saja membicarakan masalah yang sebenarnya malas untuk Clara ladeni.

"Mampus apanya? Nggak di anter Arhan gue nggak mati!"

"Ya mampus lah karena sekarang dia apa apa sama Dania!" Ledek Juno.

Ya,Clara tahu itu benar. Arhan lebih menghabiskan waktu bersama Dania ketimbang bersama dirinya yang jelas jelas lebih dulu hadir di kehidupan Arhan.

"Astagfirullah dua duaan ae lo bedua!" Seru Arhan dari arah belakang.

Clara dan Juno menatap Arhan secara bersamaan. "Ngapa lo?" Tanya Juno pada Arhan.

"Gue mau ngomong sama Clara dulu gih minggir!" Usir Arhan. Ia benar benar ingin bicara berdua saja dengan Clara.

Juno mengangguk. Ia meninggalkan Arhan dan Clara berdua saja. Tetapi,ia tak mau meninggalkan mereka berdua begitu saja. Ia tetap harus mendengar omongan mereka.

"Maaf soal kemarin!" Pinta Arhan sedikit memelas.

"Minta maaf aja sampai nyuruh Juno pergi. Are you kidding me?" Tanya Clara sedikit curiga

"Itu pembukaan." Jelas Arhan. "Gini Clar. Kita kan udah lama banget sahabatan!" Sambungnya membuat jantung Clara benar benar berdetak kencang.

"Ya." Balasnya singkat. Padahal sebenarnya keringat dingin tak berhenti bercucuran.

Kamu adalah angankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang