Yang Sebenarnya

26 8 2
                                    

-Gue nggak berubah,gue cuman nunjukin sifat asli gue.

-Jefri Edgar Sisworo

-----------------------------------------------------

Jefri keluar dari mobilnya. Penampilannya sedikit berubah. Bajunya terlipat hingga ke lengan, dan ada tusuk gigi di mulutnya. Terlihat seperti badboy sekolah.

Jefri berjalan menuju kelasnya setelah selesai memarkirkan mobilnya. Jalannya terlihat sangat cool. Jelas itu bukan Jefri yang biasanya.

Saat ia memasuki ruang Kelasnya ada Arhan disana. Secara tiba tiba ia langsung unmood setelah melihat wajahnya. Sedikit ada rasa kebencian disana,tetapi ia harus menyembunyikan nya.

"Eh Jef! Gue pulang ke kelas dulu ya!" Ucap Arhan meninggalkan Jefri.

Jefri hanya tersenyum. Ia tak membalas Arhan dengan sepatah kata pun.

Kini,ia duduk di belakang bangku Juno. Ya,seperti tempat duduknya dahulu.

Ia mengeluarkan ponselnya dari saku kanan miliknya. Tak ada notifikasi apapun,dari yang diharapkan sampai yang tidak sekalipun.

Juno melirik ke arahnya. Sebenarnya Juno juga merasa bahwa Jefri berubah hampir 180 derajat. Ia membalikan badanya untuk mengobrol bersama Jefri.

"Jef? Lo masih sakit hati ya masalah Clara? Lo bener bener sayang sama dia?"

"Apa perlu gue jelasin seberapa sayangnya gue sama dia?"  Jefri agak sedikit tersinggung dengan perkataan Juno.

"Tapi apa lo harus ngerubah sifat lo?"

"Gue nggak berubah,gue cuman nunjukin sifat asli gue yang selama ini gue simpen diem diem." Ucap Jefri membuat Juno bungkam.

Mungkin benar perkataan Jefri. Dirinya yang dulu sangat pandai menyembunyikan apapun dari teman temannya,tak terkecuali sifatnya. Ia terlihat ramah,humoris,dan suka menghibur orang orang ternyata itu hanya topeng. Jefri yang sebenarnya adalah seseorang yang cuek,tak banyak bicara dan suka kesendirian. Jadi benar kan jika ia hanya menunjukan sifat aslinya?

Jefri membuka buku paket hal 112 Bab 4. Sesuai dengan perintah Bu Azizah ia mengerjakan tugas tersebut,walau Bu Azizah sedang absen hari ini.

Jefri mengerjakan dengan tenang. Soal soal seperti ini sudah diluar kepalanya. Benar benar sangat mudah bagi seorang Jefri.

"Jef bantuin gue dong! Nomor 14 jawabanya ap..."

"Ambil aja buku gua,gua udah selesai kok." Jefri memutus omongan Juno. Sedangkan Juno hanya menyengir kesenengan.

"Makasih Jefri. Eh iya Jef! Gue bisa kok bikin Clara suka sama lo! Tapi ya ada satu syarat." Ucap Juno.

"Apa?" Tanya Jefri sembari mendongakkan dagunya.

"Lo harus berubah jadi Jefri yang dulu,yang humoris dan ramah sama gue."

"Tadi gue udah bilang kan? Gue nggak berubah! Tapi gue cuman nunjukin sifat asli gue!" Tegas Jefri. "Tapi lo tetep mau kan jadi sahabat gue saat lo udah tahu sifat asli gue?"

Juno mengangguk. Ia tak mempermasalahkan bagaimana sifat asli Jefri yang sedikit galak. Bagaimana pun Jefri tetap sahabat yang selalu ada untuknya.

" Iya Jef! Lo gue sama Arhan masih tetep sahabatan kok." Jelas Juno.

"Makasih. Gue udah bosen pura pura terus."

"Lagian kenapa sih lo pura pura sok jadi orang yang ramah bet sama orang. Aslinya mah lo cuek kek gini. Serem tahu Jef." Ungkap Juno.

Kamu adalah angankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang