8

443 44 9
                                    

Hy guys welcome back to my story❤
Happy Reading ❤

***

🎶🎵 |Andmash-Jangan Rubah Takdirku|

"Gue sayang sama lo, " ujar Veno kemudian memeluk gadisnya.

Natha POV

"Udah ah, udah malem, anterin Natha pulang," kata gue yang masih di dalam pelukan Veno. Sebuah awal menjadi akhir yang gue harapkan.

"Yaudah kita pulang, tapi bentar aku mau ke ruangan ku dulu, kamu ikut," kata Veno sama gue. Gue sih ngangguk aja, dianya romantis kalau lagi mood aja.

"Kamu gak bosen ngitungin pengeluaran, pemasukan kamu tiap hari?," tanya gue saat Veno membuka dan menghitung berkas-berkas pengeluaran dan pemasukannya.

"Enggak kok, kalo kita nikmatin pekerjaan itu yang sulit sekalipun jadi mudah," kata Veno jelasin gue. Gue sih ngangguk aja.

"Sini deh," suruh Veno ke gue. Gue jalan hampirin dia di meja kerjanya.

"Kenapa?," tanya gue. Heran sih waktu gue udah di depan nya gue di gendong, di dudukin di atas meja kerja nya.

"Lo cantik,gue suka," kata Veno. Gatau wajah gue udah kek tomat busuk kali sekarang.

"Lo tau gak, lo itu adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan sama gue. "

"Anugerah yang diberikan tanpa sengaja, lewat pertemuan singkat kita," ucap Veno sambil elus rambut gue. Posisi nya Veno ada di depen gue sekarang.

Veno masih ngelus rambut gue, sesekali cium wangi rambut gue juga. Gue nikmatin sentuhannya, gue gak munafik gue suka kalau dia romantis tapi dia gak akan melulu romantis kadang dia adalah moodbooster gue.

"Lo adalah milik gue dan akan tetap jadi milik gue selamanya," bisik Veno tepat di telinga gue. Sesekali dia ngedusel di leher gue.

"Ihh, Veno jangan," kata gue. Dia berhenti sejenak sambil lihatin gue gitu, terus dia lanjutin ngedusel di leher gue.

Chup~~

Sebuah kecupan manis nan lembut mendarat sempurna di bibir manis milik Natha. Bukan sekedar kecupan tapi sebuah lumatan lembut yang diberikan oleh Veno.

Natha enggan untuk membuka mulutnya, sampai Veno menggigit kecil bibir bawah nya Natha, sontak Natha membuka mulutnya. Veno tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, ia langsung menelungsupkan lidahnya disana mengabsen gigi Natha.

"Eunghh," satu desahan lolos dari mulut Natha. Veno masih fokus dengan kegiatannya sampai Natha memukul dada Veno tanda ia kehabisan nafas.

"Kalo lo jadi istri gue sekarang, lo udah gak bisa jalan," ujar Veno ke gue. Gue sih manyun-manyun aja liat dia.

"Napa tu mulut? Minta di cium?,"ujar Veno dengan seringai pedo nya.

" Lama-lama mati gue kalo di cium terus," kata gue kesel sama dia.

"Enggak dong sayang, masa sih aku biarin kamu ninggalin aku sebelum kita nikah hm?."

"Gak mungkin aku biarin kamu pergi gitu aja, tunggu waktu sah nya aja sayang," kata Veno sambil cium kening gue.

"Makasih udah buat aku sedikit berubah," kata gue ke Veno yang masih natap gue intens banget.

"You are special in my heart baby," kata Veno dan sedetik kemudian dia cium pipi chubby gue. Emang manusia satu ini maen nyosor aja.

"Yaudah, pulang yuk nanti camer gue gajadi restuin gue sama lo, gegara gak bawa anaknya pulang," kata Veno sambil terkekeh.

"Yaudah," kata gue. Kemudian meninggalkan cafe berlalu ke rumah gue, ya kalik Veno gak anter gue pulang kan masalah banget, bisa-bisa gue home schooling dah.

The Twins Story[END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang