12

389 30 13
                                    

Happy Reading💜

Bagikan bulan dan bintang
Rasanya tidak lengkap jika aku dan kamu tidak ada
Kita memang berbeda tapi hati kita tetap sama
🍁🍁🍁

"Tha gimana? Udah mendingan? Gak pusing lagi kan?," tanya Vraka sambil meletakkan tangannya ke kening Natha.

"Udah kok bang," jawab Natha sambil tersenyum ke arah abang nya.

"Oh ya, Veno sama yang lain mau kesini nanti, dia tadi chat ke gue," tutur Vraka yang membuat Natha tidak henti-hentinya tersenyum.

"Beneran bang?," tanya Natha. Vraka mengulum senyum dan mengangguk sebagai tanda jawaban atas pertanyaan Natha.

"Ada tampang abang bohong gak sama kamu?," tanya Vraka sambil mendekatkan wajahnya dengan wajah sang adik.

"Enggak kok hehe," balas Natha sambil nyengir gak jelas. Vraka gemas dan mencubit hidung Natha.

"Sakit bang," keluh Natha sambil cemberut gitu. Vraka terkekeh melihat sang adik yang kesal dengan tingkahnya.

"Sakit nya dimana hm?," tanya Vraka lembut sambil mengecup hidung adiknya.

"Abang udah sarapan gak?," tanya Natha yang masih berhadapan dengan Vraka.

"Belum, gimana mau sarapan bahan-bahan aja udah abis huh," keluh Vraka pada adiknya. Natha menimang-nimang ucapan Vraka dan pergi ke dapur. Siapa tau masih ada bahan makanan yang masih terselip.

"Cuma ada telur sama roti aja," ucap nya. Kemudian ia berfikir ia akan membuat apa dengan dua bahan ini.

"Bang mau makan gak?," tanya Natha.

"Mau lah," balas Vraka sambil melihat ke arah adiknya.

"Yaudah, tunggu meja makan aja," balas Natha. Natha mulai menggoreng telur tersebut. Tidak lupa dengan roti yang di panaskan.

"Cuma ini aja bang, gapapa kan? Nanti kita beli bahan makanan deh," ucap Natha sambil menyodorkan roti yang berisikan telur tersebut.

"Iya sayang," balas Vraka sambil mengacak pelan rambut Natha. Natha malu dong, Vraka berubah banget. Yang tadinya cuek dan dingin, sekarang romantis banget.

Natha hanya memperhatikan kakaknya yang menyuapkan roti ke dalam mulutnya. Vraka sadar akan hal itu, walaupun Natha sudah makan roti tadi.

"Buka mulutnya," suruh Vraka. Natha reflek dan membuka mulutnya. Kemudian Vraka menyuapkan roti tersebut ke mulut sang adik.

"Mandi gih, udah jam 10 tuh," tutur Vraka yang sudah selesai sarapan. Bukan sarapan sih, tepatnya makan.

"Iya, ini mau mandi," balas Natha. Kemudian ia naik ke kamar untuk membersihkan diri. Tidak butuh waktu lama untuk membersihkan diri. Sekitar 15 menit ia sudah selesai. Menggunakan atasan berwarna putih dipadukan dengan celana pendek hitam.

"Abang! Natha bosen," ujar Natha sedikit berteriak. Reflek Vraka yang mendengar ucapan sang adik, ia terkekeh.

"Udah sini aja sih," panggil Vraka sambil menepuk sofa yang kosong di dekatnya. Natha sedikit berlari kecil ke arah Vraka.

The Twins Story[END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang