The Twins Story[END]√

18

Happy Reading💜

You are special ini my heart
-oOo-

“Jadi gak sih perginya?” tanya Natha yang saat ini sedang duduk di sofa dengan Vraka.

“Oh tentu jadi dong, yaudah ganti baju sana gausah pake celana pendek kek gitu,” tutur Vraka pada Natha.

“Oke,” balasnya kemudian naik ke atas untuk mengganti pakaiannya.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk mengganti pakaiannya, dengan menggunakan hoodie putih dipadukan dengan celana panjang dan rambut yang di gerai membuat siapapun terpana dengan kecantikan gadis ini.

“Yok bang,” tegur nya saat sudah sampai di sofa.

Vraka menoleh, “Gemes banget,” ujar Vraka sambil mencubit pelan pipi Natha yang chubby.

“Yaudah yuk,” ajaknya balik dan mereka berdua pergi menuju mobil dan Vraka melajukan mobilnya ke salah satu butik yang ada di kota ini.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di butik. Melihat beberapa gaun dan jas tentunya.

Natha sudah memilih gaun yang berwarna putih tidak terlalu mewah, terkesan sangat simple. Sementara Vraka memilih jas berwarna putih yang dipadukan dengan celana putih serta kemeja putih juga.

“Udah di coba gak?” tanya Vraka saat melihat Natha membawa gaun yang sudah di pilihnya.

“Udah kok, tuh udah di coba juga?” tanya balik Natha.

“Udah, yaudah sini gaun nya mau bayar,” ucap Vraka sambil mengambil alih gaun yang ada di tangan Natha.

Setelah membayar mereka tidak langsung pulang, mereka ingin jalan-jalan dulu katanya.

“Mau makan gak?” tanya Vraka saat mereka sampai di salah satu cafe yang sedang trend di kalangan anak muda seperti mereka-mereka ini.

“Mau lah, di traktir kan?” tanya nya dengan wajah imutnya.

“Jelas dong, yaudah yuk turun,” ajaknya kemudian mereka berdua turun dan masuk ke cafe tersebut.

“Sering kesini?” tanya Natha dan Vraka menjawab dengan anggukan sekilas.

Mereka duduk di dekat taman cafe itu. Pelayan datang menghampiri dan menanyakan mereka akan memesan apa. Seperti biasa.

“Saya pesan hot cocholate dengan cake keju nya dua ya mbak,” jelas Vraka dan pelayan itu mengangguk.

“Suka gak aku bawa kesini?” tanya nya sembari menunggu pesanan mereka datang.

“Suka,” terlihat dari wajahnya yang berbinar menatap kagum tempat ini yang di dominasi dengan lampu berwarna kuning tidak lupa dengan lampu tumblr yang menghiasi setiap sudutnya, sederhana namun terkesan mewah menurut Natha.

“Silahkan di nikmati,” tutur pelayan itu dan pergi dari meja mereka.

“Tau banget kesukaan aku,” beginilah mereka kadang menggunakan lo-gue kadang juga menggunakan aku-kamu. Hubungan yang sangat berbeda.

“Orang yang diam memperhatikan akan lebih tau daripada orang yang dekat dengan mu,” tutur Vraka sambil tersenyum dan mengelus pipi gadis yang ada di depannya ini.