14

393 35 18
                                    

Happy Reading 💜

Mencoba untuk mengikhlaskan
Tuhan tau kamu kuat.
Maka dari itu Tuhan menguji dirimu
Lebih dalam.
🍁🍁🍁

Natha bangun dari tidurnya. Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netra penglihatannya. Saat ia menoleh dan membalikkan hadap tubuhnya, ia melihat sang kakak yang sedang tidur pulas dengan wajah yang damai.

"Natha juga sayang sama abang," tutur Natha sambil tersenyum manis melihat Vraka yang masih terpejam.

"You and me," balas Vraka yang kembali mencium bibir Natha. Natha sedikit terkejut dengan tingkah Vraka yang berani menciumnya.

"Are you okay dear?," tanya Vraka sambil tersenyum ke arah Natha yang masih diam. Natha harus jawab apa coba.

"Natha gak apa-apa kok bang," balasnya sambil tersenyum kikuk.

"Maaf kalo abang lancang cium kamu," tutur Vraka sambil menggenggam erat tangan adiknya.

"Gak apa-apa kok, yaudah Natha mau mandi dulu," tutur Natha sambil berlenggang pergi dari hadapan Vraka.

Hari semakin siang, saat nya Natha dan Vraka makan siang.

"Bang mau makan apa!?," teriak Natha sekaligus bertanya.

"Apa aja," balas Vraka sambil berjalan ke meja makan, melihat Natha yang sedang asyik memotong bawang merah.

"Awh," ringis Natha. Pasalnya ia memotong sedikit jarinya. Vraka tersentak kaget dan langsung ke hadapan Natha.

"Sebentar, abang ambilin obat dulu," tutur Vraka sambil sedikit berlari kecil mengambil kotak obat.

"Lain kali hati-hati kali lagi motong sayur," tutur Vraka sambil mengobati luka ditangan Natha.

Tring.. Tring..

"Iya halo bun?," tanya Vraka dari telepon.

'Bunda sama ayah mau pulang hari ini, jaga adik kamu baik-baik ya,' tutur Tasya dari telepon.

"Siap bun, tenang aja Vraka jaga Natha kok," balas Vraka.

'Yaudah, nanti bunda kabarin kalau sampai di komplek rumah,'  jelas Tasya.

"Hati-hati dijalan bunda. See you," balas Vraka kemudian menutup sambungan telepon.

"Bunda mau pulang bang?," tanya Natha sambil melihat ke arah sang kakak.

"Iya, bunda mau pulang hari," jelas Vraka. Natha seneng dong, orang tuanya mau pulang.

'Tuhan jaga bunda sama ayah,' doa Natha dalam hati.

'Tuhan jaga bunda sama ayah sampai mereka dirumah,' doa Vraka dalam hati.

"Yaudah, kamu duduk aja. Biar abang yang masak," tutur Vraka sambil mengacak pelan rambut adiknya.

"Bang kebiasaan deh," kesal Natha sambil cemberut.

The Twins Story[END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang