19

205 34 14
                                    

Suasana diantara keduanya langsung hening. Bagi Rose, Seungyeon sedang becanda. Tapi raut wajah pemuda ini tak terlihat bercanda. Tak ingin semakin canggung Rose mencoba mencairkan suasana.

Rose memukul bahu Seungyeon agak kaku, "lawakan lo, garing banget."

Seungyeon menatap Rose lagi, sedikit kikuk. Sebenarnya iya emang mencoba bercanda, tapi kata-kata tadi bukan sekedar main-main. Dalam kalimat tadi ada keseriusan terselubung.

Meskipun menurut Rose bercanda, tapi tetap saja ia deg-degan. Entah kenapa ia merasa haus karena ini. Rose mengambil minuman, dan Seungyeon selalu setia melihatnya. Pandangannya seakan selalu fokus terhadap Rose.

Jujur Rose sedikit risih. Gak nyaman bergerak, "lo suka banget ya?!" Ia berhenti sejenak membuat Seungyeon menunggu kalimat lanjutannya, "liatin gue!''

Seungyeon membuang pandangannya, mengalihkan sejenak perhatian dari gadis ini. Ada rasa malu karena tertangkap basah. Rose tersenyum melihat reaksi pemuda didepannya, sangat menggemaskan.

Seungyeon kembali menatap Rose, khas dengan raut seriusnya. "Mau tahu apa alasannya?" Tanpa menunggu jawaban, Seungyeon paham gadis ini pasti ingin tahu. Terlihat dari kerutan di keningnya, "karena lo cantik."

Senyum diwajah Rose hilang. Sedikit tak percaya Seungyeon mengatakan hal yang memberi kesan manis, kedua kalinya pemuda ini membuat dia bungkam.

Sementara Seungyeon sangat menikmatinya, melihat raut gadis ini terlihat serius. "Gue hanya bercanda, gak usah serius gitu!!"

Rose merasa dipermainkan jadi jengkel. Dia mendekat kearah Seungyeon untuk memukul pemuda itu, terlalu bersemangat mengarahkan kakinya. Rose kehilangan kendali akibat jalan yang agak licin.

Rose pikir dia akan jatuh. Menutup matanya, tak siap dengan situasi ini. Ia tahu mungkin sekarang ia akan sangat malu. Disini bukan hanya sendirinya, tapi ada tamu lain.

Seungyeon reflek mendekati Rose, menangkap tubuh gadis didepannya. Membawa ke pelukannya, kedua tangannya  dibelakang punggung Rose sangat erat. Bagi Seungyeon ini momen yang cukup berharga, jadi biarkan dia memeluknya dengan erat untuk kali ini saja. Rose merasa nyaman.

Sama seperti tadi sore. Jika Rose mengenali suara Seungyeon, kali ini juga ia mengenali aroma tubuh pemuda ini. Rose sangat menyukai pelukan ini, berharap waktu berhenti untuk mereka sekarang. Tapi kembali lagi ke realita, Rose dengan perasaan sedikit tak rela melepaskan pelukan ini.

"Maaf, gue hanya nahan. Biar lo gak jatuh."

"Iya, makasih."

"Yaudah gue kesana," pamit Seungyeon merasa dipanggil.

Lekas setelah Seungyeon pergi. Rose membuang nafas, ini gila dari tadi dia menahan nafas.

Jisoo datang, sudah tak tahan ingin mengatakan sesuatu. "Lo keliatan menikmati acara ini ya?!"

"Maksudnya?"

Jisoo mengarahkan kedua jarinya menunjuk mata Rose. Seakan memperingatinya, "gue lihat yang tadi."

Rose sendiri tersenyum paham, menggangukkan kecil kepalanya. "Iya, gue sangat menikmati."

"Senang banget ya?!"

Rose melihat dari kejauhan. Melihat Seungyeon bersama Minnie. Keliatan keduanya terlibat obrolan. Ada perasaan yang buat Rose tak yakin keduanya hanya sebatas teman atau ini hanya pikirannya saja. Atau mungkin Rose cemburu, tidak ini bukan cemburu menurutnya.

"Semoga ini gak sementara," monolog Rose. Ia bahagia sekarang, berharap ini bukan hanya sementara.

Jisoo yang tak paham maksud dari ucapan temannya, jadi bertanya, "hah! Apanya!?"

ABOUT ; Rose Ft SeungyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang