Waktu pulang tiba. Seperti biasa karena tak mempunyai kendaraan pribadi atau jemputan pada akhirnya Rose berdiri depan pagar sekolah menunggu angkutan umum. Rose berdiri sambil memikirkan soal saran temannya.
Haruskah Rose melakukannya atau mencobanya.Seungyeon yang mengendarai motornya berhenti dimana tempat Rose berdiri.
"Rose?"
Merasa sekarang keadaan yang tepat, Rose tak menjawab panggilan tersebut. Ia bahkan tak menatap kearah Seungyeon.
Seungyeon menghela nafas kasar, kenapa omongan Wooseok benar-benar terbukti sekarang. Dia tak suka diabaikan.
"Lo marah ya??"
Rose akan menjawab, jika seseorang tak muncul.
"Seungyeon?" panggil Minnie yang mengarahkan kakinya kearah Seungyeon.
Tadinya Rose tak marah tapi sekarang perasaan ini mulai hinggap. Kenapa disaat kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Seungyeon, Minnie datang dan membuat semuanya tertunda.
"Ehh ada Rose," sapa Minnie.
Rose tersenyum. Senyum yang ia paksakan, Rose berusaha menekan perasaannya. Ia tak boleh marah terhadap Minnie apalagi posisinya gadis ini hanya sahabat Seungyeon.
"Kalian pulang bareng ya??" tanya Minnie.
Karena posisinya saat ini Rose berdiri ditambah Seungyeon diatas motor terlihat seperti menunggu gadis ini.
"Gak kok. Ini gue lagi tunggu jemputan," seru Rose.
Padahal Seungyeon akan mengajaknya pulang bersama. Seungyeon sendiri tak paham kenapa sekarang jadi Rose yang terlihat menghindarinya.
"Oh gitu ya. Seungyeon pulang bareng yuk, kita udah lama gak pulang bareng."
Rose benci situasinya saat ini. Kenapa dia harus berada ditengah-tengah Seungyeon dan Minnie. Intinya Rose ingin segera enyah dari sini.
"Hmm gue duluan ya. Jemputan gue didepan sana," ucap Rose buru-buru bergegas dari tempat ini.
Rose berbohong. Dia hanya ingin segera pergi dari sini, Rose tak mau perasaan memburuk karena ini. Bohong Rose tak merasa cemburu karena ini.
Seungyeon masih tak yakin Rose dijemput karena setahunya gadis itu tak pernah dijemput. Atau memang untuk kali ini ada seseorang yang menjemputnya.
"Kita bisakan pulang bersama?" tanya Minnie.
"Hmm," balas Seungyeon.
Rose memilih singgah di cafe. Meskipun Rose sudah pergi dia tetap melihat Seungyeon pulang bersama Minnie.
Rose duduk dengan wajah sendu, "gue menyedihkan banget sih!"
"Hallo selamat datang di cafe Red roses," sapa seorang pemuda.
Rose pikir ini pasti pelayan tapi tampang cowok didepannya terlalu tampan untuk ukuran seorang pelayan cafe. Sempat melihat name tag pemuda ini Kim Yohan.
"Karena ini hari opening pertama cafe ini jadi minuman sama cake nya gratis," lanjutnya.
Mendengar kata gratis perasaan Rose membaik, setidaknya hari ini dia mendapat sedikit keberuntungan.
Rose melihat fokus melihat buku menu sambil sedikit mengerucutkan bibirnya. Yohan tersenyum melihatnya, terlihat menarik dan cantik.
"Pesan red cake nya ama jus stroberi nya."
"Ok."
Rose memainkan hpnya sambil nunggu pesanannya.
"Silakan ini pesanannya."
"Makasih."
Rose menikmati makanannya dengan mendengar suara instrumental didalam cafe tersebut. Merasa kenyang Rose beranjak.
"Hmm makasih makanan gratisnya," seru Rose.
"Sebelum pergi, mba bisa kasi nilai dibuku ini untuk makanan sama pelayanannya."
Rose memberikan nilai 100 untuk makanan sama pelayanannya. Hitung-hitung yang ia makan adalah makanan gratis. Selesai ini Rose meninggalkan tempat cafe ini.
"Gue balik sekarang," pamit Yohan pada Hangyul.
"Serah lo. Lo kan yang punya ini tempat."
Sementara Rose berdiri menunggu angkutan umum. Lebih dari lima belas menit ia berdiri angkutan umum atau taxi tak ada yang lewat. Sekarang yang ada dipikiran Rose bagaimana caranya agar dia bisa pulang, tak mungkin juga dia jalan kaki. Jarak antara rumahnya dan sekolah cukup jauh, jalan kaki bukan solusi yang baik.
Pada akhirnya Rose berjalan. Sesekali berbalik belakang melihat siapa tahu ada kendaraan umum, nyatanya tetap tak ada. Sampai sebuah motor berhenti didekatnya.
"Ehh mba ngapain jalan kaki??"
Rose merasa dia tua banget ya keliatannya? Sampai dipanggil mba gitu.
"Gue lagi nunggu angkutan umum sambil jalan."
Yohan mengganguk paham, "tapi sepertinya sekarang gak ada angkutan umum."
Perkataan Yohan makin buat Rose putus asa, masa iya dia harus benar-benar jalan kaki. Jarak rumahnya dan sekolah tak sedekat itu. Ingin memesan ojol, diluar kendali nya hpnya mati.
Rose bergumam, gumam yang terdengar jelas ditelinga Yohan. "Masa iya gue balik ke rumah jalan kaki!!"
"Kalau ga keberatan. Gimana kalau saya antar mba," sahut Yohan.
"Boleh banget," balas Rose tersenyum merasa bersyukur karena tawaran Yohan. "Panggil Rose aja. Gue tua amat ya dimata Lo?!!"
"Hmm kenalin saya Yohan," sambil menyodorkan tangannya. Rose membalasnya.
"Oh udah tau nama lo Yohan."
Yohan cukup terkejut dan merasa sedikit senang, "tau dari mana??"
"Tadi gue lihat nametag lo Kim Yohan kan?!"
Yohan sendiri tertawa, menertawakan dirinya. Sadar Kim Yohan dia tahu nama kamu karena nametag, bukan karena memang dia tahu tentangmu, batinnya.
"Kita bisa balik sekarang."
10 menit sebelumnya.
Wooseok melihat Rose yang sedang berjalan sendirian. Jika saja tak ada Byungchan mungkin dia akan mengantarnya pulang.
"Hallo Yeon!!"
"Hm"
"Lo dimana?"
Seungyeon agak bingung ngapain sih Wooseok menanyakan keberadaannya.
"Dirumah, kenapa?"
"Gue kira lo bakal pulang bareng Rose?! Tapi gue liat dia lagi jalan sendirian sekarang!!"
Kalau seperti ini Seungyeon pikir Rose memang bohong dan sengaja menghindarinya. Dia merasa khawatir dengan Rose.
"Gue kesitu sekarang!!"
Seungyeon baru akan berdiri sampai Woosoek bersuara kembali.
"Gak usah, dia udah pulang."
"Sama siapa?"
"Gak tahu siapa, tapi yang dia pulang bareng cowok."
Jangan lupa tekan bintang!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ; Rose Ft Seungyeon
De TodoSebelum baca follow dulu ya. Cerita ini masih baru. Kalian yang suka silahkan vote ya. Aku akan sangat menghargainya. Jangan siders!! Started : 290120 Published : 060220