Kring....
Bunyi nyaring menggema memenuhi koridor sekolah disertai langkah kaki siswa-siswi yang mulai meninggalkan kelas untuk mengisi jam istirahat mereka. Entah hanya sekedar untuk mengisi perut di kantin, memperbaiki penampilan di toilet, membaca buku di perpustakaan, meski sebagian besar memilih membuka sosial media mereka karna ada wifi gratis dengan kecepatan penuh.
Oh, atau bahkan hanya sekedar duduk di pinggir lapang memandangi kakak atau adik kelas yang sedang berada di jam pelajaran olahraga.
Hanya memperhatikan laki-laki tampan mampu untuk membuat air liur menetes. Belum lagi jeritan-jeritan yang tak kalah heboh menyertainya. Bahkan mendadak mereka menjadi paparazzi yang sangat lihai.
Seperti yang sedang Letta lakukan saat ini. Memandangi seseorang dan menjerit tak karuan. Sesekali memotret cowok itu hingga 100 foto dalam 10 menit.
Bagi Letta rutinitas yang ia lakukan saat ini sangat lah seru dan haram hukumnya bila tidak ia lakukan. Setiap hari Rabu jam istirahat Letta dan kedua temannya akan selalu ada disini meskipun hujan atau panas, lapar, gempa Letta tak peduli asalkan ia bisa melihat pujaan hatinya.
"Ke kantin dulu yuk gue laper banget, gak sempet sarapan tadi," Ajak Scarla sambil memegang perutnya yang sudah menimbulkan bunyi.
"Iyah Ta, mana panas banget ini." tambah Lyana sambil mengipasi mukanya yang memerah akibat teriknya siang hari.
Sedangkan Letta masih saja menatap kagum dan sesekali bersorak ketika pujaan hatinya berhasil mencetak skor.
Scarla dan Lyana saling bertatapan seolah jengah melihat kelakuan Skaletta yang sudah mereka hadapi 2 tahun belakangan ini.
"Letta! Lo denger kita ga sih?" tanya Scarla yang sudah kesal karna di abaikan Skaletta.
Oke cukup! Scarla kehabisan kesabaran. Dengan muka yang memerah akibat panas dan juga di tambah kesal, akhirnya Scarla menarik telinga Letta cukup keras.
"Aduh... ih apaan sih La? Sakit ini, ih lepas! Aw, aw, aw," Letta mengaduh kesakitan.
Scarla merasa acuh dan justru menambah kencang tarikan pada telinga Letta.
Biar nyaho!
"Makanya, kalo gue ngomong tuh di denger! jangan diem kayak orang bego!" Scarla melepaskan tarikan nya sedikit kasar.
"Hapus tuh iler! jorok amat sih lo jadi cewek!" Letta hanya merespon dengan cengiran kuda milik nya.
Lyana menghembuskan nafasnya gusar. Dia heran kenapa masih saja bisa betah bersahabat dengan kedua orang yang sering berbeda pendapat.
"Udah, udah! Sekarang kita ke kantin terus cus kelas." Putus Lyana yang di angguki oleh Letta dan Scarla.
Skaletta Zeanne Raharja. Para Siswa SMA Nusa tentu tau siapa Letta.
Satu-satunya perempuan yang telat pada masa orientasi, rambut yang berwarna coklat tua alami, kulih putih bersih dengan paduan seragam sekolah ketat dan rok abu diatas lutut.
Ditambah pula sepatu putih dan kaos kaki semata kaki yang berganti warna tiap harinya dan sering tidur saat jam pelajaran.
Sisi positif nya, Skaletta adalah murid yang berprestasi. Peringkat 1 selama 5 semester dan selalu menjadi juara Umum di angkatan nya.
Meskipun penampilan nya mencerminkan bahwa Letta seperti Badgirl tapi Letta sangat menghindari pergaulan bebas. Jangankan narkoba dan free sex. Rokok, alkohol maupun club malam tak pernah menjadi kawan untuk seorang Skaletta Zeanne.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALETTA
Teen Fiction#Rank 1 in Aldevaro in May -Kalo menurut kamu awalnya tidak menarik, bisa jadi selanjutnya menjadi penyebab candu. Ayo, coba baca dulu sampai habis- SKALETTA ZEANNE RAHARJA gadis yang yang tergila-gila dengan ALDEVARO AXIELLA pecinta balapan mobil. ...