HELLO! I'M BACK:)
HAPPY READING<3-•••-
"Layaknya malam yang membutuhkan rembulan, aku juga membutuhkanmu dalam kehidupan."
-•••-
Scarla dan Lyana mengejangkan tubuhnya. Terkejut dengan suara yang berasal dari punggung mereka. Hatinya berdebar kian kencang.
"Gue tanya sekali lagi, katanya temen tapi kok bisa sih bohongin temennya sendiri?" tanya Dev sarkas. Sejujurnya Dev hanya iseng menanyai Scarla dan Lyana. Justru ia sangat berterima kasih dengan keputusan yang Scarla buat, tidak memberitahu Letta bahwa Dev lah yang telah membantunya.
Scarla dan Lyana membalikan badan. Tubuh mereka yang tadi sempat menegang kembali rilex. Scarla menatap Dev sinis, penuh ketidaksukaan.
"Gak ada urusannya sama lo!" ketus Scarla.
"Oh ya?" timpal Dev menautkan kedua alisnya.
Jantung Scarla berdebar, tau siapa yang ia hadapi membuat nyalinya sedikit menciut. Tapi tetap saja, ia tidak boleh kalah dari seorang fuck boy seperti Dev.
"Iya lah! Emang lo siapa di sini? Kepala sekolah? Guru? Pacar Letta? Bukan! Lo bukan siapa-siapa di sini," tutur Scarla tajam tanpa emosi namun penuh penekanan di setiap kalimatnya.
"Gue tau, lo pasti sengaja kan lempar tuh bola basket ke kepala Letta," tuduh Scarla.
"Jangan nuduh tanpa bukti," ujar Dev dingin.
"Tanpa bukti juga gue udah tau rencana busuk lo!" Scarla melayangkan jarinya menunjuk Dev penuh emosi.
"Gue tau, lo gak suka Letta ngikutin lo kemana-mana. Lo gak suka Letta menye-menye sama lo. Bahkan lo gak suka kalo kenyataannya Letta bener-bener cinta sama lo!" lanjut Scarla.
"Tapi gak gitu caranya Dev! Lo gak perlu sampe celakain Letta! Lo kriminal tau gak?!" tambah Scarla. Dadanya naik turun menahan gejolak emosi di dadanya. Lyana turut menahan tubuh Scarla yang selangkah demi selangkah mendekati Dev.
"Gue bener-bener gak akan ikhlas kalau sampai Letta ngalamin kejadian kayak gini buat yang kedua kali," Scarla menatap Dev bengis. Lyana sampai bergidik ngeri namun Dev hanya menatap balas Lyana dingin.
"Gue bilang, jangan nuduh tanpa bukti," ujar Dev dengan tatapan yang semakin tajam. Melihat ekspresinya saat ini benar-benar dingin. Aura kepemimpinannya menguak. Benar-benar menyeramkan.
"Gue bisa bunuh seseorang kalau gue mau," ujar Dev seraya melangkah melewati Scarla. Scarla meneguk ludahnya susah payah. Jantungnya berdebar mendengar penuturan Dev tadi.
Langkah Dev terhenti di samping bahu Scarla. Dev membisik, "Tapi Letta gak ada harganya buat gue bunuh. Mungkin lo bisa gantiin dia,"
-•••-
"Sumpah ya Ta! Lo harus jauhin si fucek boy itu," ujar Scarla memberi perintah.
"Ih apaan sih lo La?! Dev bukan fuck boy," bela Letta.
"Pokoknya lo gak boleh suka lagi sama dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALETTA
Teen Fiction#Rank 1 in Aldevaro in May -Kalo menurut kamu awalnya tidak menarik, bisa jadi selanjutnya menjadi penyebab candu. Ayo, coba baca dulu sampai habis- SKALETTA ZEANNE RAHARJA gadis yang yang tergila-gila dengan ALDEVARO AXIELLA pecinta balapan mobil. ...