SKALETTA; 8

286 38 90
                                    

Kali ini bisa dapet vote dan view berapa ya?

Udah siap gemes-gemesan?

Jangan lupa tinggalin jejak ya?

Typo, salah tanda baca, kasih tau ya.

Selamat membaca<3

—•••—

"Lagi-lagi aku yang patah dan kamu yang mematahkan."

Dev memutar matanya jengah. Kenapa hari ini ia begitu sial? Sungguh, Dev sangat lelah hari ini. Tidak bisakah tuhan mendatangkan sesuatu yang bisa membuat perasaannya membaik?

"4L. Lo lagi, lo lagi," sinis Dev.

"Loh kok ada Dev di sini? calon imam lagi ngapain?" tanya Letta lembut.

"Bukan urusan lo! minggir," titah Dev.

Tapi bukannya memberi jalan, Letta malah menghalangi Dev lagi. Ia pun mengambil jalan ke kiri tapi Letta mengikutinya. Dev kembali mengambil jalan berbeda tapi Letta kembali menghalanginya. Membuat Dev kesal di tempatnya.

Dev berdecak, "Lo kenapa sih? kali ini aja jangan ganggu gue dulu,"

"Letta gak ganggu Dev kok," ujar Letta. "Letta cuman pengen deket-deket sama Dev aja," ujar Letta lagi yang membuat Dev menahan rasa mual.

Apa perempuan ini tidak tahu malu? batin Dev.

"Lo sehat kan?" tanya Dev.

"Aw, Dev perhatian banget sama Letta. So sweet banget! Letta baik-baik aja kok, nih liat kan gak ada yang luka, badan Letta juga gak demam. Letta beneran se—," ujar Letta tubuhnya bergerak sesuai dengan ucapannya.

"Maksud gue, otak lo. Sehat enggak? ngeri banget lo jadi cewek, gak ada malunya," tukas Dev bergidik ngeri.

"Lo doang emang yang capernya kebangetan. Bikin ngeri tau gak. Jauh-jauh deh lo dari gue," ujar Dev lagi.

Dev menatap Letta lekat. "Bukannya bikin gue naksir sama lo, lo malah bikin gue ilfeel plus ngeri."

Deg...

Letta membeku di tempatnya. Ekspresi wajahnya tidak terbaca. Apa semengerikan itu tingkah Letta? ucapan Dev tadi benar-benar menohok relung hatinya. Sulit sekali rasanya untuk menaklukan hati Aldevaro. Harus sesabar apa lagi Letta menghadapi sifat dingin, ketus, kata caci dan maki dari Dev?

Letta menggelengkan kepalanya cepat. Enggak, gue gak boleh nyerah sekarang. Inget, proses tidak akan mengkhianati hasil. Walaupun lagi-lagi hati ini patah karna Dev tapi pasti nanti Dev akan mengobatinya." batin Letta yakin.

SKALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang