Malam ini acara yang diadakan Xantier berjalan sesuai rencana. Tamu-tamu terlihat begitu menikmati jamuan yang disediakan.
SMA Nusa kini dipenuhi dengan orang-orang berbaju abu. Khusus anggota Xantier dilengkapi dengan jaket kebanggaan mereka dan juga id card yang bergelantung di lehernya.
Acara ini diadakan untuk merayakan anniversarry Xantier yang ke lima tahun. Tidak hanya anggota Xantier yang hadir, tapi juga organisasi lain turut di undang guna menjaga ke akraban dan kesolidaritasan. Intinya biar gak nambah-nambah musuh.
Yang mulanya hanyalah lapang basket, kini Xantier sulap menjadi lapang pesta yang meriah. Setiap meja ditata untuk 6 orang dengan posisinya menghadap panggung. Banyak stand-stand yang berdiri dan semuanya gratis.
Hiburan yang ditampilkan berupakan partisipasi dari beberapa anggota ektrakurikuler sekolah. Seperti dance, paduan suara, band, dan puisi. Anggota Xantier pun turut berpartisipasi dalam menyumbangkan beberapa hiburan.
Seperti yang Dev lakukan saat ini, ketua Xantier ini tengah duduk di atas panggung dengan gitar coklat yang berada di pangkuannya. Sesekali Dev memeriksa petikan gitarnya dan juga mikrofon yang akan ia gunakan.
Setelah dirasa siap, Dev mengacungkan ibu jarinya memberi kode kepada pembawa acara bahwa acara bisa dimulai.
Pembawa acara itu pun mengangguk paham lalu mengalihkan pandangannya kepada penonton.
"Baiklah, penampilan selanjutnya dipersembahkan oleh orang spesial untuk kita semua yang spesial juga. Tentu nya kalian sudah tau dong siapa yang sedang duduk di samping saya?" pembawa acara itu melirik Dev dengan cengiran khasnya.
Riuh suara penonton memenuhi acara tersebut. Nama Aldevaro Axiella diteriakan oleh semua orang yang ada disana khususnya kaum perempuan.
Dev tersenyum manis, seolah memberi sapaan dan ucapan terimakasih kepada teman-temannya yang sudah hadir ke acara yang Xantier adakan.
"Tanpa basa-basi lagi kita tampilkan, Aldevaro Axiella!" Pembawa acara itu pun turun dari atas panggung, memberi ruang agar Dev dapat memberikan penampilan terbaiknya.
Semua pasang mata menatap Aldevaro seorang, seolah tidak mau ketinggalan sedetik pun permainan yang akan Dev tampilkan.
Dev menarik napasnya dalam lalu membuangnya. Jarinya bersiap memetik senar gitar yang akan mengiringi nyanyiannya.
"Oh, hush, my dear, it's been a difficult year"
"And terrors don't prey on Innocent victims"
"Trust me, darling, trust me darling"
Tak ada suara yang bergeming selain lantunan suara yang keluar dari mulut Dev dan petikan gitarnya. Semua seakan terhipnotis dengan permainan musik yang Dev mainkan.
"It's been a loveless year"
"I'm a man of three fears"
"Integrity, faith and Crocodile tears"
"Trust me, darling, trust me, darling"
Dev kembali menarik nafasnya dalam dan mengalihkan pandangannya dari gitar menuju ke penonton disertai senyuman manisnya yang berhasil membuat kaum hawa menjerit karna melihat senyum Dev yang jarang sekali mereka lihat.
Dev kembali mengalihkan pandangannya kepada gitar yang berada dipangkuannya.
"So look me in the eyes"
"Tell me what you see"
"Perfect paradise"
"Tearing at the seams"
KAMU SEDANG MEMBACA
SKALETTA
Teen Fiction#Rank 1 in Aldevaro in May -Kalo menurut kamu awalnya tidak menarik, bisa jadi selanjutnya menjadi penyebab candu. Ayo, coba baca dulu sampai habis- SKALETTA ZEANNE RAHARJA gadis yang yang tergila-gila dengan ALDEVARO AXIELLA pecinta balapan mobil. ...