SKALETTA; 4

461 77 25
                                    

Halo! Sudah siap bertemu dengan Letta, Dev, dan Xantier?

Typo, salah tanda baca, or apapun itu kasih tau ya? Janji?

Setelah baca jangan lupa kasih vote dan comment ya!

•••

"Letta!"

Seruan itu membuat Letta menghentikan langkahnya. Letta melepas sebelah earphonenya lalu membalikan badan, mencari tahu siapa yang meneriakan namanya.

Letta mengernyitkan keningnya mencoba memfokuskan pandangannya pada seseorang yang jaraknya cukup jauh.

Rupanya yang menyerukan nama Letta itu bu Rahayu. Bu Rahayu mempercepat langkahnya. Menimbulkan suara yang bergema mengisi keheningan di koridor loker.

Bu Rahayu semakin dekat dengan Letta. Letta melepas kembali earphone yang masih terpasang di telinga yang satunya. Letta keheranan mendapati ekspresi bu Rahayu yang menggebu-gebu.

"SKALETTA!" Bentak bu Rahayu yang kini sudah berdiri di hadapan Letta.

Reflek, Letta menutup mata serta telinga dengan kedua tangannya. "Duhhh... apa sih bu?! Baru ketemu udah main bentak aja."

Bu Rahayu mencoba menenangkan dirinya sendiri. Pandangannya beralih pada penampilan Letta dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Ini lagi, harus berapa kali saya bilang kalau rambut kamu harus berwarna hitam!"

Semua yang di kenakan Letta melanggar aturan. Dimulai dari seragam ketat, rok abu di atas lutut, dan sepatu converse berwarna navy yang di padukan dengan kaos kaki semata kaki yang berwarna merah muda.

Heran, selama 3 tahun bu Rahayu selalu memperingati Letta, tapi sepertinya peringatan bu Rahayu hanya masuk ke telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.

Mata Letta yang semula terpejam kini sudah terbuka memandang wajah bu Rahayu. Begitu pula tangannya yang sudah terlipat di depan dada.

"Ibu Rahayu yang Letta hormati dan Letta sayangi, ini tuh namanya FASHION bu, FASHION!" Ujar Letta dengan tangan yang menunjuk seragamnya.

Letta menggenggam sebagian rambutnya. "Lagian ya, ini rambut Letta tuh warna coklatnya asli! Kalo diwarnain hitam, yang ada Letta dimarahin mamih."

"Alasan terus kamu! Baju kamu tuh ketatnya ngalahin daun pisang yang dipakai pak Jamal buat bungkus lontong!" sungut bu Rahayu

Mulut Letta menganga lebar. Bisa-bisa nya Letta di sama kan dengan Lontong? Enak aja!

"Emang apa salah nya sih bu sama penampilan Letta? Toh, gak ganggu dalam belajar, kan?" tanya Letta.

Ada benarnya juga pikir bu Rahayu. Selama 3 tahun ini Letta hanya melanggar aturan tetapi prestasinya selalu meningkat. Kenakalan yang Letta perbuat selalu bisa terbayarkan dengan prestasinya yang cemerlang.

Memang anak penuh kejutan.

"Gak bisa! Aturan ya tetap aturan!" putus bu Rahayu.

Letta menguap. Sebentar lagi pasti gurunya itu akan ceramah panjang lebar.

"SKALETTA, SAYA LAGI BICARA SAMA KAMU!" Bu Rahayu mulai emosi kembali melihat sikap Letta yang acuh kepadanya.

"Iya, iya. Letta tau kok bu. Kan disini cuman ada kita. Uhh... so sweet parah!" tawa Letta pecah begitu saja.

Bu Rahayu menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan secara cepat. Tidak habis pikir. Kok ada siswa yang nakalnya ga ketolong tapi prestasi nya bagus sekali.

SKALETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang