minho membanting tubuhnya keatas kasur. sebelah tangannya ia bawa untuk memegang dadanya yg masih saja berdetak hebat setelah kejadian dimana seungmin menangis dan memeluk tubuhnya secara tiba-tiba dan mengaitkan jari kelingkingnya yg kecil itu ketangannya.
sebuah senyuman yg tidak biasa terbit dibibirnya. setelah kejadian kelam itu minho tidak pernah ingat kapan terakhir kali ia tersenyum.
toktok
pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok ayahnya yg selalu rapi dengan pakaian kantornya membuat minho kembali menampakkan wajah datarnya lalu duduk ditepian ranjang.
"bagaimana sekolahmu? apa ibumu datang kesana?"
"dia datang kesana. kenapa kau juga tidak datang kesana?"
mark memutar gelas anggur ditangannya lalu berjalan mendekat kearah minho.
"ada begitu banyak urusan dikantor. lagi pula ibumu sudah datang untuk mewakili keberadaanku disana bukan?"
minho tidak menjawab ia hanya menatap lurus kedepan kearah luar jendela kamarnya yg jauh lebih menarik dibandingkan dengan pertanyaan dan wajah ayahnya yg tidak ia ingin lihat hari ini.
"apa kamu masih marah pada ayah dan ibumu hmm?"
minho tersenyum miris memangnya apa hal yg ia bisa selain membenci orang-orang yg sudah mengambil semua kebahagiaannya?
"ayah minta maaf"
minho mengalihkan pandangannya kearah ayahnya yg sedang menunduk sambil memejamkan matanya.
tidak minho tidak akan percaya lagi dengan kata-kata ayahnya. minho tidak ingin menjadi orang bodoh untuk kedua kalinya.
"aku ingin kerumah felix"
minho melangkah kan kakinya keluar dari kamar dengan membawa kunci mobil ditangannya.
mark hanya bisa memandangi punggung anaknya yg mulai menjauh lalu kembali menyesap segelas anggur ditangannya yg ia bawa.
"maafkan aku"
🌱
wonpil panik bukan main ketika tetangganya mengatakan jika seungmin sedang sakit dirumah. dengan tergesa-gesa ia pulang kerumah meminta izin agar bisa merawat anaknya dirumah.
ketika kakinya baru saja menapak pintu depan rumah suara berisik dari arah dapur membuatnya langsung berlarian kearah dapur dan mendapati seungmin, anaknya menumpahkan segelas air hangat dengan matanya bercucuran air mata.
"seungmin?"
"ayah"
seungmin langsung memeluk ayahnya dengan erat dan menangis sejadinya. wonpil mengelus pundak anaknya itu lembut sambil sesekali membisikkan kata-kata penenang yg mungkin saja bisa membuat si manis berhenti menangis.
wonpil ingat betul kapan terakhir kali seungmin menangis dan bagaimana ia menangis.
"apa kaki mu terluka?"
seungmin menggelengkan kepalanya pelan.
"badanmu hangat. biar ayah buatkan teh hangat ya, sekarang kita kekamar"
seungmin kembali menggelengkan kepalanya lalu memeluk ayahnya dengan sangat erat.
"aku bertemu dengan nya hari ini. wanita itu, aku melihatnya"
dan perasaannya benar, pasti seungmin bertemu dengan ibunya. siapa lagi yg bisa membuatnya menangis seperti ini selain ibunya.
"apa kamu menyapanya?"
