10

1K 170 23
                                    

jaebum menaruh kotak buah-buahan yg baru saja ia bawa dari dalam rumahnya menatap kearah seungmin yg masih tampak pucat dengan sekotak buah ditangannya.

jaebum melihat tatapan sedih masih tersirat diwajah seungmin yg jaebum ketahui penyebabnya pasti tidak lain dan tidak bukan adalah ibu kandungnya.

ia mengetahui semua cerita tentang bagaimana hidup ayah dan ibu seungmin. dan bagaimana tangisan pilu si manis saat ibunya itu dengan tega meninggalkan seungmin kecil yg rapuh sambil meronta dari balik pelukan sang ayah untuk menahan ibunya yg mulai menjauh.

ia tau semuanya dan mengerti bagaimana perasaan seungmin.

"bukannya kamu masih sakit?"

tanya jaebum yg langsung mengambil alih kotak buah dari tangan seungmin. seulas senyum tipis seungmin torehkan dibibir pucatnya.

"aku sudah baik-baik saja paman. lagi pula aku tidak ingin kehilangan bea siswa ku dan membuat ayah sedih"

jaebum tersenyum tipis lalu memberikan seungmin uang untuk membayar buah yg ia bawa dan sekotak makan siang cantik berwarna biru.

"paman membawakan mu buah apel lagi. mungkin apel bisa membangkitkan semangat belajarmu"

seungmin tersenyum lembut, tangannya terulur untuk mengambil kotak yg berisi buah apel itu.

"terimakasih banyak paman. seungmin berangkat dulu"

jaebum menatap seungmin didepan toko buahnya memperhatikan langkah seungmin yg mulai menjauh. baru saja jaebum ingin masuk kedalam langkahnya terhenti ketika menatap sosok anak laki-laki yg tidak ia kenali tetapi memakai seragam yg sama dengan seungmin.

"hai, selamat pagi kim seungmin"

seungmin mengangkat kepalanya untuk menatap sosok yg berdiri tepat dihadapannya itu.

seketika dada seungmin semakin sesak ketika mendapati sosok hyunjin berdiri dihadapannya dengan senyuman yg sangat seungmin benci. apa senyuman itu ditunjukkan hyunjin untuknya karena sudah berhasil merebut ibunya dan merusak keluarganya.

wajah hyunjin berubah menjadi panik ketika mendapati wajah seungmin yg pucat dengan mata yg sedang berkaca-kaca.

"seungmin ada apa?"

tangan hyunjin terulur untuk memegang pipi berisi milik seungmin tapi segera dihalau oleh seungmin dan a langsung berlarian menuju bus yg sudah berhenti didepan halte.

hyunjin yg masih terpaku ditempat sambil memperhatikan tangannya langsung tersadar ketika bus mulai menjauh dari halte.

hyunjin memperhatikan tangannya dan juga bus yg mulai menjauh.

"apa yg baru saja aku lakukan? seungmin pasti marah padaku karena ingin memegang pipinya dengan sembarangan"

hyunjin menghela nafasnya kasar lalu berjalan kembali kearah mobil yg terparkir tidak jauh dari halte bus.

jaebum yg sedari tadi memperhatikan seungmin dan hyunjin hanya bisa tersenyum. ah ia salah, mungkin seungmin sedang bertengkar dengan kekasihnya. seharusnya ia memberi tau wonpil tentang ini

🌱

felix dan jisung memperhatikan seungmin yg sedang memandang kearah luar jendela kelasnya memperhatikan beberapa anak yg ada dilapangan.

dari arah lain juga hyunjin sedang memperhatikan seungmin yg terlihat sangat sedih menurutnya. apa terjadi sesuatu pada seungmin. hyunjin ingin tau tapi ia tidak ingin semakin memperburuk suasana hati seungmin.

woojin yg baru saja datang berhasil di buat kebingungan pasalnya ia melihat jisung dan felix yg sedang memperhatikan seungmin khawatir. tidak jauh berbeda dengan hyunjin yg juga memperhatikan seungmin dengan khawatir.

"seungmin?"

woojin memegang pundak seungmin pelan membuat seungmin mengalihkan atensinya.

"apa terjadi sesuatu?"

tanya woojin lembut.

seungmin menggelengkan kepalannya sebentar sambil tersenyum tipis.

"kim, jangan membuat kami khawatir. iya kan ji?"

tanya felix pada jisung yg sekaran sudah menggenggam tangan seungmin erat.

"felix benar. itulah gunanya seorang teman. mereka selalu siap untuk berbagi kebahagiaan dan kesedihan satu sama lain"

felix menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan jisung.

seungmin yg hatinya menghangat dan matanya yg mulai berkaca-kaca mengusap tangan jisung yg ada digenggamannya.

"terimakasih, tapi aku tidak apa-apa"

woojin menepuk pundak beberapa kali dengan lembut.

ah seungmin rasa lebih baikan sekarang. setidaknya masih banyak orang-orang baik disekitarnya. dan dia memang harus melupakan ibunya dan hidup berbahagia dengan sang ayah tanpa kehadiran ibunya.

🌱

"ingin makan siang bersama?"

seungmin menatap minho yg sudah berdiri didepannya dengan dua buah kotak makan siang yg seungmin yakini pasti pemuda lee itu beli di kantin sekolah.

seungmin tersenyum tipis lalu menarik kursi yg ada disebelahnya mempersilahkan minho untuk duduk.

sekarang sedang jam makan siang dan seperti biasa seungmin menolak untuk makan siang bersama dikantin dan memilih memakan makanan yg ia bawa dari rumah didalam kelas.

"ini, aku diberi paman jaebum apel. ini sangat manis. tidak kalah enak dengan apel mahal yg biasa kakak makan"

minho mengambil sepotong apel yg ada didalam kotak makan siang itu.

"apelnnya manis"

minho menatap wajah seungmin yg begitu antusias menunggu penilaian dari minho. minho baru menyadari jika wajah seungmin pucat dan matanya sedikit bengkak.

"kakak harus membeli apel ditoko buah paman jaebum"

baru saja seungmin ingin menaruh apel itu kembali keatas meja tangannya ditahan oleh minho. mata mereka saling menatap satu sama lain.

"apa kamu sedang sakit?"

tanya minho lembut.

seungmin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. setelah beberapa hari lalu ia memutuskan untuk berteman dengan minho membuatnya tersadar jika minho itu bukan anak yg menyebalkan dan arogan. tapi dia anak yg begitu manis dan lembut.

"aku baik-baik saja kak minho"

"apa kamu yakin? wajahmu pucat dan juga mata mu-"

seungmin melepaskan genggaman tangan minho lalu ia tersenyum lebar.

"aku baik-baik saja. ayo makan, nanti kita tidak sempat memakan ini semua"

seungmin dengan lahap menyantap makanannya sedangkan minho masih memperhatikan seungmin yg ada disebelahnya. apa ini semua terjadi karena seungmin menangis hebat waktu itu? minho tidak tau, dan yg jelas ia mengkhawatirkan seungmin.

hyunjin yg sedari tadi berdiri didepan kelas dengan satu kotak susu coklat ditangannya mengurungkan niatan untuk menjenguk si manis dan memberikannya penawar agar perasaannya membaik. tapi sepertinya seungmin jauh lebih baik sekarang.














Ada yg masih mau baca ini? Jangan lupa vote dan komennya❣

바람Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang