6

1.1K 192 11
                                    

Bel pergantian jam berbunyi nyaring. Semua murid mulai keluar dari dalam kelas untuk menuju kantin mengisi perut mereka yg sudah kelaparan.

Seungmin masih diam duduk dikursinya. Felix manatap Seungmin menyentuh tangan teman barunya itu.

"Mau kekantin bersama?"

Seungmin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Aku membawa bekal dari rumah. Oh iya aku juga diberikan ini. Paman bilang ini untuk teman-teman ku disekolah"

Seungmin mengeluarkan kotak buah yg diberikan oleh paman jaebum untuknya.

"Wah buahnya terlihat sangat segar. Boleh aku cicipi?"

Tanya jisung yg juga masih duduk di bangkunya.

Seungmin menganggukkan kepalanya dengan semangat membuat Felix dan jisung semangat mencicipi buah yg Seungmin bawa.

"Sepertinya aku dan jisung juga harus mulai membawa bekal dari rumah sekarang"

Jisung menganggukkan kepalanya setuju.

"Hitung-hitung bisa menghemat biaya ku"

Seungmin tersenyum kearah jisung dan Felix. Memang jisung salah satu anak yg mendapat bea siswa tapi jisung masih terbilang orang yg berekonomi menengah bukan seperti Seungmin jadi ia masih mampu untuk membeli makanan mewah dikantin sekolahnya.

"Oh iya aku dan jisung harus membeli kotak makan siang dulu. Kamu tunggu disini ya kita makan bersama-sama."

Setelah mendapatkan anggukkan kepala dari Seungmin, jisung dan Felix langsung berjalan keluar kelas menuju kantin.

Seungmin mengeluarkan kotak makan siangnya keatas meja menunggu kedua orang temannya datang untuk makan bersama.

Brak

Mendengar suara pintu yg terbuka lebar membuat Seungmin mengalihkan atensinya kearah pintu kelas.

Lagi-lagi ia mendapati sosok Minho datang mendekat kearahnya tapi kali ini ia membawa sebuah kotak makanan ditangan kanannya.

"Aku tidak suka makanan dikantin. Mau tukar?"

Tanya Minho dengan nada dingin dan wajah datarnya membuat Seungmin sedikit takut.

"Ta-tapi nanti kamu juga tidak akan suka makanan yg aku bawa. Hari ini hanya nasi dan tumisan sayur saja"

Jawab Seungmin pelan sambil menundukkan kepalanya tidak mau menatap Minho.

"Aku tetap ingin menukarnya"

Setelah menukar kotak makan siang milik seungmin Minho langsung bergi begitu saja meninggalkan si manis yg menatap punggung Minho dari belakang.

Seungmin menghela nafasnya ketika menatap kotak makan yg ada dihadapannya.

"Hei?"

Seungmin mendongakkan kepalanya dan mendapati hyunjin yg entah sejak kapan berdiri disana.

"Tidak makan siang?"

"A-aku makan siang didalam kelas bersama jisung dan felix."

Hyunjin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruang kelas dan ia tidak mendapati sosok Felix dan jisung yg si manis sebutkan tadi.

"Ah itu Felix dan jisung sedang membeli kotak makan siang dikantin"

Hyunjin menganggukkan kepalanya lalu menarik kursi yg ada dihadapan Seungmin.

Yg ditatap hanya menundukkan kepalanya. Jantungnya menjadi tidak sehat jika berhadapan langsung seperti ini dengan hyunjin.

Hyunjin yg melihat tingkah Seungmin pun terkekeh pelan lalu melipat kedua tangannya diatas meja.

"Wah sepertinya buah ini terlihat segar"

Seungmin langsung mengangkat kepalanya dan menyodorkan buah kearah hyunjin.

"Paman memberikannya padaku tadi pagi. Dia bilang ini buah paling segar"

Senyuman tipis diakhir kalimat Seungmin berhasil mengalihkan seluruh perhatian hyunjin. Dia suka senyuman Seungmin dan itu berhasil merebut seluruh perhatiannya.

Dan kalau boleh jujur, hyunjin sudah jatuh cinta pada senyuman itu. Hanya pada senyumannya saja.

Heejin yg memperhatikan keduanya dari depan pintu langsung masuk mendekat kearah hyunjin dan Seungmin.

"Hyunjin?"

Mata Seungmin membola ketika ia mendapati sosok heejin berdiri disebelah hyunjin. Peringatan dari heejin tadi pagi berhasil terputar diingatannya.

"Oh hai Seungmin"

Sapa heejin yg dengan senyum yg mengerikan bagi Seungmin diwajah heejin.

"Kalian berdua tidak kekantin?"

"Aku sebentar lagi ingin kesana"

Jawab Hyunjin sambil tersenyum.

"Kim?"

Seungmin langsung menggelengkan kepalanya ribut.

"Aku makan dikelas bersama jisung dan Felix"

"Oh begitu, mau kekantin bersama hyunjin?"

Tawar heejin dan mendapatkan anggukan dari si pemuda Hwang.

Seungmin menghela nafasnya kasar ketika hyunjin dan heejin menghilang dibalik pintu kelas.

Seungmin tidak ingin kehilangan masa depannya hanya karena heejin berpikir jika ia ingin merebut hyunjin.

Kan sudah jelas, Seungmin tidak sebanding dengan heejin.

🌿

Felix terus memperhatikan Seungmin yg sejak makan siang tadi hanya diam dan hanya membalas ceritanya dan jisung hanya dengan senyuman dan iya saja.

"Kim?"

Seungmin langsung menatap Felix sambil tersenyum ketika namanya dipanggil oleh Felix.

"Iya? Ada apa fel?"

"Kamu sakit? Mau aku antar ke ruang kesehatan?"

Seungmin menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku tidak apa-apa fel"

"Kamu yakin? Sejak istirahat makan siang tadi kamu terus diam"

"Aku hanya tidak ingin banyak bicara fel hari ini gigi ku sakit"

Felix menghela nafasnya pelan.

"Nanti pulang sekolah aku temani ke klinik ya?"

"Tidak perlu, aku takut tidak ada bus yg lewat kerumah ku lagi nanti. Kata ayah jika gigimu sakit kamu bisa menggunakan air garam untuk menyembuhkan nya"

"Air garam?"

Seungmin terkekeh melihat ekspresi yg diberikan Felix barusan.

"Metode ini adalah metode yg menurutku cukup ampuh untuk orang yg tidak suka ke dokter gigi"

"Nanti aku akan mencoba nya"

Seungmin dan Felix tertawa pelan lalu kembali memutuskan untuk fokus pada guru yg sedang menerangkan pelajaran didepan.

"Jadi anak-anak ada yg ingin kalian tanyakan?"

"Pak kapan jam bapak berakhir"

Semua orang yg ada dikelas tertawa mendengar ucapan changbin tidak dengan jisung dan Seungmin yg hanya memberi tatapan polos kearah hyunjin. Woojin pura-pura tidak mengenali pemuda seo itu dan felix sudah menggerutu kecil sambil mengepalkan tangannya.

"Dasar tidak tau aturan"







Jangan lupa vote dan komennya 💕

바람Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang