hyunjin sedang sibuk mencoret asal buku yg ada dihadapannya sekarang.
pikiran masih tertuju pada seungmin yg tiba-tiba saja berubah dan menjauhinya dengan alasan yg tidak jelas.
otaknya terus memutar memori disaat ia bersama si manis. mungkin ia tanpa sengaja mengatakan ataupun melakukan sesuatu yg bisa saja melukai perasaannya.
suzy yg kebetulan lewat didepan kamar anaknya itu berhenti ketika melihat pintu kamarnya sedikit terbuka.
suzy mengintip sedikit dari balik pintu dan mendapati sang anak yg asik melamun.
yg namanya seorang ibu, suzy khawatir melihat hyunjin yg murung dan tidak bersemangat seperti biasanya.
suzy merapatkan pintu kamar hyunjin perlahan lalu ia menghampiri suaminya yg sedang asik dengan koran dan juga secangkir kopi hitamnya.
"Sayang"
Jinyoung mengalihkan pandangannya lalu tersenyum tipis kearah sang istri.
Suzy duduk disebelah jinyoung memegang tangan suaminya lembut.
"Sepertinya hyunjin belakangan ini ada masalah. Sebaiknya kamu ajak dia bicara empat mata. Aku khawatir"
Jinyoung tersenyum lalu tangan kanannya ia bawa untuk mengelus lembut surat panjang sang istri.
"Kamu sekarang istirahat dikamar. Biar hyunjin aku yg urus ya?"
Suzy menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan sang suami. Suzy perlahan berjalan kearah kamarnya.
Jinyoung yg sudah melihat istrinya itu masuk kedalam kamar, lalu berdiri menuju kamar hyunjin.
Toktoktok
"Boleh ayah masuk?"
Tanya jinyoung.
Tidak butuh waktu lama, hyunjin membukakan pintu kamarnya.
"Boleh ayah masuk?"
Hyunjin membuka lebar pintu kamarnya mempersilahkan sang ayah masuk.
Jinyoung duduk di pinggir ranjang hyunjin membiarkan sang anak duduk dikursi meja belajar nya.
"Ayo cerita sesuatu pada ayah"
Hyunjin menatap ayahnya lalu ia menghela nafasnya pelan.
"Aku tidak apa-apa. Ayah tidak istirahat? Pasti pekerjaan dikantor melelahkan"
Jinyoung tersenyum, tangannya mengambil figura yg terletak tidak jauh dari ranjang hyunjin.
"Hey hwang hyunjin, Ayah ini ayahmu. Jadi ayah tau apa yg sedang kamu rasakan."
Jinyoung mengamati figura keluarga kecil nya itu sambil tersenyum. Ah foto ini diambil ketika hyunjin berumur 10 tahun.
"Hanya terpikir sesuatu"
Jinyoung mengalihkan pandangannya ke sang anak.
"Ibu mu khawatir. Jangan membuatnya khawatir. Ibu mu itu sangat sensitif"
Jinyoung terkekeh pelan lalu menaruh kembali figura itu.
"Oh iya ibu mu bilang kamu sedang suka pada seseorang? Apa orang itu yg membuatmu sedih?"
Mata hyunjin membulat lucu dan itu berhasil membuat tawa sang ayah pecah.
Ah jinyoung mengerti sekarang. Ternyata anaknya yg dulu masih suka mengompol itu sudah berani punya perasaan suka terhadap orang lain.
"Apa orang itu kim seungmin?"
"A-aku"
"Tidak apa-apa. Ayah tidak akan memaksa mu untuk bercerita. Ayah hanya ingin memberimu saran."