;03

916 149 25
                                    

"chenle!" seru chaera dari luar pintu apartemen chenle.

tak kunjung keluar, chaera pun berniat buat memencet bel lagi.

"chen-"


namun, teriakan chaera terputus dan terkejut karena chenle yang sudah membuka pintu.

makin terkejut lagi melihat chenle yang baru bangun tidur, masih setengah sadar dengan rambutnya yang berantakan.



oh, god.. apa kabar jantung chaera?




"pagi-pagi, udah kayak lagi kemalingan aja" keluh chenle sambil merapihkan rambutnya.


kali ini, serius jantung chaera baik-baik aja?



"c-chenle!" seru chaera gugup.
"i-ini tuh udah jam 8 pagi. kita harus ospek lagi"

chenle tidak menjawab, hanya membiarkan chaera masuk ke apartemennya.

"ayo, le. nanti kita telat" seru chaera lagi.

chenle memilih untuk duduk di sofa dan melanjutkan tidurnya.

"ih, kebo" seru chaera sambil menarik tangan chenle agar chenle bangun dari sofanya lalu mendorong chenle agar masuk ke kamar mandi.


"aduh, kamar mandinya dimana sih?" tanya chaera yang kesal.

"kanan" ujar chenle yang masih setengah sadar.

chaera pun membawa chenle ke arah kanan dan menemukan pintu kamar mandi.

chaeta langsung membuka pintu tersebut dan mendorong chenle agar masuk ke kamar mandi lalu menutup pintu kamar mandi.

"c-cepet!" perintah chaera dari luar kamar mandi.

gede banget lagian, kamar mandi aja gak tau dimana, Batin chaera.



tapi, tiba-tiba chaera tidak bisa menahan untuk tersenyum karena membayangkan chaera yang tadi mencoba membuat chenle berjalan.

apalagi tadi, pas chaera dikejutkan oleh rambut berantakan dan muka bangun tidurnya chenle..

dan tiba-tiba juga, chaera langsung sadar dari lamunannya lalu menggelengkan kepalanya sambil memukul kepalanya.

kenapa juga gue kesenengan sendiri kayak orang gila gini?, Batin chaera sambil berjalan menuju sofa.


sadar chaera, sadar.





"kenapa sih? mau nebeng gua emang?" tanya chenle yang sudah selesai mandi dan sedang memakai jam tangannya.

"naik bis aja!" seru chaera bersemangat.

"kenapa gak naik mobil gua?"

"o-oh.. lo mau naik mobil?" tanya chaera.
"yaudah, gue naik bis aja"

"bareng aja, yaelah"

chaera terdiam, menatap chenle tidak percaya.

mau senang, tapi chaera harus terlihat seperti biasanya.

"w-wah, tumben chenle baik" ledek chaera.
"kesambet apaan lo barusan?"

"yee, gua kasih tumpangan malah ngeledekin gua" jawab chenle.
"yaudah, naik bis aja sana"

"yah, kok jahat sih" ujar chaera.

"gak muat juga kalo lu naik" jawab chenle.
"kan lu gendut. nanti juga ban gua bisa- aw"

omongan chenle terputus karena chaera yang berhasil menoyor kepala chenle.


"sejak kapan lo tinggi banget?" tanya chaera.

"sejak kapan lu berhasil noyor gua?" tanya chenle balik.


pas sma, chaera memang masih bisa menoyor chenle karena chenle belum terlalu tinggi.

tapi pas udah lulus dan udah mulai kuliah, chenle jadi lebih tinggi. ditambah lagi dengan sepatu basketnya. jadi chaera harus lompat dulu kalo mau noyor chenle.

dan barusan, chaera lompat dan berhasil meraih kepalanya chenle untuk ditoyor.


"yaudah, ah" protes chaera.
"thanks to me, udah buat lo gak jadi telat"

"lu ngebangunin orang, udah kayak kemalingan tau gak" canda chenle.

"HAHAHAHAHA" tawa chaera yang hampir saja tumbang karena tertawa.

mereka pun sama-sama turun dengan lift pribadinya.



"le, ayolah" bujuk chaera.
"gue mau nebeng"

"yaudah"

"eh, serius?" tanya chaera yang excited.

"iye"

"YES!"

akhirnya, chaera pun masuk ke dalam mobil chenle.



"ih, chenle kenapa baik banget ya?" tanya chaera.
"nanti gue beliin permen ah"


chenle hanya membalas chaera dengan senyum yang terlihat aneh bagi chaera.




perasaan chaera gak enak nih.







dan benar saja, chenle hanya mengantar chaera sampai halte.

"katanya mau naik bis kan?" tanya chenle sambil tersenyum.

chaera hanya menatap chenle jengkel.

"kutil" gerutu chaera sambil turun dari mobil chenle.

"bye bye" ujar chenle sambil melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan chaera.


"beneran ditinggal dong" ucap chaera yang masih kesal dama chenle.

ekspresi chaera masih cemberut. chaera juga masih marah-marah didalem hatinya. pengen rasanya jambak chenle.








aneh, chaera





tbc


bwa!

jgn lupa vommentnya gais😉

✔️ unspoken words | zhong chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang