;32

625 100 15
                                    

sesudah melihat chaera yang semakin jauh dari chenle, chenle pun memutuskan untuk pergi meninggalkan bandara dengan perasaan yang campur aduk.

ada sedih, ragu, dan tentu saja merasa kehilangan.

kehilangan teman yang biasanya selalu ada disamping chenle. kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun.


ujung-ujungnya gua kehilangan chaera juga kan, Batin chenle yang menyesal.


chenle berkali-kali menyalahkan dirinya.

tapi, chenle juga berterima kasih karena berkat chaera, chenle bisa merasakan rasanya bernyanyi dipanggung.


chenle menghela napasnya juga berkali-kali dan mengacak-acak rambutnya.

chenle hanya bisa membayangkan momen-momen lucu bersama chaera.



ngomong-ngomong, tentang chaera yang selalu ada disamping chenle,

apakah teman juga seperti itu?



chenle yang tersadarkan akan suatu hal pun langsung menegakkan duduknya.


kalo chaera suka sama gua, gak mungkin sih, Batin chenle.


tapi selama ini chaera selalu ada disisi chenle, selalu dukung chenle.


apa mungkin, chaera ngaggep gua lebih dari teman?, Batin chenle yang bertanya-tanya.





chenle yang sudah sampai rumahnya, langsung berjalan menuju kamar mengabaikan ibunya yang menunggu chenle pulang.

dan langsung membanting dirinya ke kasur.


chenle melihat ke hp nya dan menunggu notifikasi dari chaera.



chaeranjing

ra|
klo udah sampe blg ya|

tapi masih belum ada jawaban dari chaera.


"chenle.." panggil mama chenle dari depan pintu kamar chenle.

"lagi pengen sendiri, ma.." jawab chenle yang sedikit tidak terdengar karena tertutup bantal.

mama chenle pun pergi meninggalkan chenle yang katanya ingin sendiri.


sekarang, chenle bener-bener merasa kehilangan banget. yang biasanya bareng terus.


tiba-tiba chenle jadi galau lagi.

hari yang cukup berat.



*****


20:00 p.m

yap, sekarang udah jam 8 malam dan chaera masih belum menjawab ataupun membaca chat dari chenle.

daritadi chenle masih pantau hpnya.


"chenle!" panggil papa chenle dari bawah yang bisa chenle dengar karena teriakannya sangatlah kencang.

apalagi sih?, Batin chenle yang terpaksa turun ke bawah.


dengan setengah hati, chenle pun jalan menghampiri papa chenle yang sudah menunggu chenle di ruang kumpul.


chenle melihat ekspresi papa chenle yang sangatlah sangar itu.

sebenarnya chenle takut. tapi chenle juga capek harus seperti itu terus.

"duduk" perintah papa chenle.

chenle hanya mengikuti perintah papanya dan menunggunya berbicara.

"kamu sudah berapa lama berurusan dengan musik?" tanya papa chenle.

"8 bulan kali"

"sudah berapa lama temenan sama chaera?"

"dari kecil" jawab chenle.
"kan papa sama mama tau"

"semua ini ide dia kan?"

"i-iya.. tapi ini juga kemauan chenle, pa" jawab chenle yang lirih.
"jangan nyalahin chaera. karena dia gak salah"

"kamu tau kan, kalo papa gak ngebolehin?"

chenle hanya diam.

tapi, bukan berarti chenle mengalah.

"tau. tapi chenle gak suka dikekang, pa! chenle gak suka dipaksa!" seru chenle.
"semua yang chaera bilang itu bener!"

mama chenle pun menenangkan chenle yang berdiri karena emosi.

"papa tau cita-cita chenle apa kan?" tanya chenle.
"kenapa masih maksa?"

"apa kamu tau alesan papa manggil kamu kesini?" tanya papa chenle.

chenle hanya menggelengkan kepalanya dan kembali duduk.




"setelah berbicara dengan mama, papa jadi lebih mengerti" ujar papa chenle.
"kamu boleh terjun ke dunia musik"




chenle yang mendengar persetujuan dari papa chenle pun terkejut dan sangat senang sekali.


ternyata usaha chaera tidak sia-sia.

chaera harus tau ini.



"tapi kamu harus tetap kuliah di FEB dan tetap harus melanjutkan bisnis keluarga ini" lanjut papa chenle.

"iya, pa" jawab chenle yang sangat berbinar.
"makasih pa, ma"

"cepat kamu pesan tiket pesawat" perintah papa chenle.
"biar besok kamu bisa langsung ke korea"

"iya pa, makasih banget pa" jawab chenle lalu langsung lari ke kamarnya dan memesan tiket pesawat untuk besok.

chenle tidak akan menduga kalau papa dan mama akan mengizinkan chenle.


pertama, chenle harus bilang ke chaera.




tapi, akan lebih baik jika chenle pulangnya diem-diem. biar jadi surprise.










"sepertinya chenle senang" ujar mama chenle sambil tersenyum.

"apa tidak apa-apa?" tanya papa chenle.

"gak papa, pa. chenle akan jadi pengusaha yang bisa manggung juga"





hari yang tak terduga.





tbc

heylo
just want to say hi.
and say sorry hehe.

maaf ya kalo terlalu dikit atau gimana hehe

thank u buat kalian yang udah luangin waktu buat baca, vote dan komennyaa. i appreciate it🥰

✔️ unspoken words | zhong chenle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang