saat ini, minju dan ryujin menjadi sedikit lebih lama di apartemen chaera karena sedang menginterogasi chaera.
iya, chaera baru saja mengakui ke teman-temannya kalau chaera menyukai chenle.
"tuh kan, gak mungkin deh lo kalo gak suka sama chenle" ujar ryujin.
"lagian juga udah ketauan, ra" tambah minju.
"enggak, gue gak tau kalo ternyata gue suka chenle" ujar chaera.
"masalahnya tuh, konyol aja kalo gue suka sama dia""kenapa konyol?" tanya minju.
"ya karena, dia itu temen gue. kita sering berantem, main toyor-toyoran" jelas chaera.
"gue sama dia juga udah sama-sama tau latar belakangnya gimana. udah gak ada rahasia-rahasiaan lagi""justru karena itu, chaera" balas ryujin.
"karena lo sering bercanda sama dia""pasti dari salah satunya bakalan ada rasa suka" tambah minju.
"jarang nonton drama ya lo?" canda ryujin.
"gak suka drama" jawab chaera.
"mau bagaimana pun juga, yang tidak mungkin terjadi, pasti akan terjadi. walau itu konyol. kayak lo sama chenle" jelas minju.
wah, beneran?
"selama ini, lo selalu merasa kalo lo sama chenle itu gak mungkin" tambah minju.
"padahal sebenarnya, lo bisa aja sama chenle""tidak ada yang impossible" ucap ryujin.
"ye, banyak gaya lo" canda chaera sambil menoyor kepala ryujin pelan.
"ini gue kasih tau, kucink" ucap ryujin sambil membalas toyoran chaera.
akhirnya, chaera dan ryujin pun gelud sampai minju memutuskan untuk pulang.
yah, hari yang melelahkan.
*****
"chenle!" teriak chaera dari pintu luar apartemen chenle sambil menekan beberapa kali bel.
semoga dia gak abis bangun tidur lagi, Batin chaera.
tak kunjung keluar, chaera makin kencang saja teriakannya.
"chenle!!!" teriak chaera.
chenle pun akhirnya membuka pintu buat chaera.
tidak seperti biasanya, kini chenle memilih untuk menghiraukan chaera daripada meladenin chaera.
"lo tuh, harus pake apa lagi sih gue? toa ya? biar lo bisa bukain pintunya cepet" tanya chaera yang bergerutu.
"duduk" ujar chenle yang seperti sedang mendiamkan chaera dan menyuruh chaera buat duduk.
chenle seperi sedang menelepon seseorang yang chaera tidak tahu. entahlah.
"teleponan sama siapa sih?" tanya chaera.
chenle hanya menjawab dengan mendekatkan jari telunjuknya dengan bibirnya mengartikan kalau chaera harus diam.
chaera masih tidak tahu, siapa yang chenle telepon. tapi kelihatannya orang penting, karena chenle serius banget.
"iya, pah" ujar chenle pelan yang berkali-kali. samar-samar chaera mendengarnya.
lalu, chenle beralih ke kamarnya sambil tetap menelepon seseorang itu dan meninggalkan chaera yang kebingungan di ruang tamu.
selesai menelepon, chenle pun keluar dari kamarnya sambil mengacak-acak rambut, frustasi.
sebenarnya chenle lagi frustasi, tapi yang chaera lihat adalah rambutnya yang lagi-lagi berantakan.
kebiasaan manusia, Batin chaera yang kesal.
"kenapa lu?" tanya chenle.
"justru gue yang nanya. lo kenapa?" tanya chaera.
"gak penting" balas chenle.
"lu ngapain kesini?""gabut" jawab chaera singkat.
"terus? lu kesini juga bakalan gabut" kata chenle sambil terkekeh dan duduk di sofa sebelah chaera.
"at least gue bisa ngerecokin apartemen lo" canda chaera yang udah siap-siap berdiri.
"bodoh" jawab chenle.
chaera udah siap-siap mau ber-aksi, tapi tiba-tiba kepikiran sama chenle yang barusan seperti ada masalah.
"eh serius nih, lu barusan kenapa?" tanya chaera.
"kenapa? kenapa?"
"apaan sih? kayak dora" ledek chaera.
"kok dora sih, anyink?"
"biarin aja"
"lu ngapain sih?" tanya chenle.
chaera saat ini lagi jalan-jalan menjelajahi seluruh ruangan yang ada di apartemennya chenle.
"berpetualang" jawab chaera singkat.
"hah? ngomong apaan sih?" tanya chenle yang tidak bisa mendengar suara chaera yang jauh dan pelan.
"berpetualang!" teriak chaera.
"nah, yang lebih cocok jadi dora tuh, elu" canda chenle.
chaera sampai di depan pintu kamar chenle.
"le! gue boleh masuk kamar lo gak?!" teriak chaera.
"sekalian bersihin ya" canda chenle.
chaera pun membuka pintu kamar chenle.
chaera langsung terpaku oleh meja belajar chenle.
disitu ada papan khusus untuk menaruh beberapa polaroid.
semua kenangan chenle, dari mulai kecil sampai saat ini, ada semuanya.
termasuk foto chenle dan chaera dulu saat acara prom.
ternyata dia bingkai.
tanpa sadar, chaera pun tersenyum sambil memerhatikan foto tersebut.
•
•
•
•
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ unspoken words | zhong chenle
Fanfiction[COMPLETED] [SPIN-OFF from CHOICE] "gue bisa dengan mudahnya bilang 'i love you', tapi cuman bisa dalem hati doang sih.." ㅡ Nam Chaera *lowercase letters HIGHEST RANK [07-07-21] #2 in ffnct [18-07-21] #10 in zhongchenle ©️April 2020, lullabeey